Terobos Iring-iringan Jenazah Raja Solo PB XIII, Pengemudi Mobil Disoraki Warga, Diminta Putar Balik
Sebuah mobil tiba-tiba melintas di simpang empat Gading saat iring-iringan jenazah Raja Keraton Solo Sinuhun Pakubuwono XIII, Rabu (5/11/2025).
Ringkasan Berita:
- Sempat terjadi insiden di tengah proses iring-iringan jenazah dari Keraton Surakarta Hadiningrat.
- Mobil tiba-tiba menerobos saat prosesi berlangsung, sekitar pukul 09.00 WIB.
TRIBUNJATIM.COM - Iring-iringan jenazah Raja Keraton Solo Sinuhun Pakubuwono XIII diberangkatkan ke Loji Gandrung, Kota Solo, pada Rabu (5/11/2025).
Di tengah proses iring-iringan jenazah dari Keraton Surakarta Hadiningrat tersebut, sempat terjadi insiden.
Baca juga: Thoriq Pelaku Pelecehan Wanita saat Salat di Masjid Ternyata Punya Fetish, Isi HP Dicek Polisi
Sebuah mobil tiba-tiba melintas di simpang empat Gading saat prosesi berlangsung, sekitar pukul 09.00 WIB.
Mobil berwarna silver tersebut datang dari arah barat menuju simpang empat Gading.
Kejadian ini ketika warga masih ramai menyaksikan iring-iringan.
Petugas kemudian meminta pengemudi mobil untuk memutar balik kendaraannya.
Dalam proses tersebut, pengemudi mobil sempat disoraki warga, seperti dikutip dari Tribun Solo.
Meski begitu, insiden tersebut tidak menimbulkan kerugian materi maupun korban jiwa.
Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII memang dipadati sejumlah warga yang ingin menyaksikan prosesinya.
Seperti kakak-adik asal Bantul, Bijinem (78) dan Murtini (65), yang mendatangi pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII sebagai bentuk penghormatan.
"Datang karena penasaran dan ingin menghormati Raja PB XIII," ujar Bijinem di depan area pemakaman Pajimatan Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (5/11/2025).
Kedua lansia ini membawa tas plastik berisi makanan dan minuman, seperti kacang rebus dan ketela rebus.
"Persiapan, sangu. Biar tidak lapar," ucap Bijinem sambil tersenyum.
Keduanya berangkat sejak pagi demi bisa mendapatkan tempat menyaksikan pemakaman Raja Keraton Solo tersebut.
Pengunjung lain adalah Rejoutomo (64) dan Sulastri (61), pasangan suami istri asal Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
Mereka menjadi salah satu warga yang turut berkunjung ke Makam Raja-Raja Imogiri untuk menghantarkan Sri Susuhunan PB XIII ke tempat peristirahatan terakhir.
"Iya, kami tahu informasi kalau Pak Sri Susuhunan PB XIII meninggal dunia dari berita di televisi," ucap Rejoutomo.
"Terus katanya mau dimakamkan di sini (Makam Raja-Raja Imogiri). Jadi saya sama istri datang untuk lihat prosesi itu," imbuhnya.
Ia datang sejak pukul 08.00 WIB dan langsung mencari lokasi terbaik untuk menyambut kedatangan jenazah Sri Susuhunan PB XIII.
Pasangan tersebut ternyata sudah tiga kali berkunjung ke Makam Raja-Raja Imogiri.
"Rencananya nanti kami lihat saja, enggak ikut menyalatkan jenazah. Paling kami cuma ikut lihat prosesi sebentar, enggak sampai selesai," tutur dia.
Kendati demikian, Rejoutomo turut mengucapkan rasa duka cita atas kepergian Sri Susuhunan PB XIII.
Walau belum pernah bertemu langsung, ia berharap agar almarhum diterima di sisi terbaik-Nya.
Demikian pula dengan rombongan lain dari Kalurahan Palbapang, Kapanewon Bantul.
Wakidi (68), warga Kapanewon Bantul, mengaku baru pertama kali mengikuti prosesi tersebut.
"Iya, kami dapat informasi kalau Pak Sri Susuhunan PB XIII meninggal dan dimakamkan di Makam Raja-Raja Imogiri. Kami berharap nanti bisa ikut lihat prosesinya," tuturnya.
Baca juga: Repan Warga Baduy Ditolak RS Gegara Tak Punya KTP, Dibegal saat Jualan Madu, Uang Rp3 Juta Raib
Di sisi lain, seorang pedagang sate ayam keliling juga mendapat berkah saat iring-iringan jenazah Raja Keraton Solo PB XIII diberangkatkan ke Loji Gandrung.
Dia adalah Tofa, pemuda yang saat itu menjajakan sate dagangannya di kawasan Alun-alun Kidul.
Saat rombongan keluarga keraton Solo lewat menggunakan mobil, dagangannya tiba-tiba saja diborong.
"Tadi diborong keluarga keraton, ibu siapa gitu. Masing-masing 26 bungkus diborong," kata Tofa semringah kepada Tribun Solo.
Sate dagangannya diborong bukan untuk keluarga keraton yang mengiringi kepergian Pakubuwono XIII.
Alih-alih disantap sendiri, sate tersebut ternyata diminta pihak keraton untuk dibagikan ke anak-anak sekolah yang memberikan penghormatan terakhir untuk PB XIII.
"Diborong untuk diberikan ke anak-anak sekolah. Alhamdulillah senang, berkah barokah. Mugi-mugi sing mborong paringi kesehatan, lancar rezekinya," ujarnya.
Tofa yang ketiban rezeki lantas juga mendoakan jenazah PB XIII mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, juga agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran.
Diiringi tangis
Tangis Putra Dalem KGPH Hangabehi pecah saat jenazah ayahnya Sinuhun Pakubuwono XIII dinaikkan ke kereta kencana pembawa jenazah di Bangsal Magangan, Keraton Solo, Rabu (5/11/2025).
KGPH Hangabehi bahkan sampai tak kuat menahan tubuhnya hingga hampir jatuh.
Beruntung sejumlah petugas TNI menahan tubuhnya agar tidak jatuh.
Setelah itu ia pun dibawa ke sebuah ruangan untuk bisa menenangkan diri.
Isak tangis telah mewarnai prosesi adat pemakaman sinuhun dari mulai Brobosan hingga pemberangkatan jenazah.
Tak terkecuali istri sinuhun yang merupakan Garwa Dalem Prameswari GKR Pakubuwono XIII.
Putra Putri Dalem juga ikut tak kuasa menahan tangis mulai dari GKR Timoer Rumbay Kusuma Dewayani, GRAy Devi Lelyana Dewi, GRay Dewi Ratih Widyasari, KGPH Mangkubumi (KGPH Hangabehi), dan GRAy Putri Purnaningrum.
Baca juga: Rincian Harga Seafood Pesanan Pengunjung Habis Rp16 Juta, Lobster Rp3 Juta, Pedagang: Minta Diskon
Prosesi Brobosan menjadi salah satu prosesi penting yang dilakukan oleh para kerabat dan sentono dalem.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terakhir mendiang Sinuhun Pakubuwono XIII sebelum dibawa ke kereta jenazah, Rabu (5/11/2025).
Prosesi Brobosan dilakukan di samping Bangsal Maligi.
Sebelumnya peti dibawa dari Bangsal Parasdya tempat sinuhun disemayamkan.
"Itu penghormatan terakhir. Dan merupakan bahasa yang paling mudah itu adalah mikul dzuhur mendam jero ya," jelas Penghageng Parentah GPH Dipokusumo.
| Gusti Purbaya Bacakan Ikrar Naik Tahta Menjadi Raja Keraton Solo di Depan Jenazah Pakubuwono XIII |
|
|---|
| Pemkot Minta Maaf usai Tuduh Warung Bakso di Solo Berbahan Non Halal, Pemilik Merugi |
|
|---|
| Pembelaan Pemilik Warung Bakso yang Ditutup Satpol PP Diduga Bahan Non Halal: Sebenarnya Halal |
|
|---|
| Sosok Gusti Purbaya, Kandidat Raja Keraton Solo Pengganti Pakubuwono XIII, Pernah Tuai Polemik |
|
|---|
| 29 Tahun Jualan, Pemilik Warung Bakso Solo Baru Akui Pakai Bahan Non Halal, Anak Kaget: Salah Jawab |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/mobil-masuk-jalur-pemberangkatan-jenazah-Pakubuwono-XIII.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.