Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dulu Ngeluh Pusing 7 Keliling Defisit Anggaran, Gubernur Riau Abdul Wahid Kini Ditangkap KPK

Gubernur Riau, Abdul Wahid dulu pernah ngeluh pusing tujuh keliling karena defisit anggaran.

TRIBUNNEWS/ILHAM RIYAN
DIPERIKSA KPK - Gubernur Riau Abdul Wahid mengenakan kaus oblong putih, sandal dan menenteng tas hijau saat tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, pada Selasa (4/11/2025) sekira pukul 09.35 WIB. Penyidik KPK menangkap Gubernur Riau dan beberapa kepala dinas di Pekanbaru, Senin (3/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Gubernur Riau, Abdul Wahid menjadi sorotan setelah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Senin (3/11/2025).
  • Dulu Gubernur Abdul pernah ngeluh pusing tujuh keliling gara-gara defisit anggaran.
  • Pemerintah Provinsi Riau menghormati proses hukum yang menyeret Gubernur Abdul Wahid.

 

TRIBUNJATIM.COM - Nama Gubernur Riau, Abdul Wahid menjadi sorotan setelah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Senin (3/11/2025).

Gubernur Abdul dulu pernah pusing tujuh keliling karena defisit anggaran, namun nasibnya kini justru dibawa oleh KPK.

Padahal Abdul baru menjabat sebagai Gubernur Riau selama delapan bulan.

Ia dilantik bersama wakilnya, SF Harianto, oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025. 

Kini Gubernur Abdul harus menjalani pemeriksaan di Jakarta.

Pusing Tujuh Keliling Defisit Anggaran

Jauh sebelum ditangkap, Gubernur Abdul pernah koar-koar dirinya pusing tujung keliling.

Awal-awal jadi Gubernur Riau, Abdul Wahid sempat mengungkap defisit anggaran yang membuatnya pusing tujuh keliling.

Hal itu disampaikan Wahid dalam rapat pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di Balai Serindit Gedung Daerah Riau di Pekanbaru pada Rabu (12/3/2025). 

Wahid mengaku belum pernah melihat tunda bayar sebesar itu sepanjang sejarah Riau.

Pasalnya, keuangan Pemerintah Provinsi Riau mengalami defisit sebesar Rp 1,5 triliun serta tunda bayar kegiatan yang mencapai lebih dari Rp 2,2 triliun. 

Baca juga: Selidiki Dugaan Korupsi Whoosh, KPK Minta Masyarakat Masih Naik Kereta Cepat: Agar Tidak Mengganggu

Menurut dia, tunda bayar biasanya hanya berkisar Rp 200 miliar hingga Rp 250 miliar.

Ia menilai bahwa masalah ini terjadi karena tata kelola pemerintahan yang tidak berjalan sesuai aturan. 

"Hari ini terjadi tunda bayar yang begitu besar. Saya belum pernah menemukan tunda bayar Rp 2,2 triliun. Biasanya Rp 200 miliar, Rp 250 miliar. Belum pernah sejarah Provinsi Riau yang membuat saya pusing tujuh keliling. Di mana mau dicari duitnya?" ujar Abdul Wahid waktu itu, dikutip dari Kompas.com pada Selasa (4/11/2025).

Oleh karena itu, Wahid mempertimbangkan memangkas Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Riau. 

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved