Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dua Oknum Polisi Ngaku Adik Kandung Kapolri Listyo Sigit dan Janjikan Kursi Akpol, Dapat Rp 2,6 M

Ngakunya adik Kapolri Listyo Sigit, komplotan penipu dengan dua anggota polisi iku terlibat itu akhirnya diringkus oleh kepolisian.

Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
TribunJateng.com
TERSANGKA POLISI - Tangkapan layar dua polisi aktif di Polres Pekalongan yang menjadi komplotan penipuan calo Akpol dengan korban warga Kabupaten Pekalongan. Total ada empat pelaku yang ditangkap dan menjadi tersangka oleh Polda Jateng. 

Ringkasan Berita:
  • Dua oknum polisi mengaku sebagai adik kandung Kapolri Listyo Sigit agar bisa memeras uang dari warga
  • Para warga itu percaya bisa memasukkan anaknya ke Akpol dengan iming-iming kursi kosong
  • Oknum polisi tersebut ternyata diminta beroperasi olej seseorang lain yang jadi otak aksinya

 

TRIBUNJATIM.COM - Mengaku sebagai adik dari Kapolri Listyo Sigit, komplotan penipu kursi kosong di akpol dapat melancarkan aksinya.

Komplotan tersebut bermodus calo dan mendapat keuntungan miliaran rupiah dari para korban.

Setelah ditelusuri lebih jauh oleh Polda Jateng, terungkap bahwa aksi tersebut dilakukan dengan cara yang rapi dan terencana.

Kejahatan dilakukan dengan matang, dua oknum polisi itu ternyata punya otak operandinya yang adalah warga sipil.

Berikut rincian fakta selengkapnya terkait kasus tersebut.

Berkomplot

Polda Jateng menangkap komplotan penipu bermodus calo masuk Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.

Komplotan itu beranggotakan dua polisi aktif dan dua warga sipil.

Korban dari komplotan ini adalah warga Kabupaten Pekalongan berinisial D.

Dua polisi yang terlibat dalam kasus ini masing-masing Aipda Fachrorurohim (41) yang bertugas sebagai Kepala SPKT Polsek Paninggaran dan Bripka Alexander Undi Karisma (38) yang bertugas di Polsek Doro. Keduanya berada di wilayah hukum Polres Pekalongan.

Dua tersangka lainnya dari warga sipil ini yakni Stephanus Agung Prabowo (55) yang bekerja di bidang keuangan dan seorang sopir bernama Joko Witanto (44).

Baca juga: Cegat Prabowo, Rina Penjual Dimsum Curhat Soal Bansos Buat Hidupi 4 Anaknya, Presiden: Nanti Dicatat

Meskipun hanya bekerja sebagai sopir, polisi menyebut jika Joko Witanto sebagai otak kejahatan kasus penipuan ini.

Dia yang menjadi dalang sekaligus koordinator lapangan. Dia juga mendapatkan jatah paling besar dari hasil kejahatan yang mencapai Rp2 miliar.

Joko Witanto ternyata juga dikenal sebagai penipu ulung.

Dia memiliki banyak identitas palsu mulai dari kartu anggota dan lencana palsu dari lembaga TNI, Badan Intelijen Negera (BIN), hingga Badan Penelitian Aset Negara.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved