Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

10 Tahun Iswahyudi Harus Ngungsi ke Rumah Nenek Tiap Hujan, Kini Bahagia Anak Tak Lagi Kedinginan

10 tahun hidup dibayangi ketakutan rumah roboh karena tak layak huni, Iswahyudi kini tersenyum lebar setelah mendapat bantuan TNI.

|
Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
KOMPAS.COM/SUKOCO
RUMAH REYOT - Iswahyudi, warga kurang mampu di Desa Kembangan, berbahagia karena rumahnya dirobohkan oleh TNI untuk dibangun kembali. Pekerjaan hanya sebagai buruh tani membuat Iswahyudi kesulitan memperbaiki rumah peninggalan neneknya yang sudah lapuk karena usia. 

Ringkasan Berita:
  • Iswahyudi seorang warga yang 10 tahun tinggal di rumah kayu reyot akhirnya dapat bantuan TMMD ke-26 dari TNI
  • Anaknya bahagia sudah tak lagi ketakutan hingga ngungsi di rumah nenek
  • Pihak TNI berusaha untuk terus memperluas wilayah bantuan dalam program TMMD

TRIBUNJATIM.COM - Iswahyudi bisa tersenyum lebar setelah hidupnya dipenuhi ketakutan dan kekhawatiran.

Selama 10 tahun terakhir, Iswahyudi hidup bersama istri dan anak perempuannya yang berusia lima tahun di rumah kayu yang sudah lapuk dimakan usia.

Tiang penyangga atapnya keropos, gentingnya bocor di sana-sini.

Setiap kali hujan turun, keluarga kecil itu harus berlari menyeberang ke rumah sang nenek untuk mengungsi.

Warga Desa Kembangan, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan itu akhirnya bisa bernapas lega setelah rumah reyot peninggalan neneknya dibongkar total oleh prajurit TNI dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-26 tahun 2025.

Harapan baru keluarga

Baginya, ini bukan sekadar rumah baru, melainkan juga harapan baru untuk keluarganya.

“Kalau hujan deras, air masuk dari mana-mana. Kami ngungsi ke rumah nenek, biar anak saya nggak kedinginan,” ujarnya ditemui di rumahnya pada Minggu (2/11/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Senin (3/11/2025).

Sebagai buruh tani tanpa lahan sendiri, penghasilannya tak cukup untuk memperbaiki rumah.

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya saja dia mengaku kadang harus ngutang, sehingga untuk memperbaiki rumahnya dia mengaku hanya bisa berpikir.

“Kerja hanya buruh tani, kadang kebutuhan sehari-hari masih ngutang. Ya mikir untuk memperbaiki rumah, tapi duitnya dari mana ya mikir lagi,” imbuhnya.

Baca juga: 4 Keluarganya Tewas Tertimbun, Wijianto Selamat Setelah Bernapas Lewat Celah Longsor di Trenggalek

Namun takdir berkata lain, ketika desanya dipilih menjadi lokasi TMMD, rumahnya termasuk dalam daftar program bedah rumah.

Sejak hari pertama, Iswahyudi ikut turun tangan membantu para prajurit.

Ia bangun sebelum matahari terbit, mengaduk semen, menyusun bata, hingga mengangkat bahan bangunan.

“Saya ingin membantu sebisanya. Ini rumah saya, jadi saya juga harus ikut kerja,” ucapnya dengan nada haru.

Kini, tembok barunya mulai berdiri tegak, kayu penyangga atap juga mulai di pasang.

Iswahyudi, warga kurang mampu di Desa Kembangan, berbahagia karena rumahnya dirobohkan oleh TNI untuk dibangun kembali. Pekerjaan hanya sebagai buruh tani membuat Iswahyudi kesulitan memperbaiki rumah peninggalan neneknya yang sudah lapuk karena usia.
Iswahyudi, warga kurang mampu di Desa Kembangan, berbahagia karena rumahnya dirobohkan oleh TNI untuk dibangun kembali. Pekerjaan hanya sebagai buruh tani membuat Iswahyudi kesulitan memperbaiki rumah peninggalan neneknya yang sudah lapuk karena usia. (KOMPAS.COM/SUKOCO)
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved