Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

OTT Gubernur Riau Sampai ke Barbershop hingga Gunakan Drone, Ternyata Korupsi Demi Plesiran 3 Negara

Penangkapan Gubernur Riau atas dugaan korupsi ternyata diwarnai drama seperti bikin heboh barbershop hingga dipantau oleh drone.

Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
GUBERNUR RIAU - Gubernur Riau Abdul Wahid bersama dua orang lainnya yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (4/11/2025). Abdul Wahid bersama 8 orang lainnya ditangkap KPK beserta barang bukti dalam OTT (Operasi Tangkap Tangan) pada (3/11/2025) di Riau. 
Ringkasan Berita:
  • Gubernur Riau ditangkap oleh KPK karena terbukti lakukan pemerasan ke anak buahnya
  • Proses penangkapannya berlangsung dramatis
  • Motif Abdul Wahid lakukan pemerasan ternyata karena ingin plesiran ke tiga negara sekaligus

 

TRIBUNJATIM.COM - Ternyata ada sederet drama yang terjadi dalam proses penangkapan Gubernur Riau, Abdul Wahid.

Abdul Wahid yang kini resmi ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh KPK ditangkap tidak dengan mudah.

Dikutip TribunJatim.com dari TribunPekanbaru, penangkapan Abdul Wahid oleh pihak KPK ternyata sulit lantaran kegiatannya yang tak banyak diketahui.

Abdul Wahid sempat dikejar tim KPK ke Barbershop hingga mengaku diintai oleh seseorang misterius.

Apa sebenarnya motif aksi korupsi yang dilakukannya itu?

Dikejar KPK ke Barbershop

Informasi awal yang diterima Tribun Pekanbaru (Tribun Network)  menyebut Abdul Wahid sempat dikejar tim KPK ke sebuah barbershop di Jalan Paus, Kota Pekanbaru.

Adapun lokasi barbershop ini berada di sebelah minimarket, kantor ekspedisi, dan toko kue. 

Namun saat didatangi Tribun Pekanbaru, tempat itu dalam keadaan tertutup.

Warga sekitar mengungkapkan barbershop tersebut telah tutup sejak tiga tahun lalu dan kini menjadi tempat komunitas motor.

“Sekarang sudah jadi tempat komunitas motor, kabarnya yang punya orang Pemprov,” ujar Yanto, warga sekitar.

Baca juga: Sosok Artis yang Tak Ikut Bela Raisa dan Pilih Netral soal Isu Selingkuh Hamish Daud: Jangan Nuduh

Meski demikian, Yanto mengaku melihat dua mobil Fortuner dan beberapa pria berpakaian rapi berdiri di depan lokasi tersebut pada hari OTT berlangsung.

“Ada dua orang berdiri dekat kedai saya pakai kemeja rapi,” ujarnya.

Tribun Pekanbaru kemudian menelusuri barbershop lain di Jalan Paus.

Dari sana diketahui bahwa barbershop langganan Gubernur Abdul Wahid berlokasi di Jalan Thamrin, tepat di sebelah Kopitiam Thamrin.

Namun saat didatangi, barbershop tersebut juga dalam keadaan tertutup.

Warga sekitar mengaku tidak mengetahui adanya penangkapan atau aktivitas mencurigakan di lokasi tersebut.

Sejak dua hari terakhir, baik Kopitiam maupun barbershop tutup dan tidak beroperasi.

Baca juga: Tiap Hari Panggul Tas Bambu dan Untung Rp75 Ribu, Pak Zul Pedagang Asongan Bangga Anak Kuliah Gratis

Diduga Diintai Pakai Drone

Sebelum ditangkap Tim KPK di Pekanbaru Riau pada Senin (3/11/2025) siang, sebuah drone tampak wara-wiri di atas rumah pribadi Gubernur Riau Abdul Wahid.

Rumah Abdul Wahid terletak di Jalan Wara-wiri RT 1 RW 9 Kelurahan Tangkerang Labuai Bukitraya Pekanbaru.

Lanias, tetangga Abdul Wahid, mengungkap keberadaan drone misterius itu.

Kata dia ada drone terbang saat malam hari di atas kediaman Abdul Wahid yang memiliki dua lantai.

Drone ini berulangkali berkeliling di kediaman Abdul Wahid.

Keberadaan drone misterius tersebut sempat membuat heboh penjaga rumah.

Rumah pribadi Abdul Wahid diketahui dijaga personil dari Satuan Polisi Pamong Praja.

TERSANGKA KORUPSI - Gubernur Riau Abdul Wahid (kiri) bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPR PKPP) Provinsi Riau M. Arief Setiawan (kanan) mengenakan rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (5/11/2025). Abdul Wahid meminta jatah proyek 'preman' sebesar Rp7 miliar. Ancam copot jabatan jika tak nurut.
TERSANGKA KORUPSI - Gubernur Riau Abdul Wahid (kiri) bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPR PKPP) Provinsi Riau M. Arief Setiawan (kanan) mengenakan rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (5/11/2025). Abdul Wahid meminta jatah proyek 'preman' sebesar Rp7 miliar. Ancam copot jabatan jika tak nurut. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Mengetahui kejadian tersebut, para penjaga pun bergegas mencari keberadaan drone misterius tersebut.

Setelah sempat dikejar akhirnya drone itu pun pergi menghilang dan tidak diketahui kemana arahnya.

Personil satpol PP yang berjaga, sempat mendatangi mes Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang hanya berjarak seratus meter dari kediaman pribadi Abdul Wahid

Namun pihak BPK juga tidak mengetahui perihal drone itu.

"Kejadiannya sekitar pukul 22.00 WIB, ada drone di atas rumah Pak Wahid, Satpol yang ada di dalam berjaga langsung keluar mencari keberadaannya, sampai ditanya ke mes BPK, cuma tidak tahu juga dari mana asal drone nya," ujar Lanias dikutip dari Tribunpekanbaru.com, Rabu (5/11/2025).

Baca juga: Coba Kelabui Satpol PP, Warung di Mojowarno Jombang Sembunyikan Miras di Tempat Tak Terduga

Orang tak dikenal mengintai

Sebelum penangkapan Abdul Wahid, warga sempat melihat beberapa kali orang tidak dikenal berhenti dan memantau keberadaan rumah yang tidak didiami Abdul Wahid tersebut.

"Berhenti depan rumah, ada yang mengambil foto dan lihat-lihat ke dalam," ujar Lanias.

Dia tak tahu siapa orang-orang itu.

Abdul Wahid diketahui sudah mendiami rumah pribadinya tersebut sejak 15 tahun terakhir.

Selama tinggal di lokasi tersebut, Abdul Wahid dikenal ramah dengan masyarakat sekitar.

Bahkan Abdul Wahid juga dimasukkan dalam kepengurusan di Masjid sekitar komplek rumahnya itu.

Motif peras anak buah demi plesiran

Gubernur Riau Abdul Wahid ditangkap karena ketamakan yang dilakukannya terhadap anak buahnya.

Abdul Wahid tega memeras anak buahnya hanya demi bisa jalan-jalan ke 3 negara seperti Inggris, Brasil dan Malasysia.

Hal ini juga dibenarkan oleh Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, saat konferensi pers di Gedung Merah Putih, Jakarta Selatan, Rabu (5/11/2025).

"Salah satu kegiatannya itu adalah pergi atau lawatan ke luar negeri, ke Inggris, ada juga ke Brasil. Yang terakhir itu mau ke Malaysia," ujarnya.

Rupanya niat pemerasan yang dilakukan Gubernur Riau Abdul Wahid ke anak buahnya sudah dilakukannya sejak awal menjabat sebagai Gubernur Riau, dimana ia dilantik pada 20 Februari 2025.

Bahkan, niatannya itu dikemukakan langsung di depan jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam suatu rapat.

Asep juga mengungkapakan jika Abdul Wahid telah melakukan ancaman jika ada anak buahnya tak menuruti perintahnya maka akan dimutasi dan mencopot anak buahnya itu termasuk pemberian uang.

"Jadi, awal menjabat, dia sudah mengumpulkan seluruh SKPD termasuk dengan kepala-kepala dan staf-stafnya. Salah satu yang dikumpulkan adalah kepala-kepalanya di Dinas PUPR termasuk Kepala UPT Jalan dan Jembatan."

"Saat dikumpulkan itulah, yang bersangkutan itu menyampaikan bahwa mataharinya adalah satu, harus tegak lurus kepada mataharinya, artinya kepada Gubernur," katanya.

Singkat soal Abdul Wahid

Abdul Wahid merupakan pria yang lahir pada 21 November 1980 di Indragiri Hilir, Provinsi Riau.

Ia merupakan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR) mewakili daerah pemilihan Riau II. 

Ia mulai menjabat sebagai Gubernur Provinsi Riau pada 20 Februari 2025. 

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved