Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Asli WFT yang Dituding Polisi Sebagai Bjorka Dibongkar Pakar Siber, Terlihat dari Jawabannya

Benarkah polisi Indonesia salah tangkap pelaku yang mengoperasikan akun Bjorka? Siapakah WFT sebenarnya?

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com/Baharudin Al Farisi - Dok Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya
PENGAKUAN BJORKA MANADO - Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya menangkap pemilik akun X Bjorka dengan username @bjorkanesiaaa, WFT (22), terkait kasus dugaan pembobolan 4,9 juta data nasabah salah satu bank swasta di Indonesia. Kini pengakuan Wahyu ke kekasihnya terungkap. 

Aksi-aksi ini menimbulkan kekhawatiran serius terkait keamanan informasi di Indonesia dan seringkali menyoroti kelemahan sistem keamanan siber di lembaga pemerintah maupun perusahaan swasta.

Aksi Peretasan Utama yang Diklaim Bjorka:

  • Sejak 2020: Muncul dan mulai menjual data pelanggan Tokopedia di forum Breached.to (meliputi user ID, password hash, e-mail, dan nomor telepon).
  • September 2022: Menarik perhatian nasional setelah membocorkan lebih dari 679.000 dokumen kepresidenan, termasuk materi intelijen rahasia.
  • Agustus 2022: Mengklaim membocorkan data riwayat pencarian internet sekitar 26 juta pelanggan IndiHome.
  • November 2022: Mengklaim memperoleh data sekitar 44 juta pengguna aplikasi MyPertamina (termasuk nama, email, NIK, dan nomor kendaraan), serta mengklaim mengakses data pengguna aplikasi PeduliLindungi dan sertifikat vaksin COVID-19.
  • Juli 2023: Mengunggah data yang disebut sebagai 34,9 juta data Paspor WNI milik Direktorat Jenderal Imigrasi (meliputi nomor paspor, nama lengkap, dan tanggal kedaluwarsa paspor).
  • September 2024: Diduga membocorkan lebih dari 6 juta data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), termasuk milik pejabat negara.
  • Terbaru (klaim WFT): Mengklaim meretas 4,9 juta database nasabah salah satu bank swasta pada Februari 2025.
    Modus Operandi:

Bjorka cenderung melakukan serangan dengan cara mengambil alih data dari lembaga besar yang memiliki kelemahan pada sistem keamanannya.

Ia memanfaatkan celah-celah kecil untuk mencuri data dalam jumlah besar, seperti mengeksploitasi kerentanan aplikasi, mencuri kualifikasi, atau memanfaatkan bug pada sistem server.

Bjorka dikenal sebagai hacker yang aktif di forum publik, tidak seperti kebanyakan hacker lain yang bekerja dalam diam, dan sering menyuarakan klaim dan protesnya terhadap kelemahan keamanan data di Indonesia.

Dampak dan Kontribusi (Sisi Negatif dan Peringatan):

  • Tindakan Kriminal: Aksi Bjorka merupakan tindak kriminal akses ilegal, manipulasi data, dan penjualan data curian di dark web, yang dapat diancam hukuman maksimal 12 tahun penjara dan denda Rp12 miliar berdasarkan UU ITE Indonesia.
  • Mendorong Kesadaran: Fenomena Bjorka telah mengguncang Indonesia dan meningkatkan kesadaran publik mengenai risiko keamanan siber serta urgensi perlindungan data pribadi.
  • Peringatan bagi Institusi: Kasus ini menjadi dorongan bagi pihak-pihak pengendali data (pemerintah dan swasta) untuk serius memperkuat sistem keamanan siber mereka dan patuh dalam menerapkan standar perlindungan data pribadi.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved