Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

10 Tahun Iswahyudi Harus Ngungsi ke Rumah Nenek Tiap Hujan, Kini Bahagia Anak Tak Lagi Kedinginan

10 tahun hidup dibayangi ketakutan rumah roboh karena tak layak huni, Iswahyudi kini tersenyum lebar setelah mendapat bantuan TNI.

|
Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
KOMPAS.COM/SUKOCO
RUMAH REYOT - Iswahyudi, warga kurang mampu di Desa Kembangan, berbahagia karena rumahnya dirobohkan oleh TNI untuk dibangun kembali. Pekerjaan hanya sebagai buruh tani membuat Iswahyudi kesulitan memperbaiki rumah peninggalan neneknya yang sudah lapuk karena usia. 

Di wajah sederhana Iswahyudi terpancar kebahagiaan yang sulit disembunyikan.

Ia membayangkan hari ketika anak dan istrinya bisa tidur nyenyak tanpa takut kehujanan.

“Saya ingin membahagiakan keluarga saya. Punya rumah yang kuat dan layak, itu sudah cukup membuat saya bahagia,” katanya lirih, matanya berkaca-kaca.

TMMD di Desa Kembangan Magetan, bukti nyata bakti TNI untuk rakyat.

Baca juga: Puluhan Tahun Warga Gang Kelinci BAB di Kali Meski Dikelilingi Komplek Elite, Petugas Cuma Foto-foto

Semangat gotong royong warga Desa Kembangan, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan terlihat dalam pelaksanaan TMMD di desa mereka.  

Di bawah terik matahari, prajurit TNI bahu-membahu bersama warga menuntaskan pembangunan jalan, rumah, dan sarana ibadah.

Mereka turut menyambut Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) TMMD ke-26 yang dipimpin Kolonel Marinir Djentaju Suprihandoko datang meninjau langsung lokasi kegiatan pada Sabtu (1/11).

Kedatangan Tim Wasev dari Markas Besar TNI Angkatan Darat itu menjadi bagian penting dalam memastikan pelaksanaan program TMMD berjalan sesuai sasaran dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

Baca juga: 4 Keluarganya Tewas Tertimbun, Wijianto Selamat Setelah Bernapas Lewat Celah Longsor di Trenggalek

“Kami datang untuk melihat secara langsung bagaimana program ini dijalankan. Ini merupakan wujud perhatian pimpinan agar pelaksanaan bakti TNI benar-benar menyentuh kebutuhan rakyat,” ujar Djentaju di sela kunjungannya.

Menurutnya, TMMD bukan sekadar program pembangunan, tetapi juga bentuk nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat.

Dalam kunjungan tersebut, Djentaju bersama tim meninjau sejumlah titik kegiatan, mulai dari pembangunan jalan usaha tani, pembuatan sumur bor, renovasi rumah tidak layak huni (RTLH), hingga perbaikan masjid.

 

Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-26 Tahun Anggaran 2025 merupakan inisiatif kolaboratif antara Tentara Nasional Indonesia (TNI), pemerintah daerah, dan masyarakat untuk mempercepat pembangunan di wilayah pedesaan sekaligus memperkuat kemanunggalan TNI-rakyat.

Program ini mencakup dua komponen utama: kegiatan fisik seperti pembangunan atau perbaikan jalan desa, jembatan, saluran irigasi, rumah layak huni, fasilitas umum, dan kegiatan non-fisik seperti penyuluhan kesehatan, pendidikan, kewirausahaan, wawasan kebangsaan dan pemberdayaan masyarakat. 

Secara operasional, pelaksanaan TMMD dilakukan dalam periode terbatas (sekitar satu bulan atau lebih) di satu atau beberapa desa sasaran yang telah ditetapkan setelah survei bersama Pemda dan Kodim.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved