Berita Viral
Alasan Ari Tutup Akses Jalan Umum Dibantah Ketua RW, Tabiatnya Bikin Warga Terganggu: Kali Ini Parah
Ketua RW, Heru Dianto, membantah alasan Ari menutup akses jalan umum, ungkap tabiat yang membuat warga terganggu.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Ari menjadi sorotan usai menutup akses jalan umum di Jalan Sinar Mas VII RT 12 RW 1, Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Ari sendiri mengklaim penutupan ini dilakukan karena ia akan membangun rumah.
Namun, klaim ini dibantah keras oleh pengurus lingkungan setempat.

Sebelumnya pada Senin (6/10/2025), Satpol PP Kota Semarang bersama Polsek dan pengurus RW setempat sudah membongkar jalan umum yang ditutup Ari dengan seng.
Tetapi jalan kembali ditutup, kini dengan seng dan kawat.
Plt Kasatpol PP Kota Semarang, Marthen Stevanus Dacosta mengatakan, alasan Ari menutup akses jalan tersebut karena ingin membangun rumah.
"Kalau mau bangun rumah ya silakan yang bersangkutan mengajukan izin (RT dan RW)," kata Marthen, Kamis (9/10/2025).
Namun, dia memperingatkan agar yang bersangkutan tidak mengganggu akses jalan umum yang seharusnya digunakan untuk masyakarat umum.
"Tapi materialnya jangan menutup akses jalan umum," ujarnya.
Ketua RW 1, Heru Dianto, pun membantah alasan Ari yang menyebut menutup akses jalan umum untuk membangun rumah.
"Kayak gitu (jalan ditutup) sudah bertahun-tahun," kata Heru.
Ia angkat bicara soal penutupan akses jalan umum di Jalan Sinar Mas VII RT 12 RW 1 oleh satu warga bernama Ari.
Menurut Heru, warga tersebut sudah lama sulit diajak berkomunikasi.
Ari juga menolak berbagai upaya musyawarah yang dilakukan warga maupun pengurus lingkungan.
"Orangnya (Ari) tak bisa diajak bicara. Intinya begitu dari dulu," kata Heru kepada Kompas.com, Kamis (9/10/2025).
Baca juga: Tak Kebal Ditegur Gegara Tutup Akses Jalan Umum, Ari Pernah Kejar Ketua RW Pakai Senjata Tajam
Heru mengaku pernah mendapat ancaman dari Ari saat mencoba menyampaikan keluhan warga yang terganggu dengan aktivitas di rumahnya.
"Jadi kita ajak omong, malah dapat ancaman," lanjut Heru.
Bahkan, Heru sempat dikejar menggunakan senjata tajam saat menegur Ari.
"Kamu ganggu-ganggu tak habisi kamu ya," tutur Heru menirukan ucapan Ari.
"Biasalah, ancaman seperti itu sudah sering," lanjutnya.
Selama ini, lanjut dia, Ari mempunyai sifat arogan sehingga jarang bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
"Jadi kita ajak omong. Ya wis (ya sudah) kita dapat ancaman, nek enggak ya diajak gelut (berkelahi)," ungkapnya.
Jika Heru hitung, penutup akses jalan umum tersebut sudah dilakukan lebih dari satu kali, oleh orang yang sama.
"Sudah tiga kali ini yang paling parah," lanjut Heru.

Selain menutup akses jalan, Ari juga disebut tak pernah aktif dalam kegiatan warga dan tidak membayar iuran bulanan.
"Iuran bulanan tak pernah, kumpul juga tak pernah," kata Ketua RW 1 Kelurahan Kedungmundu, Heru Dianto, saat dikonfirmasi, Kamis (9/10/2025).
Heru menyebut, selama ini Ari dan keluarganya jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.
Bahkan, istrinya yang bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang juga jarang terlihat di lingkungan sosial.
"Yang di Akpol istrinya. PNS Akpol bagian kesehatan," ujarnya.
Ari sendiri dikenal sebagai pengepul sampah dan turut menangani pengelolaan sampah di lingkungan Akpol Semarang.
"Yang menangani sampah di Akpol itu kan dibagi petak-petak. Termasuk salah satunya Pak Ari itu menangani sampah di Akpol," ujar Heru.
Meski selama ini sikap Ari cenderung tertutup, warga memilih untuk bersabar dan tidak mempermasalahkannya secara berlebihan.
"Intinya warga itu masih ada hati lah. Kalau mereka mau diingatkan, mau diapa ya intine ndak akan berlebihan untuk sampai kejadian kayak kemarin," ujarnya.
Baca juga: Marah Ingin Beli Motor Tak Dituruti, Pemuda Banting Ibu Kandung, Rampas Uang Rp10 Juta
Sementara itu, warga sekitar, Bowo (43), mengaku sangat dirugikan dengan penutupan jalan yang seharusnya menjadi akses umum bagi warga sekitar.
"Itu seharusnya jalan umum," kata Bowo kepada Kompas.com.
Penutupan jalan membuat mobil pengangkut sampah dan penjual air sulit melintas dan harus memutar lebih jauh untuk mencapai rumah warga.
"Jadi ya sangat mengganggu," ujarnya.
Selain itu, warga juga mengeluhkan bau menyengat dari tumpukan barang rongsokan yang dikumpulkan di lokasi oleh Ari.
"Setiap hari baunya seperti sampah. Sampai kami tak berani mengadakan acara di rumah," lanjutnya.
Bowo berharap pemerintah setempat segera menertibkan lokasi tersebut dan membuka kembali akses jalan agar bisa digunakan seperti semula.
"Itu ditutup, kami takutnya malah dijadikan tempat penimbunan rongsokan," keluhnya.
Baca juga: Pilih Tinggal di Gubuk Bambu Meski Tengah Kota, Dedi & Istri Bangun Sendiri Pakai Barang Bekas
Ari
Jalan Sinar Mas VII
Kelurahan Kedungmundu
Kecamatan Tembalang
Kota Semarang
Marthen Stevanus Dacosta
Heru Dianto
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Kades Angkat Bicara soal Isu Mbah Tarman Nikahi Gadis Pacitan Beda 50 Tahun Pakai Mahar Rp 3 M Palsu |
![]() |
---|
3 Tahun Dedi dan Ajeng Tinggali Gubuk Bambu dan Tidur di Kasur Lusuh, Jual Sapu Lidi Rp3500 Per Ikat |
![]() |
---|
Penghulu Kaget Tarman Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun dengan Mahar Rp 3 M, Ada Hadiah Mobil |
![]() |
---|
'Hukuman' untuk Ari Jika Tak Mau Bongkar Jalan Umum yang Ditutupnya, Ketua RW: 9 Tahun Dia Ketua RT |
![]() |
---|
Penyebab 20 Anak Tewas karena Minum Sirup Obat Batuk, Terungkap Ada Kandungan Beracun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.