Berita Viral
Pemkot Minta Maaf usai Tuduh Warung Bakso di Solo Berbahan Non Halal, Pemilik Merugi
Hasil uji lab keluar, kini pemerintah kota Solo akhirnya minta maaf kepada pemilik warung bakso yang dituding berbahan non halal.
Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
Ringkasan Berita:
- Wali Kota Solo minta maaf kepada masyarakat karena kabar warung bakso berbahan non halal itu ternyata hasil uji lab negatif, bahannya halal
- Pemilik merugi karena 2 hari tidak buka setelah mendapat surat hingga didatangi Satpol PP
- Anak pemilik warung bakso memilih tidak memperbesar masalah
TRIBUNJATIM.COM - Warung bakso di Solo belakangan ini sedang viral karena bahan-bahan yang ada di dalam suguhannya kepada masyarakat.
Sebuah warung bakso di Solo bernama Bakso Remaja dituduh memiliki bahan non halal.
Bahan non halal tersebut akhirnya jadi polemik bahkan hingga membuat pemilik merugi.
Pihak Pemerintah Kota sempat mendatangi dan hendak menutup warung tersebut.
Hingga akhirnya hasil uji laboraturium terhadap kandungan bakso tersebut keluar, hasilnya negatif.
Pemkot minta maaf
Pihak pemkot lewat Wali Kota Solo Respati Adi mengungkapkan permintaan maaf kepada pemilik warung bakso yang viral di media sosial.
Wali Kota Solo, Respati Ardi, meminta maaf ke warga atas kegaduhan terkait isu bakso mengandung bahan nonhalal.
Menurutnya, ada kesalahan administrasi sehingga surat Dispangtan Kota Solo dapat beredar luas meski belum memiliki nomor register.
“Saya mewakili Pemerintah Kota Surakarta memohon maaf apabila dalam dokumen yang belum ada nomor register bisa keluar, kami sesalkan."
"Tapi ini menjadi introspeksi di pemerintah kota untuk melayani pelaku usaha dan masyarakat,” katanya, dikutip TribunJatim.com dari TribunSolo.com, Rabu (5/11/2025).
Pemilik merugi
Akibat dari tudingan nonhalal, warung bakso mengalami kerugian karena tutup dua hari.
Selain itu, warung sempat didatangi warga yang meminta klarifikasi terkait isu bahan nonhalal.
Sejumlah warga yang terlanjur emosi melampiaskannya ke google review sehingga rating warung menjadi 3,7 dari 5 poin.
Anak pemilik warung, Thirthania Laura Damayanthie, mengaku tak akan memperpanjang masalah meski dirugikan akibat isu yang cepat beredar.
"Iya waktu sudah tahu hasilnya ya saya lega gitu. Besok sudah buka, iya seperti biasa," tuturnya.
Baca juga: Sosok yang Selamatkan Ahmad Sahroni setelah Jatuh karena Ngumpet di Plafon saat Rumahnya Dijarah
Setelah berita tersebar, kepercayaan pelanggan menurun karena isu makanan nonhalal sangat sensitif.
Hal pertama yang dilakukan Laura yakni menghubungi sejumlah konten kreator untuk menyangkal berita yang beredar.
"Untuk pelanggan-pelanggan kita semoga bisa percaya lagi ke Bakso Remaja karena kita sudah semaksimal mungkin usaha untuk membuktikan dan sudah ada hasil laboratorium yang negatif, semoga pelanggan bisa menanggapi ini dengan bijak," lanjutnya.
Kini, ia sedang mengurus sertifikasi halal serta surat izin usaha agar kasus serupa tak terjadi.
Polemik surat
Warung Bakso Remaja Gading Solo, yang sudah dikenal warga sejak tahun 1997, sempat menimbulkan kehebohan setelah Satpol PP Kota Solo memasang stiker bertuliskan “masakan mengandung bahan nonhalal” di dinding warung tersebut pada Senin (3/11/2025).
Kejadian itu sontak membuat pelanggan setia heran dan mempertanyakan kebenaran tuduhan tersebut, mengingat reputasi warung ini selama puluhan tahun dikenal bersih menjaga kualitas bahan baku.
