Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dampak Negatif MBG Bikin Pedagang Menjerit, Sebut Dapur Tak Pernah Beli Daging & Sayuran di Pasar

Dampak negatif program MBG ini dirasakan pedagang pasar di Jawa Barat hingga Jawa Tengah.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum
DAMPAK NEGATIF MBG - Ilustrasi berita pedagang pasar mengeluh akibat program MBG yang tidak menguntungkan mereka. Foto adalah lapak pedagang daging ayam di Pasar Legi Ponorogo, Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Banyudono, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim, Jumat (12/9/2025). 

Tak hanya di Jawa Barat, MBG juga membuat harga telur di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mengalami kenaikan.

Kenaikan tersebut salah satunya terjadi di, Pasar Ngawen Blora.

Salah seorang pedagang telur, Wisi (50) mengatakan, kenaikan harga telur terjadi sejak ada program MBG.

"Sekarang harga telur Rp28 ribu, naik terus mas sejak ada MBG. Dulu sempat di harga Rp25 ribu, terus naik Rp26 ribu, hingga sekarang naik jadi Rp28 ribu," terangnya, Senin (6/10/2025).

Baca juga: Kades Kaget Ngadiyem & Tukimin 7 Tahun Tinggal di Gubuk Reyot Berlantai Tanah: Keburu Viral Duluan

Lebih lanjut, dampak kenaikan harga telur tersebut, Wisi sering mendapatkan keluhan dari pembeli.

"Ya, paling pembeli bilang, 'Kok naik lagi', kalau saya menanggapinya ya bagaimana saya ikut harga pasar aja kan, naik ya tinggal ikut naik, turun ikut turun," jelasnya.

Wisi mengatakan, untuk kebutuhan pokok yang naik hanya telur saja, kebutuhan lain cenderung stabil.

"Telur saja yang naik, kalau minyak dan gula harganya standar, biasa, enggak naik," terangnya.

Hal senada juga diungkapkan pedagang lainnya, Mining.

Mining menyebut, harga telur mengalami kenaikan sejak ada MBG.

"Iya, telur naik mas harganya. Ini sejak ada MBG, harga telur naik," paparnya.

Seorang karyawan di toko milik Wisi, saat menimbang telur ayam, Senin (6/10/2025). Harga telur di Kabupaten Blora mengalami kenaikan.
Seorang karyawan di toko milik Wisi, saat menimbang telur ayam, Senin (6/10/2025). Harga telur di Kabupaten Blora mengalami kenaikan. (Tribun Jateng/M Iqbal Shukri)

Program MBG merupakan gagasan Presiden Prabowo dan sudah berjalan selama 10 bulan.

Program MBG bertujuan meningkatkan dan memperbaiki kualitas gizi anak Indonesia terutama anak yang berasal dari golongan yang kurang.

Namun, kenyataannya justru lain, makanan kurang variatif dan kurang memenuhi gizi, bahkan banyak yang sampai keracunan.

Guru Besar Departemen Manajemen FEB UGM (Universitas Gadjah Mada), Prof Dr R Agus Sartono, MBA berpendapat, belajar dari pengalaman di negara maju, Makan Bergizi Gratis atau MBG sejatinya merupakan ide yang bagus.

Baca juga: Dari 42433 Ponpes, Ternyata Hanya 50 yang Punya Izin Mendirikan Bangunan: Tanggung Jawab Pengelola

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved