Berita Viral
Gemas Lihat Ibu-ibu Kompleks Nganggur, Luciana Ubah Sampah Jadi Uang, Tiap Tahun Dapat Sembako
Ibu-ibu kompleks yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dimanfaatkan Luciana untuk bisa menghasilkan uang.
Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
"Apapun itu sampah keringnya mereka bisa jual ke sini. Tapi kami hanya menerima sampah dari warga yang sudah memilahnya dari sampah kering dan basah," ucapnya.
Baca juga: Gelagat Sugiri Sancoko sebelum Terjaring OTT KPK, Sindir Soal Sogokan saat Mutasi 138 Pejabat Pemkab
Peserta lama kelamaan semakin banyak
Warga yang sudah memilah, nanti bisa membawa sampah tersebut ke lokasi Bank Sampah Saring Seroja seminggu sekali untuk ditimbang.
Setiap kilogramnya, sampah waega akan dihargai Rp1.000 dan hasilnya dicatat dalam buku tabungan masing-masing nasabah.
"Sampahnya nanti kami bayar dan uangnya itu kami masukan ke dalam tabung, jadi tidak langsung dibayarkan. Barulah ketika menjelang bulan Ramadan, kami bayarkan sesuai catatan tabungan sampah mereka," ujarnya.
Pada awalnya, nasabah atau warga yang ikut ke Bank Sampah Saring Seroja tersebut hanya tujuh orang. Namun, seiring waktu nasabah ke bank sampah tersebut semakin banyak
Selain menimbun sampah untuk nanti dijual kembali ke pengepul, Luciana mengatakan dirinya dan para anggotanya membuat sejumlah karya seni dari sampah-sampah bekas tersebut.
"Kami juga memilah sampah seperti botol-botol plastik atau bahan lainnya untuk nanti diolah jadi karya seni agar nanti harganya bisa naik. Lalu ada juga karya yang nanti dipamerkan juga ke acara-acara, itu semua karya ibu-ibu," ucapnya.
Cara mendapatkan uang
Luciana menjelaskan, keuntungan yang diperoleh dari penjualan sampah ke pengepul nantinya akan dibagi ke dalam beberapa pos, selain untuk warga yang menabung.
Salah satunya digunakan untuk memberikan reward kepada warga berupa sembako tahunan.
"Jadi warga yang misalnya nabung, kami kasih reward berupa sembako setiap tahunnya. Jadi buat termotivas, agar mereka tambah senang memilah. Lalu, kami sedekahkan ke masjid dan ke kaum duafa," ujarnya.
Barulah yang terakhir, sisa hasil penjualan sampah ke pengepul akan digunakan untuk biaya operasional dan membayar jasa para pengurus Bank Sampah Saring Seroja.
Lebih lanjut, Luciana mengungkapkan, seluruh kegiatan Bank Sampah Saring Seroja dijalankan secara swadaya tanpa bantuan dana dari pemerintah.
Di mana awalnya, bangk sampa tersebut hanya mencakup tingkat RW, tetapi seiring berjalannya waktu, kegiatan ini semakin dikenal hingga mendapat surat keputusan (SK) dari kelurahan.
Kelurahan Rancaekek Kencana
Bank Sampah Saring Seroja
Luciana Saptarini
Multiangle
meaningful
berita viral
TribunJatim.com
| Dokter Tifa Siap Lahir Batin Setelah Jadi Tersangka, Serahkan Semua Sepenuhnya ke Allah |
|
|---|
| Anggur Dalam MBG Mengandung Sianida, Dinas Pangan Bongkar Penyebabnya, Menu Sudah Ditarik |
|
|---|
| Anggur MBG Mengandung Sianida, Dinas Pangan Bongkar Penyebabnya, Menu Sudah Ditarik |
|
|---|
| Kapolri Ungkap Sosok Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta, Teman Beber Kepribadian: Suka Video Gore |
|
|---|
| Apa itu Hopeng? Julukan Prabowo untuk Jokowi yang Tunjukkan Kedekatan Hubungan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Sampah-jadi-uang-di-Bank-Sampah-Saring-Seroja.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.