Tak lama setelah itu, beredar surat dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Solo yang menyatakan bahwa dalam menu warung tersebut ditemukan indikasi penggunaan bahan yang mengandung unsur nonhalal.
Surat tersebut menimbulkan gelombang reaksi publik, terutama di media sosial.
Namun, pemilik warung dengan tegas membantah tuduhan tersebut, menegaskan bahwa semua bahan masakan yang digunakan berasal dari pemasok bersertifikat halal dan sudah diawasi dengan ketat.
Ia bahkan mengaku siap bekerja sama dengan pihak berwenang untuk membuktikan kebenaran klaimnya dan menjaga kepercayaan pelanggan.
Baca juga: Sosok Istri Wali Kota Muda Pertama di New York, Gen Z Beragama Muslim dan Pekerjaannya Sangat Biasa
Hasil uji lab
Setelah dilakukan uji laboratorium resmi, polemik panjang itu akhirnya menemukan titik terang: hasil pengujian menunjukkan tidak ada unsur nonhalal dalam bahan makanan di warung tersebut.
Temuan ini sekaligus menjadi bukti bahwa isu yang sempat beredar luas tidak benar dan warung tersebut kembali beroperasi seperti biasa di Jalan Veteran, Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.
Menanggapi situasi ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Solo, Wahyu Kristina, menyampaikan imbauan kepada seluruh pelaku usaha kuliner agar memperhatikan legalitas usaha mereka.
“Karena belum bersertifikat halal maupun legalitasnya belum lengkap, kami akan melakukan pendampingan agar segera memperoleh sertifikat halal,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa kejadian seperti ini bisa menjadi pelajaran penting bagi pelaku usaha agar lebih proaktif dalam mengurus sertifikasi halal demi menghindari kesalahpahaman di masa depan.
Cara mengajukan sertifikasi halal
Untuk mengajukan sertifikasi halal bagi sebuah restoran, prosesnya kini dilakukan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) di bawah Kementerian Agama Republik Indonesia.
Langkah pertama yang harus dilakukan pemilik restoran adalah mendaftarkan usaha secara online melalui situs resmi ptsp.halal.go.id dengan melampirkan dokumen penting seperti data usaha, daftar menu dan bahan baku yang digunakan, serta identitas pelaku usaha.
Setelah itu, BPJPH akan menugaskan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) untuk melakukan audit halal di lokasi restoran guna memastikan seluruh bahan, proses pengolahan, hingga penyajian makanan tidak tercampur dengan unsur haram atau najis.
Jika hasil pemeriksaan dinyatakan memenuhi syarat, dokumen akan diajukan ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mendapatkan fatwa halal, dan bila disetujui, BPJPH akan menerbitkan sertifikat halal resmi.
Proses ini biasanya memakan waktu sekitar 1 hingga 3 bulan, tergantung kelengkapan berkas dan kesiapan pelaku usaha.
Bagi usaha kecil dan menengah, pemerintah juga menyediakan program sertifikasi halal gratis (SEHATI) untuk membantu pelaku UMKM mendapatkan sertifikat halal tanpa biaya, asalkan memenuhi kriteria tertentu.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Pemkot Solo berakhir minta maaf
diduga mengandung bahan non halal
Wali Kota Solo
berita viral
TribunJatim.com
meaningful
Multiangle
Bakso Remaja Gading
| Detik-detik Mencekam Oknum TNI-Polri Todong Budianto Sambil Minta Tebusan Rp 1 Miliar |
|
|---|
| Ahmed Penjual Ikan Sering Dibayar Pakai Uang Palsu, Luntur saat Kena Air, Pelaku Pura-pura Tukar |
|
|---|
| Sosok Istri Wali Kota Muda Pertama di New York, Gen Z Beragama Muslim dan Pekerjaannya Sangat Biasa |
|
|---|
| Cara Salah Kaco Demi Bahagiakan Pacar, Malah Ditangkap Polisi karena Terlalu Mencintai |
|
|---|
| Dulu Jadi Cleaning Service dan Kuli Bangunan, Kini Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Pemilik-warung-bakso-yang-viral-di-Solo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.