Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Siasat Licik Bendahara Bawa Kabur Dana Desa Rp1 M Sisa Rp47 Ribu, Transfer ke Rekening Pribadi

Kasus bendahara bawa kabur dana desa Rp1 miliar sisa Rp47 ribu viral di media sosial.

Tribunnews.com
PENGGELAPAN DANA DESA - Ilustrasi uang ratusan juta. Kasus bendahara bawa kabur dana desa Rp1 miliar sisa Rp47 ribu viral di media sosial. Pelaku merupakan bendahara Desa Petir, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten, berinisial YL. Kini YL tengah diburu Satuan Reserse Kriminal Polres Serang, Sabtu (11/10/2025). 

Kepala Desa Syok

Keberadaan YL kini tidak diketahui setelah mentransfer uang dari rekening kas desa ke rekening pribadinya tanpa sepengetahuan kepala desa.

"Iya betul, dana desa diduga digelapkan oleh kaur keuangan desa. Saya sangat shock karena aliran dana itu mengalir ke rekening pribadi," kata Kepala Desa Petir, Wahyudi, kepada wartawan, Jumat (10/10/2025), dikutip dari Kompas.com.

Terungkapnya dugaan penyelewengan berawal saat Wahyudi mengecek kas dana desa melalui rekening koran.

Betapa kagetnya Wahyudi ketika melihat saldo tersisa Rp 47.000.

Melihat itu, ia pun mencoba mengonfirmasi kepada anak buahnya dengan mendatangi rumahnya.

Namun, YL tidak ada di rumahnya dan diketahui tidak masuk kantor sejak 26 September 2025.

"Untuk masalah kerugian, kemungkinan estimasi di angka Rp 1 miliar," ujar Wahyudi.

Akibatnya, program-program pembangunan di desa terimbas karena ulah YL.

Wahyudi meminta maaf kepada masyarakat Desa Petir atas kejadian yang di luar pengetahuannya.

"Secara infrastruktur, ini akan terhambat. Kalau masalah ini sudah fiks, mudah-mudahan cepat beres," tandasnya.

Keterangan Camat

Sementara itu, Camat Petir, Fariz Ruhyatullah, mengatakan pencairan dana desa tahap pertama dilakukan pada bulan Maret 2025.

Saat itu, Bendahara Desa Petir diduga menggelapkan dana desa tanpa sepengetahuan pimpinannya dengan memalsukan tanda tangan kepala desa.

"Jadi, dia membuat surat pernyataan dengan menggunakan tanda tangan kepala desa palsu," kata Fariz.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved