Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Cuma Pegang Uang Rp 6000, Nenek Aisah Tidur di Statiun Setelah Ketinggalan Kereta, Tidak Ada Pilihan

Cuma pegang uang Rp 6000, Mbah Aisah terpaksa bermalam di stasiun dan menunggu di ruang tunggu lantaran tak memiliki ongkos untuk perjalanan lain.

Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN
KETINGGALAN KERETA - Suasana ruang tunggu Stasiun Rangkasbitung saat sejumlah penumpang menilih menginap di sana menunggu keberangkatan kereta pertama keesokan harinya, Selasa (4/11/2025). Nenek Aisah cuma bawa uang Rp 6000 setelah ketinggalan kereta. 

Ia baru tiba dari Depok setelah menempuh perjalanan panjang menggunakan KRL.

Seharusnya ia langsung ke Cilegon dengan berganti kereta lokal. Namun sesampainya di Rangkasbitung, KA Lokal Merak sudah berangkat lebih dulu.

"Saya bingung mau ke mana, enggak ada pilihan kendaraan lain ke Cilegon dari sini. Kayaknya mau istirahat di sini saja," kata Aisah kepada Kompas.com.

Aisah mengaku tak punya banyak pilihan. Menyewa penginapan bukan opsi baginya, sementara transportasi daring ke Cilegon terlalu mahal.

"Saya cuma punya uang Rp 6.000, pas buat ongkos kereta Rp 3.000 dan sama angkot ke rumah dari stasiun sisanya," ujarnya.

Baca juga: Kronologi Anak Bunuh Ibu di Jember Pakai Besi Tambal Ban, Bermula Antar Makanan dan Tanya Tahlilan

Aisah juga tidak membawa ponsel, sehingga tak bisa mengabari keluarganya. Ia berencana naik KA Lokal Merak paling pagi yang berangkat pukul 05.30 WIB.

"Gak apa-apa, nunggu di sini saja bareng sama yang lain," katanya.

Selain Aisah, ada juga Agung (33), warga Kalianda, Lampung. Ia duduk bersandar di kursi bagian tengah dengan ransel besar di sampingnya. Agung hendak ke Kebayoran, Jakarta Selatan, namun ketinggalan KRL terakhir tujuan Tanah Abang yang berangkat pukul 22.02.

"Saya dari Lampung, naik kapal ke Merak, lalu lanjut kereta ke Rangkasbitung. Sampai sini malah nggak keburu naik KRL," ujar Agung.

Baca juga: Malunya Tim Rescue, Andrian Dikira Hilang Tersesat Tak Tahunya Lagi Santai dan Sehat di Rumah

Tidak punya pilihan

Agung akhirnya memutuskan menginap di Stasiun Rangkasbitung. "Rasanya ya nggak nyaman, tapi mau gimana lagi. Saya juga nggak tahu alternatif transportasi lain dari sini ke Jakarta selain naik KRL," katanya.

Sementara di bangku lain, Kahfi (24) terlihat lebih santai. Ia baru pulang dari Serpong dan hendak ke Serang, tapi tertinggal kereta terakhir yang berangkat pukul 21.22.

"Habis dari rumah teman, telat dikit, keretanya udah jalan. Enggak apa-apa, nginep di stasiun juga udah pernah. Paling cuma lima jam nunggu, sambil ngopi aja sampai pagi," kata Kahfi.

Meski sudah terbiasa, Kahfi berharap kondisi ini tak terus berulang. Ia mengatakan masyarakat akan terbantu jika ada perpanjangan jalur KRL hingga Serang.

"Pengguna KRL dari Serang yang kerja di Jabodetabek itu sebetulnya banyak. Tapi tiap hari harus transit dulu di Rangkasbitung buat nyambung naik KRL," ujarnya.

Menjelang tengah malam, kursi tunggu semakin penuh seiring kedatangan KRL dari Tanah Abang ke Rangkasbitung. Banyak penumpang bernasib sama dengan Aisah maupun Kahfi — hendak naik KA Lokal Merak, tapi harus menunggu jadwal keberangkatan pagi.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved