Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dijanjikan Rp 150 Ribu Sehari, Gaji Relawan MBG Dipotong Jadi Rp 120 Ribu, BGN: Kami Sesalkan

Persoalan gaji relawan MBG atau makan bergizi gratis kembali terungkap

Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah
GAJI RELAWAN MBG - Ilustrasi makan bergizi gratis (MBG). Baru-baru ini puluhan relawan MBG di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, mengamuk di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) karena diduga mengalami pemotongan gaji dan tidak pernah menerima upah lembur. 

TRIBUNJATIM.COM - Persoalan gaji relawan MBG atau makan bergizi gratis kembali terungkap.

Kali ini terjadi Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

Puluhan relawan MBG di sana mengamuk di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) karena diduga mengalami pemotongan gaji dan tidak pernah menerima upah lembur.

Para relawan mendatangi dapur SPPG Jalan Mappajalling Daeng Kawang, Kelurahan Sombalabella, Kecamatan Pattallassang, sekitar pukul 09.00 WITA, Jumat (24/10/2025).

Para relawan mendatangi lokasi untuk mencari F-R, Kepala Dapur SPPG Sombalabella, yang dituding menjadi penyebab keterlambatan dan pemotongan upah mereka.

“Kami datang untuk mencari Kepala Dapur karena gaji kami selalu terlambat dan telah dua kali dilakukan pemotongan, dan ini ulah Kepala Dapur karena dia yang tangani semua gaji kami,” kata Daeng Lebang, salah satu relawan, melansir dari Kompas.com.

Menurut Lebang, para relawan awalnya dijanjikan upah bervariasi.

Koordinator dapur dijanjikan menerima Rp 150 ribu per hari, sedangkan relawan biasa seperti juru masak dan petugas pengantar MBG mendapat Rp 130 ribu per hari.

Namun dalam praktiknya, upah yang diterima lebih rendah dari kesepakatan awal, bahkan sempat dipotong kembali.

“Gaji awal Rp 150 ribu untuk Koordinator Dapur, tetapi yang kami terima cuma Rp 130 ribu dan ini mau dipotong lagi jadi Rp 120 ribu. Kalau gaji relawan biasa awalnya mereka menerima Rp 120 ribu dan ini mau dipotong lagi jadi Rp 100 ribu, padahal janji awalnya Rp 130 ribu per hari,” ujar Daeng Lebang.

Baca juga: Kronologi Dugaan Keracunan MBG di MTs Al Khalifah Malang, Kepsek Sebut Makanan Tiba Terlalu Siang

Selain pemotongan upah, para relawan juga mengaku tidak pernah mendapatkan upah lembur, padahal mereka bekerja sejak siang hingga malam untuk mengolah makanan MBG bagi ibu hamil, bayi, dan siswa sekolah.

SPPG Sombalabella di Kabupaten Takalar sendiri mulai beroperasi pada Senin (8/9/2025) dengan melibatkan 47 relawan yang memiliki beragam tugas dalam penyediaan dan distribusi makanan bergizi.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Takalar, Maulana, mengaku telah menerima laporan dari para relawan dan akan segera menindaklanjuti persoalan tersebut.

“Kejadian ini tentunya sangat kami sesalkan dan kami akan menindaklanjuti laporan para relawan serta memastikan hak para relawan terpenuhi,” kata Maulana saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon.

Baca juga: Menu MBG Tahu Goreng Isi Plester Plastik Heboh, Orang Tua Korban Antarkan Bukti Langsung ke Dapur

Tujuan program MBG dari pemerintah tak hanya untuk meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, terutama anak-anak sekolah dan kelompok rentan.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved