Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Alasan Orang Tua Masih Beri Uang Saku ke Anak Meski sudah Dapat MBG di Sekolah, Sempat Cicipi Menu

Mereka masih tetap memberikan uang saku karena menu yang disediakan oleh sekolah. Sebab, anak-anak belum tentu suka dengan menu yang tersedia.

Editor: Torik Aqua
KOMPAS.com/Egadia Birru
UANG SAKU - Ilustrasi menu makan bergizi gratis. Orang tua siswa masih berikan uang saku ke anak meski di sekolah sudah dapat menu MBG. 

Hal serupa disampaikan Aminah (42), orang tua siswa kelas VII.

Ia tetap memberi anaknya uang jajan setiap hari, bukan karena tidak percaya dengan kualitas makanan MBG, tetapi untuk berjaga kalau anaknya tidak cocok dengan menu hari itu.

“Kadang anaknya bilang, ‘Bu, sayurnya nggak enak’, jadi tetap saya kasih uang saku Rp 10.000 biar bisa beli minum atau jajanan. Enggak tiap hari juga, tapi seringnya gitu,” ujarnya.

Aminah mengaku anaknya lebih semangat makan saat menu MBG berupa burger atau ayam goreng.

“Kalau menunya ayam, pasti dimakan. Tapi kalau sayur bening atau ikan, ya itu kadang dibawa pulang,” tambahnya.

Sementara itu, Resti (38) orang tua siswa kelas VIII melihat program MBG membawa dampak positif dalam membentuk kebiasaan makan anaknya, meski prosesnya tidak langsung.

“Dulu anak saya nggak mau sayur sama sekali. Tapi karena tiap hari dikasih, lama-lama mau juga walau cuma sedikit,” katanya.

Rina berharap ke depan variasi menu MBG bisa lebih banyak agar anak-anak tidak cepat bosan.

“Mungkin bisa dibuat selang-seling, seminggu menu lokal, seminggu menu barat. Biar anak-anak tetap semangat makan,” ujarnya.

Diketahui, program MBG merupakan program nasional pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka yang mulai dijalankan sejak akhir 2024.

Program ini bertujuan meningkatkan gizi anak sekolah dasar hingga menengah pertama untuk mencegah stunting dan memperkuat kualitas sumber daya manusia.

Usulan menu MBG agar tak bosan

Setelah hampir setahun berjalan, sejumlah siswa SMPN 61 Jakarta mulai mengeluhkan rasa bosan menu makan bergizi gratis (MBG).

Mereka berharap menu MBG lebih banyak variasi agar tidak jenuh.

Hira (bukan nama sebenarnya) (14), siswi kelas IX, mengatakan awalnya sangat antusias dengan program MBG. Namun, setelah hampir satu tahun. menu MBG tidak berubah.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved