Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk
Imbas Ponpes Al Khoziny Ambruk. Menag Nasaruddin Bakal Data dan Panggil Seluruh Pimpinan Pondok
Sebelum memanggil, Nasaruddin Umar menyebut akan mendata seluruh Ponpes yang ada di Indonesia. Nantinya akan ada pemanggilan dari data tersebut.
Proses hukum
Anggota Polda Jatim bakal menyelidiki penyebab ambruknya bangunan bertingkat Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang menewaskan puluhan orang santri, namun setelah proses evakuasi dinyatakan rampung sepenuhnya.
Hal tersebut disampaikan Kabidhumas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast saat ditemui awak media di Mapolda Jatim, pada Selasa (7/10/2025).
Bahwa rencana penyelidikan atas insiden tersebut sempat disampaikan oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto, pada beberapa kesempatan.
Bahwa proses penegakkan hukum tersebut pasti akan dilakukan oleh pihak Kepolisian manakala aspek Kemanusiaan yakni proses evakuasi pencarian dan penanganan terhadap korban tertimbun runtuhan benar-benar dinyatakan rampung sepenuhnya.
Artinya, manakala memang di area lokasi runtuhan bangunan tersebut, berhasil dibongkar dan diketahui sudah tidak lagi ada korban yang terjebak. Dan, tentunya, sudah tidak lagi ada pihak keluarga yang mengaku masih kehilangan anaknya.
Maka, lanjut Jules, proses penyelidikan guna mengungkap penyebab ambruknya bangunan tersebut, bakal dilakukan
"Namun saat ini perlu saya tegaskan bahwa fokus kami masih dalam upaya pencarian, kemudian evakuasi terhadap korban-korban robohnya Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo," ujar mantan Kabid Humas Polda Jabar itu.
Baca juga: Berakhir Operasi Pencarian Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: 67 Tewas, 104 Selamat

Jules menegaskan, manakala proses penyelidikan tersebut bakal dimulai, maka proses olah TKP menjadi suatu hal yang pasti dilakukan oleh penyidik Kepolisian.
Namun, bukan diartikan bahwa TKP merupakan suatu tempat yang tidak terjamah sama sekali oleh seseorang atau individu.
Tak masalah, jika TKP tersebut terjamah oleh seseorang, apalagi konteksnya Tim SAR gabungan yang sedang mencari dan menyelamat para korban.
Artinya, kendati TKP itu sudah terjamah oleh beberapa orang pihak, seperti petugas SAR yang menyelamatkan para korban. Atau orang-orang yang bermukim di dekat lokasi kejadian.
Penyidik Kepolisian masih memungkinkan untuk melakukan penggalian data yang dibutuhkan dalam rangka penanganan penegakkan hukum atas insiden tersebut.
Baca juga: Isak Tangis Pecah Sambut Jenazah Santri Ponpes Al Khoziny Asal Bangkalan, Ayah: Bukan Kehendak Kiai
Baca juga: Anaknya Diamputasi, Idrus Tak akan Tuntut Ponpes Al Khoziny Sidoarjo atas Ambruknya Bangunan: Ikhlas
"Nah, terkait dengan upaya penyelidikan, upaya penyidikan ya. Apakah nantinya akan diawali dengan TKP itu itu sudah pasti, ya. Pasti kita akan melangkah dari TKP," katanya.
"Namun TKP yang ada tentu bukannya TKP sebagaimana tindak pidana yang lain, ya. Oh, harus ada bukti yang memang benar-benar tidak terjamah atau terkontaminasi oleh hal lain. Nah, ini tentu berbeda ya," tambahnya.
TribunBreakingNews
meaningful
Multiangle
eksklusif
Ponpes Al Khoziny
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita viral
ViralLokal
Senyum Syaiful Santri Korban Ponpes Al Khoziny Ingin Punya Kaki Palsu, Ayah Ikhlas: Dia Takut Minder |
![]() |
---|
67 Korban Tewas, Polda Jatim Buka Suara Soal Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo |
![]() |
---|
Pencarian Korban Ponpes Al Khoziny Resmi Ditutup, Gubernur Khofifah: Berikutnya Fokus Identifikasi |
![]() |
---|
Berakhir Operasi Pencarian Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: 67 Tewas, 104 Selamat |
![]() |
---|
Anaknya Diamputasi, Idrus Tak akan Tuntut Ponpes Al Khoziny Sidoarjo atas Ambruknya Bangunan: Ikhlas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.