Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Bupati Lahat Heran Koruptor Rp 100 Trilun Dihukum Setengah Tahun, Sarankan Ikuti Hukum China

Inilah sosok Bupati Lahat, Sumatera Selatan, Bursah Zarnubi yang pernyataannya menjadi sorotan.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
KOMPAS.com/SERAPHINUS SANDI
SOROTI HUKUMAN KORUPSI - Bupati Lahat, Sumatera Selatan, Bursah Zarnubi saat membuka kegiatan seminar di Flores Timur, Kamis (6/11/2025). Ia menyoroti hukuman korupsi di Indonesia. 
Ringkasan Berita:

TRIBUNJATIM.COM - Inilah sosok Bupati Lahat, Sumatera Selatan, Bursah Zarnubi yang pernyataannya menjadi sorotan.

Di mana Bursah Zarnubi bicara serius soal upaya pemberantasan kasus korupsi di Indonesia.

Hal itu ia sampaikan dalam acara seminar nasional mengenai keadilan fiskal yang digelar di Kabupaten Flores Timur, NTT pada Kamis (6/11/2025).

Di momen itu, Bursah mengungkapkan keheranannya terhadap hukuman ringan yang dijatuhkan kepada pelaku korupsi kelas kakap.

"Kita korupsi Rp 100 triliun, dihukum 6 bulan, dan sudah itu orangnya di luar, ke mana-mana," ungkap Bursah, melansir dari Kompas.com.

Baca juga: Sosok Koruptor Mau Hibahkan Asetnya Rp10 Triliun ke Danantara, Dihukum 16 Tahun Penjara

Ia menegaskan bahwa pernyataannya bukanlah fitnah atau hasutan.

Bursah mengusulkan agar hukuman bagi koruptor di Indonesia mengikuti model yang diterapkan di China.

"Di China, (pelaku) korupsi dibariskan dibantai, enggak ada pengadilan, langsung tembak dor dor dor dor. Saya pikir harusnya begitu, ya (Indonesia), yang gede-gede itu," katanya.

Sebagai Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), Bursah juga mengkritik kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ia menilai bahwa penanganan kasus korupsi oleh KPK belum efektif dan terkesan tebang pilih.

Menurutnya, KPK lebih fokus pada kasus-kasus kecil yang melibatkan pejabat daerah, sementara kasus korupsi besar tidak mendapat perhatian yang memadai.

"KPK sebesar itu enggak bisa nangkap koruptor 400 triliun. Enggak bisa nangkap korupsi 50, 100 triliun. Dia kerjain kepala daerah, gubernur, bupati, yang kecil-kecil," ujarnya

Bursah menekankan bahwa jika kondisi ini terus berlanjut, Indonesia akan menghadapi kesulitan untuk maju.

Ia menyerukan perlunya reformasi di berbagai aspek, termasuk kepolisian, kejaksaan, dan kehakiman, untuk mewujudkan cita-cita proklamasi.

Profil Bursah Zarnubi

Melansir dari TribunTimur, Bursah Zarnubi adalah seorang politikus dan aktivis Indonesia serta Ketua Umum Partai Bintang Reformasi sejak 2006 hingga 2011.

Ia juga merupakan pendiri sekaligus sebagai Ketua Umum Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK).

Bursah lahir di Kabupaten Lahat, 29 Januari 1959.

Ia anggota DPR-RI periode 2006-2019.

Kebagai Ketua Umum Partai Bintang Reformasi sejak 2006. Kemudian, 2008 bergabung bersama Partai Gerindra.

Istri Bursah, Sri Meliyana adalah anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra.

Baca juga: Dulu Minta Hukum Mati Koruptor, Kini Eks Wamenaker Noel Menyesal Terjerat Kasus Korupsi

Alumnus dari Universitas Jayabaya Fakultas Ekonomi, Jakarta ini pernah menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Bintang Reformasi.

Semasa menjadi mahasiswa, pria pencinta olahraga fitness/body-building ini adalah aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Pada Pemilihan Umum (pemilu) 2009, Bursah Zarnubi mencalonkan dirinya sebagai calon presiden dengan dibantu oleh Partai Bintang Reformasi (PBR).

Dia bersama partainya menargetkan untuk mendapatkan total perolehan suara minimal 8 persen di pemilu legislatif.

Namun rencana tersebut gagal.

Hingga akhirnya menduduki kursi kepresidenan Indonesia di tahun 2009 adalah Susilo Bambang Yudhoyono dari Partai Demokrat.

Baca juga: Akui Dirinya Mantan Koruptor, Angelina Sondakh Singgung Azab Korupsi: Kesenangan Sementara

Pendidikan

SDN 3 Lahat 1972

SMP Santo Yosef Lahat 1975

SMA Negeri I Lahat 1979

Univ. Jaya Baya 1983

Univ. Wiraswasta Indonesia 1986

Pendidikan Perantara Perdagangan Efek 1990

Riwayat Organisasi

Ketua Senat Mahasiswa FE Universitas Jayabaya (1982—1983)

Ketua Umum HMI Cabang Jakarta (1986—1987)

Pendiri HUMANIKA (1989)

Ketua Partai Bintang Reformasi (2001—2006)

Ketua Umum PP Pemuda Reformasi Indonesia (2002—2007)

Ketua Umum DPP Partai Bintang Reformasi (2006—2011)

Ketua Umum Ikatan Alumni Jayabaya (2009—2014)

Ketua Umum DPP Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (2018—2021)

Karier

Peneliti Pan Asia Research 1987-1990

Dirut PT Dana Wibawa Artha Cemerlang 1990-1992

Dirut PT Yussa Citra Hasta 1993-2000

Direktur PT Niaga Kencana Mas 2002

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Bintang Reformasi (PBR)

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved