Pecatan Polisi Ngaku Anggota Aktif Ribut dengan Warga, Paksa Masuk Meski Tak Sesuai Aturan

TRIBUNJATIM.COM - Kelakuan pria yang mengaku anggota polisi aktif ribut dengan warga di perbatasan Desa Tampekan dan Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.

Wilayah ini terletak di bagian utara Pulau Bali dan dikenal memiliki garis pantai terpanjang di Bali.

Fakta mengenai sosok pria yang mengaku anggota polisi itu terkuak.

Insiden keributan itu dipicu ketika dua pria dilarang masuk ke sebuah wilayah di Desa Sidetapa.

Peristiwa itu terjadi tepatnya pada sekitar pukul 23.30 Wita, Minggu (26/10/2025).

Baca juga: Telanjur Bayar Rp1,4 M untuk Lolos Seleksi, Warga Ternyata Ditipu Pecatan Polisi, Ngadu ke Kapolda

Dua pria yang masing-masing berinisial Made K dan Gusti SU, dihentikan oleh aparat Desa Sidetapa karena sudah melewati batas jam malam yang belaku di desa.

Apalagi saat itu warga bersama aparat kepolisian sedang menangani peristiwa kecelakaan.

Bukannya menaati aturan, keduanya justru tak terima hingga terjadi keributan.

Made K, bahkan mengaku sebagai anggota Polri aktif yang bertugas di Satuan Samapta Polres Buleleng.

Pengakuannya ini terekam kamera salah satu warga yang berada di lokasi kejadian. 

Kasi Humas Polres Buleleng, Iptu Yohana Rosalin Diaz saat dikonfirmasi menegaskan jika Made K, bukan lagi anggota Satuan Samapta Polres Buleleng.

Sebab ia sudah dipecat dengan tidak hormat sejak dua bulan lalu, karena tersandung kasus narkoba. 

"Yang bersangkutan (Made K) sudah di-PTDH sejak dua bulan lalu. Sedangkan rekannya (Gusti SU) merupakan warga sipil asal Desa Pengelatan, Kecamatan Buleleng."

PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat) adalah sanksi disiplin paling berat bagi anggota Polri yang melanggar aturan serius, seperti tindak pidana, penyalahgunaan wewenang, atau pelanggaran kode etik.

Jika dijatuhi PTDH, seseorang kehilangan status sebagai anggota Polri dan seluruh hak kepegawaiannya.