Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Anggaran Dipangkas Menkeu, Purbaya Minta Maaf Sambil Nasihati Menteri dan Pemda: Kerja yang Benar

Selain permintaan maaf, Purbaya juga meminta agar mereka bisa bekerja secara benar. Karena seharusnya anggaran harus dihabiskan.

Editor: Torik Aqua
Instagram @purbayayudhi_official
KERJA YANG BENAR - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa. Purbaya beri pesan ke Kementerian dan Pemda agar kerja yang benar usai anggaran mereka dipangkas. 

Saat ditanya apakah sering berbicara empat mata dengan Presiden Prabowo, Purbaya mengaku tidak sering dan hanya beberapa kali saja.

"Tapi biasanya kalau ada rapat tertentu, di mana ada yang ngasih masukan aneh-aneh, saya disuruh datang. KIra-kira disuruh counter sedikit-sedikit," ujar Purbaya.

Menurut Purbaya, Presiden Prabowo cukup cerdik karena tidak mengcounter langsung pandangan dan masukan aneh dari orang lain.

Tetapi kata Purbaya, Prabowo akan menyuruh dirinya dan memberi kode khusus saat ia harus bicara langsung mengkonter orang yang memberi masukan aneh tetsebut.

"Ini orang, pintar juga Presiden kita ini. Dia enggak konter langsung, biar enggak disalahin langsung. Panggil aja Purbaya suruh dengerin, terus ke ngelirik-ngelirik gitu. Berarti saya disuruh ngomong, ya saya hantem di situ," jelas Purbaya sambil tersenyum.

Purbaya mengatakan dirinya akan mengkonter dengan pandangan yang benar dan sangat masuk logika.

"Biasanya untuk pandangan-pandangan yang aneh, banyak yang ngasih masukan aneh, saya konter dengan logik, yang benarlah. Biasanya langsung mundur. Dan kelihatan hitam putihnya. Dia hitam, seperti hitam putih. Mana yang betul, mana yang salah. Kan saya jago," tambah Purbaya sedikit bercanda.

Menurut Purbaya gaya koboinya saat menjabat Menteri Keuangan adalah otentik dan tidak ada yang akan diubahnya.

"Tidak ada. Namun saya baru tahu, bahwa sebagian orang, enggak bisa terima tapi biar saja. For the save of the country, I don't care. I don't care.  Tapi karena ini diperintah, maka kalau diperintah berubah, saya berubah. Jadi ini hanya ini perpanjangan tangan dari Bapak Presiden, dengan versi yang lebih halus," paparnya.

Purbaya mengatakan hal ini bukan berarti apa yang dikatakan dirinya akan selalu didengar Prabowo.

"Enggak didengarkan, tapi kalau ada yang salah-salah suruh koreksi, gitu kira-kira," katanya.

Desy Anwar lalu menanyakan ke Purbaya soal dana Rp 200 triliun yang diberikannya ke sejumlah bank di Himbara, dan bagaimana cara memonitornya.

"Bagaimana memonitor memastikan bahwa memang Rp 200 triliun ini diterjemahkan dalam menggerakkan roda perekonomian. Bukan saja nanti dipakai untuk ya, nih mumpung dapat uang banyak, untuk hal-hal yang tidak ada kaitannya ataupun tidak produktif. Bagaimana memastikan Rp 200 triliun itu setiap peser itu menjadi penggerak roda ekonomi?" tanya Desy.

Purbaya menyatakan tidak peduli bank menggunakan uang itu untuk apa, asalkan tidak untuk membeli dolar dan untuk konglomerat jahat.

"Saya enggak peduli banknya makai untuk apa, asal enggak untuk beli dolar dan enggak untuk konglomerat yang jahat, untuk manipulasi segala macam, itu yang kita monitor. Yang lain terserah banknya. Saya enggak monitor, saya diamin aja. Kalau itu kan ada laporannya, uangnya ke mana. Pinjaman kita bisa monitor pinjamannya ke mana sih dari bulan ke bulan," kata Purbaya.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved