Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Wanita ini Heran usai Jadi Korban Cat Calling Polisi, Labrak Oknum Sambil Rekam, Pelaku: Maaf Bu

Wanita tersebut juga menunjukkan baju dan celana yang ia pakai. Jessy sempat mengejar satu oknum polisi yang melakukan cat calling padanya.

Editor: Torik Aqua
Tiktok @jessynirmalaa
MUAK - Tangkapan layar dari Tiktok @jessynirmalaa pada Rabu (29/10/2025). Seorang konten kreator wanita dengan username @jessynirmala membagikan kisahnya mendapat cat calling dari oknum polisi. Labrak oknum yang cat calling dirinya. 

TRIBUNJATIM.COM - Nasib seorang konten kreator wanita mendapat cat calling dari polisi.

Cat calling merupakan tindakan melecehkan seseorang, dengan siulan, komentar, atau panggilan di tempat umum.

Konten kreator Jessy Nirmala itu membagikan kisahnya di akun Tiktok miliknya @jessynirmalaa pada Selasa (28/10/2025).

Jessy mengaku muak setelah mendapat cat calling dari seorang polisi.

Baca juga: Perseteruan Dengan Yai Mim Berlanjut, Sahara Bawa 3 Saksi Terkait Laporan Dugaan Pelecehan Seksual

Menurutnya, polisi yang seharusnya menjadi pelindung, justru malah cat calling ke warga sipil.

"Ga pernah semuak ini di catcall, kali ini sama POLISI  polri tolong donk, kalian ada buat melindungi kok malah gini centil," tulisnya.

Dalam unggahan itu, Jessy menegur beberapa oknum berseraham polisi yang duduk di pinggir jalan.

"Polisi lo kalian, goadain cewek. Gila lu ya," ucap Jessy pada gerombolan oknum polisi tersebut.

Dalam video itu, Jessy menceritakan jika ia sedang pulang dari pilates dan lewat jalan tersebut.

 Tangkapan layar dari Tiktok @jessynirmalaa pada Rabu (29/10/2025)

Saat itu ia mengenakan kaos oblong hitam dan celana hitam.

"Aku setiap pulang Pilates jalan kaki, tapi nggak tahu kenapa di jalur yang aku lewatin banyak polisinya. Terus aku lewat, ada aja polisi yang nge-cat call. Tapi ini yang aku bikin aku kesel banget ini tuh polisi, mereka rame-rame tapi yang goda satu orang. Aku mengamuk dan aku videoin aja," cerita Jessy.

Wanita tersebut juga menunjukkan baju dan celana yang ia pakai.

Jessy sempat mengejar satu oknum yang melakukan cat calling padanya.

Sementara oknum itu berjalan jauh dan mengucapkan minta maaf.

'Maaf, maaf bu," ucap satu oknum polisi.

Dirinya pun menceritakan jika dirinya dipanggil dengan kata 'cici cici'.

"Cara melihatnya aja udah nggak mengenakkan, terus ada suara-suara. Jadi aku sering ngalamin suara-suara tapi aku hiraukan, terus ada suara lagi 'Cici Cici' nah aku udah nggak terima lagi. Berarti udah spesifik menargetkan aku ngegodain, terus aku bilang, 'eh kamu polisi ya'," 

Jessy mengaku sering menjadi korban cat calling.

Namun kali ini ia geram karena sosok yang melakukan cat calling adalah oknum polisi.

Hingga berita ini diturunkan, Tribun Network masih berusaha mencari konfirmasi dari pihak terkait.

Cat Calling termasuk kekerasan seksual?

Psikolog keluarga dan pendidikan anak, Adib Setiawan S.Psi., M.Psi menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.

Catcalling biasanya dialami oleh perempuan, ketika lewat di depan gerombolan laki-laki dan dipanggil oleh gerombolan tersebut dengan panggilan tertentu yang membuat perempuan merasa tidak nyaman.

Adib Setiawan mengatakan, catcalling termasuk kekerasan seksual, walaupun secara verbal dan tidak menyentuh, tindakan tersebut termasuk kekerasan.

Jenis kekerasan seksual tergolong bermacam-macam, yakni secara fisik dan verbal.

Pada kekerasan fisik tentunya dimulai dari yang berdampak, misalnya pemerkosaan sampai menimbulkan dampak kehamilan juga salah satu bentuk kekerasan seksual.

Tindakan pemerkosaan atau menghamili pacarnya sudah termasuk bentuk kekerasan seksual.

Sedangkan pada kekerasan verbal barangkali lebih banyak misalnya mengatakan kata-kata tertentu, yakni kata-kata yang sifatnya merendahkan harkat dan martabat anak-anak atau merendahkan harkat dan martabat perempuan.
 
Kejadian tersebut merupakan kekerasan seksual dalam bentuk verbal.

Adib Setiawan mengatakan bahwa kekerasan seksual lebih umum terjadi, artinya sebuah tindakan yang memang sifatnya kekerasan di mana hal tersebut tidak disetujui oleh korban.

Tentunya kekerasan seksual tergolong macam-macam misalnya pemerkosaan.

Pada tindakan tersebut korban pasti tidak suka diperkosa, barangkali korban merasa tidak nyaman atau tertekan.

Kekerasan seksual mulai dari pemerkosaan sampai dengan penghinaan.

Sebenarnya kekerasan seksual dan pelecehan seksual hanya sebuah istilah saja.

Dikatakan pelecehan seksual misalnya seseorang memegang tubuh orang lain walaupun tidak menimbulkan luka.

Menghina atau mengeluarkan kata-kata yang kurang nyaman juga termasuk dari pelecehan.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.


Artikel ini telah tayang di TribunHealth.com  dan di Tribun Jateng

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved