Berita Viral
Sesumbar Bakal Demo Pakai Bra & Celana Demi Bela Jokowi, Diana Bantah Tak Senonoh: Saya Jengkel!
Wanita tersebut kini klarifikasi soal bakal mengerahkan 500 perempuan untuk berdemo di Mabes Polri cuma pakai bra dan celana dalam.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Beberapa waktu lalu, pernyataan seorang wanita yang mengaku sebagai pendukung Joko Widodo alias Jokowi, viral di media sosial (medsos).
Pasalnya, wanita tersebut menantang bakal mengerahkan 500 perempuan untuk berdemo di Mabes Polri cuma pakai bra dengan celana dalam.
Tujuannya, menuntut polisi segera menetapkan Roy Suryo cs sebagai tersangka pencemaran nama baik atas tuduhan ijazah Jokowi palsu.
Wanita ini mengaku sebagai pendukung garis keras Jokowi.
Ia mengaku kecewa dengan banyaknya fitnah yang harus diterima Jokowi usai tidak lagi menjadi presiden seperti tuduhan ijazah palsu.
Maka dalam sebuah pernyataan yang terekam video dan viral, wanita tersebut mengaku siap unjuk rasa hanya memakai bra dan celana dalam demi membela junjungannya.
Hal itu agar kepolisian segera menetapkan Roy Suryo cs sebagai tersangka karena dianggap telah memfitnah Jokowi terkait dengan tuduhan ijazah palsu.
Adapun Roy Suryo beserta beberapa tokoh lain seperti ahli digital forensik Rismon Hasiholan Sianipar dan dokter Tifauzia Tyassuma, merupakan sederetan public figure yang lantang mempertanyakan keabsahan ijazah Jokowi.
Roy Suryo cs pun telah dilaporkan Jokowi terkait kasus dugaan fitnah/pencemaran nama baik buntut tudingan ijazah palsu pada akhir April 2025 lalu.
Kini diketahui, sosok wanita yang rela unjuk rasa pakai celana dalam dan bra tersebut ternyata bernama Diana.
Diana merupakan Ketua Persatuan Perempuan Peduli Pancasila (P4).
Beberapa hari setelah peringatan soal aksi mengerahkan perempuan dengan hanya memakai dalaman, Diana memberi klarifikasi.
Diana mengaku bahwa seruan demo memakai bra dan celana dalam ini hanya sekadar spontanitas.
Sebab, dirinya selaku pendukung Jokowi merasa kesal karena Roy Suryo cs belum jadi tersangka.
Ia menilai penanganan polisi terhadap laporan Jokowi berjalan lambat.
Baca juga: Polisi Pejabat Polrestabes Kepergok Pakai Rubicon Pelat Palsu, Berdalih Buat Ambil Obat di Kampung
"Kemarin itu, spontanitas atas sakit hati kita yang kesal," kata Diana kepada awak media pada Rabu (8/10/2025), dikutip dari Tribunnews.com.
"Karena polisi sampai saat ini belum menetapkan status hukum terhadap Roy Suryo cs," imbuhnya.
"Padahal kan sudah tingkat penyidikan, biasanya itu kan cepat status hukumnya, tapi ini kok lambat sekali," jelas Diana.
Menurut Diana, polemik dugaan ijazah palsu Jokowi memicu perpecahan di tengah masyarakat, khususnya di media sosial.
Diana pun menyayangkan lambatnya kepolisian dalam memproses hukum Roy Suryo.
"Karena lambat, di sosmed itu tiap hari terjadi perpecahan saling serang-menyerang, saling caci maki, gara-gara masalah ijazah itu. Makanya saya jengkel itu," sambungnya.
Diana berdalih, kalimat yang ia lontarkan tersebut tidak bersifat porno karena dirinya tidak menyatakan tidak akan memakai baju.
Kata dia, kalimat demo dengan mengenakan pakaian dalam tersebut hanyalah upaya untuk menarik perhatian publik.
"Kalimat saya sebenarnya itu bukan porno, saya kan tidak mengatakan kalau kita bertelanjang atau tidak memakai baju, saya hanya mengatakan memakai celana dalam dan BH," jelas Diana.
 
Sebelumnya, pernyataan kontroversial Diana yang mengklaim sebagai pendukung Presiden ke-7 RI Jokowi, viral di medsos.
Diana sempat viral lantaran mengeluarkan ultimatum akan mengerahkan 500 perempuan untuk turun ke Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) dengan hanya mengenakan bra dan celana dalam.
Menurut Diana, aksi ini merupakan bentuk protes karena pihaknya merasa kecewa Jokowi terus-menerus dirundung di media sosial tanpa ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum.
"Jadi, kalau bisa Mabes Polri cepat menyelesaikan ini, kalau tidak saya organisasi perempuan, kita 500 perempuan berencana akan turun memakai BH (Breast Holder) dan celana dalam untuk Mabes Polri."
"Kita marah karena Pak Jokowi tiap hari di-bully," ujar Diana dalam sebuah konferensi pers, sebagaimana dikutip dari unggahan di akun media sosial Instagram @kata_hati165 pada Minggu (5/10/2025) lalu.
Aksi tersebut dilakukan sebagai upaya meminta keadilan.
Lantaran tidak terima Jokowi terus-menerus dibully, namun tidak ada tindakan tegas dari aparat.
Baca juga: Mbah Tarman Disebut Kabur usai Dituding Beri Mahar Cek Rp3 M Palsu, Kades hingga KUA Ungkap Faktanya
Merespons hal itu, pakar telematika Roy Suryo sebagai pihak yang selama ini meragukan keaslian ijazah Jokowi, bereaksi.
Roy Suryo mengatakan, tindakan mengancam dan mendesak pihak kepolisian untuk menindak dirinya, dokter Tifa, dan Rismon Sianipar jelas melanggar hukum.
"Apa yang mereka ancamkan, mereka mendesak-mendesak Polda Metro Jaya, itu melanggar hukum," kata Roy Suryo, mengutip tayangan KOMPAS TV, Senin (6/10/2025).
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ini juga memperingatkan, demo yang berbau ancaman hanya memakai pakaian dalam juga masuk ke dalam bentuk pornoaksi.
Aksi ini masuk dalam kategori pelanggaran Undang-undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, khususnya Pasal 4 ayat 2.
"Saya kebetulan adalah narasumber juga di Undang-undang itu ya ketika sebelum menjadi anggota DPR," lanjut Roy Suryo.
"Itu adalah tindakan yang melakukan pornoaksi. Pornoaksi adalah bagian dari pornografi dan itu kalau diterus-teruskan itu bisa menjadi tindakan asusila nantinya ya," jelas dia, melansir Surya.co.id.
 
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Mohamad Guntur Romli, juga bereaksi keras.
Menurut Guntur, aksi demo ini justru akan mempermalukan kaum perempuan.
Rencana itu pun dinilai bukan sebagai bentuk dukungan yang cerdas terhadap Jokowi.
"Bukan Organisasi Perempuan tapi 'Gerombolan Ternak' karena hanya ternak yang mau mempermalukan dirinya untuk menjilat junjungannya. Ini namanya pembodohan. Fanatisme yang harus dikecam. Tak boleh dimaklumi. Apalagi dibela," tulis Guntur Romli pada Sabtu (4/10/2025).
Baca juga: Balita sampai Sesak Gegara Konten Uang Rp10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat, Ayahnya Asyik Mancing
| Anen Tak Sudi Ngemis Sejak 1981, Kerja Jual Koran dan Majalah Meski Buta, Hapal Tekstur Tiap Kertas | :format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Tuna-netra-yang-berjualan-majalah-tak-sudi-mengemis.jpg)  | 
|---|
| Pasang Foto AI Pakai Seragam TNI AL, Wandi Bisa Dapat Rp 210 Juta Meski dari Balik Jeruji Besi | :format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Ilustrasi-ponsel-yang-digunakan-menipu.jpg)  | 
|---|
| Nasib Warga Israel Heboh karena Punya KTP WNI, Kadisdukcapil Buka Suara dan Ungkap Sikap Bupati | :format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Masyarakat-geger-ada-warga-Israel-punya-KTP-Indonesia.jpg)  | 
|---|
| Kesaksian Tetangga Pria di Pati yang Tewas di Tumpukan Sampah di Kamar, Terakhir Sempat Terima Paket | :format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Kesaksian-warga-soal-gaya-hidup-pria-yang-tewas-di-tumpukan-sampah.jpg)  | 
|---|
| Pegawai Kemenkeu Diduga Nongkrong saat Jam Kerja Dilaporkan ke Purbaya: Tolong Ditertibkan Pak | :format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/sejumlah-pegawai-Kemenkeu-Kota-Medan-yang-diduga-nongkrong-di-kafe-saat-jam-kerja.jpg)  | 
|---|

 
			
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Ratakan-rumah-sampai-tanah-inilah-yang-terjadi-dalam-rumah-tangga-Warseno.jpg) 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Guru-Takut-Ngajar-setelah-Dipolisikan-Wali-Murid-karena-Lerai-Siswa-Bertengkar-Bobby-Nasution-Geram.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Can-Bruge-sudah-17-kali-masuk-penjara-kembali-ditangkap-Polisi.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/mantan-Bupati-diamankan-warga-berduaan-dengan-pria-muda-di-kamar-hotel.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Gubernur-Jawa-Tengah-Ahmad-Luthfi-meresmikan-UMKM-Batik-Windasari.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/anak-rantau-yang-ditemukan-meninggal-karena-kelaparan.jpg) 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.