Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sekali Razia, Satpol PP Jaring 41 Pasangan di Luar Nikah dalam Satu Malam di Penginapan

Razia itu digelar dalam waktu satu malam. Tepatnya pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari, 27–28 September 2025.

Editor: Torik Aqua
Istimewa via Tribun Sambas
TERJARING RAZIA - Sejumlah muda-mudi dibawa ke kantor Desa Pendawan Kecamatan Sambas, setelah terjaring razia pekat. Satpol PP Sambas bersama unsur gabungan Desa Pendawan melakukan razia pekat di sejumlah penginapan dan kost, Selasa 7 Oktober 2025. Total 41 muda-mudi terjaring razia. 

“Kegiatan ini menindaklanjuti aduan warga. Kami berharap ke depan masyarakat bisa merasa lebih aman dan kondusif, terutama di wilayah pemukiman,” tutup Ilham.

Dengan adanya razia pekat ini, Pemkab Sambas menegaskan komitmennya untuk menjaga ketertiban umum dan mencegah praktik asusila di tengah masyarakat.

Alasan Satpol PP lebih sering merazia penginapan dan kamar kos

Petugas Satpol PP dan Damkar Kabupaten Tuban menjelaskan alasan mengapa Satpol PP lebih sering merazia kamar kos dan penginapan.

Kegiatan ini dilakukan bukan tanpa alasan.

Razia digelar untuk menciptakan ketertiban dan ketenteraman masyarakat (Tibumtranmas) di Kabupaten Tuban.

Namun, berbeda dengan kos-kosan, razia di hotel berbintang nyaris tidak pernah dilakukan.

Menjawab hal itu, Plt Kepala Satpol PP dan Damkar Tuban, Siswanto, menegaskan, razia kos dilakukan lebih intens karena banyaknya aduan masyarakat, terkait pasangan bukan suami istri tinggal bersama.

“Ada alasan mengapa kos lebih sering dirazia, salah satunya karena adanya laporan dan keluhan dari masyarakat,” ujarnya, Selasa (30/9/2025).

Lebih lanjut, ia menjelaskan, di lapangan, permasalahan yang lebih sering ditemukan berada di kos-kosan dibandingkan di hotel.

“Ya pasti razia di hotel juga ada. Tetapi di kos-kosan permasalahan lebih banyak dijumpai,” imbuhnya.

Selain itu, Siswanto menyebut, ada anggapan sebagian orang bahwa berbuat tak pantas di kos lebih aman ketimbang di hotel. 

Baca juga: Terjaring Razia Hotel di Tuban, Dua Pasangan Asal Lamongan Tak Bisa Tunjukkan Bukti Nikah

Hal ini karena jumlah rumah kos di Tuban sangat banyak, sehingga dianggap kecil kemungkinan bisa disasar operasi gabungan.

“Kalau di kos itu mereka merasa lebih aman, karena jumlahnya banyak, sehingga tidak mungkin semua terkena operasi. Itu persepsi yang keliru, makanya kami rutin melakukan razia di kos,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved