Berita viral
Warga Malu Didatangi Dinsos dan Ditempeli Stiker 'Keluarga Miskin', Pengamat: Jika Layak Tidak Apa
Gebrakan baru Dinas Sosial (Dinsos) dalam menandai dan menepatkan sasaran bantuan untuk warga kini masih pro dan kontra.
Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
TRIBUNJATIM.COM - Gebrakan baru yang dilakukan Dinas Sosial (Dinsos) Kepahiang, Provinsi Bengkulu, sedang menjadi perbincangan ramai.
Kegiatan penempelan stiker 'Keluarga Miskin' ke rumah-rumah penerima bantuan sosial di Bengkulu sedang berjalan.
Ternyata, dalam prakteknya di lapangan banyak warga yang merasa baik-baik saja tetapi juga ada banyak yang merasakan malu.
Warga malu itu tetapi hanya bisa pasrah menghadapi keputusan yang sudah diadakan oleh pemerintah.
Pengamat sosial menilai kondisi ini sebagai proses mendidik warga dengan baik.
Pengamat minta pikiran terbuka
Pengamat sosial dari Universitas Hazairin (UNIHAZ), Syaiful Anwar menanggapi fenomena penempelan stiker 'Keluarga Miskin' ke warga rumah penerima manfaat bantuan sosial (bansos) di Kepahiang, Bengkulu.
Penempelan stiker ini, kata Anwar, memiliki tujuan yang sangat baik, yaitu untuk memastikan bansos benar-benar diberikan kepada keluarga miskin, dengan pendapatan tidak lebih dari Rp 600 ribu per bulan.
Dengan penempelan stiker ini, maka secara alami masyarakat yang sudah mampu dan sejahtera akan merasa tertekan jika masih mendapatkan bansos, dan akan mengundurkan diri.
Dengan demikian, akan ada keadilan, ada fairness bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan bansos.
"Jadi, yang dapat bansos ini benar-benar hanya keluarga yang benar-benar miskin, bukan untuk keluarga yang sudah mampu," kata Syaiful kepada TribunBengkulu.com, Selasa (28/10/2025), dikutip TribunJatim.com, Rabu (29/10/2025).
Untuk masyarakat penerima manfaat yang rumahnya ditempelkan stiker ini, Syaiful mengatakan tidak perlu merasa malu dan rendah diri.
Pemerintah bertujuan baik dalam penempelan stiker ini, untuk memastikan bansos yang disalurkan benar-benar tepat sasaran, dan bisa diawasi semua pihak.
Hal ini juga akan mendidik masyarakat, untuk tidak mengambil yang bukan hak mereka dalam penyaluran bansos.
"Jadi, tidak perlu malu dan rendah diri. Jika memang kita layak mendapatkan bantuan, tidak apa-apa jika ditempelkan stiker ini," ungkap dia.
Baca juga: Akan Ditempel Stiker Warga Miskin, Ibu-ibu Langsung Mundur saat Petugas Temukan Mobil di Garasi
Warga malu
Rumah-rumah warga penerima manfaat bantuan sosial (bansos) di Kepahiang, Bengkulu, kini ditempelkan stiker 'Keluarga Miskin'.
Stiker ini memiliki ukuran sekitar 40x50 cm, dengan tulisan 'Keluarga Miskin' dengan tulisan tebal dan besar berwarna merah.
Stiker ini ditempelkan di depan rumah penerima manfaat, di samping pintu atau di atas jendela.
Perasaan penerima manfaat sendiri beragam, namun kebanyakan mengaku menerima dan pasrah rumah mereka ditempel stiker 'Keluarga Miskin' ini.
Salah satu penerima manfaat di Kelurahan Pensiunan Kepahiang, Sri Mulyati mengaku tidak masalah jika rumahnya ditempelkan stiker ini.
Menurut Sri, dirinya hanya seorang ibu rumah tangga, janda, dan kini hidup dengan seorang anak.
Kebutuhan hidup sehari-hari dipenuhi sang anak, yang bekerja mengelola odong-odong atau wahana permainan anak-anak di Pasar Kepahiang. Penghasilan sang anak tidak menentu, dan hanya cukup untuk makan sehari-hari.
"Jadi, ibu tidak masalah. Memang keadaan kita seperti ini. Tidak keberatan," kata Sri kepada TribunBengkulu.com, Selasa (28/10/2025) pukul 13.45 WIB siang.
Masih di kawasan Kelurahan Pensiunan, warga penerima manfaat lain, Nur Asmara juga mengatakan menerima ditempelkan stiker 'Keluarga Miskin' di dinding rumahnya.
Hanya saja, di dalam hati, Nur mengakui ada perasaan malu dan sedih. Apalagi, dirinya juga sempat jadi bahan ejekan oleh beberapa kenalan.
Akan tetapi, karena dirinya janda, dan penghasilannya berasal dari berjualan kecil-kecilan dengan pendapatan tidak menentu, Nur harus menahan rasa malu dan sedih ini.
Ditambah, ada anaknya yang masih sekolah, dan membutuhkan biaya besar, sehingga bansos dari pemerintah ini masih sangat dibutuhkan
"Banyak kawan-kawan yang mengejek, biarlah. Karena kita memang butuh, memang menerima," ujar Nur.
Berbeda dengan Sri dan Nur, salah satu penerima manfaat lain di Kelurahan Pensiunan ini mengaku tersinggung, dan merasa dipermalukan.
Warga penerima manfaat yang minta tidak disebutkan namanya ini mengatakan bahwa kebijakan penempelan stiker ini cukup baik, untuk menjaga bansos tepat sasaran.
Tapi, dia merasa tersinggung dengan tulisan 'Keluarga Miskin', dan stiker besar yang wajib ditempelkan depan rumah. Dua hal ini menurut dia sangat mempermalukan mereka.
"Kenapa tidak sekalian spanduk besar saja pasang depan rumah, agar semua orang tahu kami orang miskin," kata dia.
Warga penerima manfaat ini berharap pemerintah lebih bijak, dan membuat cara lain yang lebih efektif menjaga bansos tepat sasaran, namun tetap menjaga harga diri mereka.
"Misalnya tulisannya diperhalus, dan stikernya tidak perlu sebesar itu," ungkap dia.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Dinas Sosial (Dinsos) Kepahiang
Provinsi Bengkulu
ditempel stiker Keluarga Miskin
Penerima bantuan sosial PKH
Universitas Hazairin (UNIHAZ)
Multiangle
meaningful
berita viral
| Kondisi Warung Bakso Babi yang Viral soal Label Non Halal, Ketua RT Soroti Tingkah Penjualnya |
|
|---|
| Pegawai Suruh Teman Aniaya HRD karena Kesal Mau Dipecat, Tak Bisa Kerja Malah Terancam Penjara |
|
|---|
| Meski Belum Lulus Kuliah, Ravi Curi Perhatian Bupati Karena Bisnisnya Pesat, Bermodal YouTube dan AI |
|
|---|
| Dinas LH Jawab soal Busa Misterius yang Beterbangan di Pemukiman Warga, Minta Warga Tak Menyentuhnya |
|
|---|
| Daftar Utang dan Bunga Kereta Whoosh yang Harus Diangsur ke China, Luhut: Bermasalah Sejak Awal |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Dinsos-berikan-stiker-ke-rumah-warga.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.