Berita Viral
Hari Pertama Zidan Penyandang Disabilitas Akhirnya Bisa Kerja, Obrolan dengan Pramono Berbuah Berkah
Zidan seorang penyandang disabilitas mengurai cerita ketika mendatangi sebuah Job Fair di Jakarta dan mengeluhkan kondisinya kepada Gubernur.
Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
Ringkasan Berita:
- Bahagianya Zidan penyandang disablilitas yang akhirnya bisa meraih pekerjaan
- Pramono Anung memberi kesempatan Zidan untuk unjuk bakat desain grafis
- Hari pertama kerja Zidan sudah lakukan terobosan baru
TRIBUNJATIM.COM - Hari pertama kerja bagi Zidan sangat bersejarah pada hari ini, Senin (10/11/2025).
Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transjakarta Ayu Wardhani memastikan bahwa Zidan (20), peserta Job Fair Disabilitas di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, resmi mulai bekerja pada Senin (10/11/2025).
Kepastian itu disampaikan usai proses rekrutmen yang dilakukan usai pertemuan antara Zidan dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung beberapa hari sebelumnya.
“Besok (Senin) adalah hari pertama Zidan menjadi bagian dari insan TransJakarta,” Ayu Wardhani, Minggu (9/11/2025).
Kabar ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta dalam memberikan kesempatan kerja setara bagi penyandang disabilitas.
Berkah ketemu Pramono
Langkah tersebut juga merupakan tindak lanjut pertemuan Zidan dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung beberapa hari lalu, yang sempat viral di media sosial.a
Ayu mengungkap, Zidan akan bergabung sebagai desainer grafis pada divisi sumber daya manusia (SDM). Dalam posisi tersebut, ia akan bertugas mendukung tim komunikasi internal perusahaan melalui berbagai konten visual kreatif.
“Sebagai desainer grafis, Zidan akan memperkuat tim komunikasi internal di divisi SDM. Kami percaya kontribusinya akan membawa warna baru bagi lingkungan kerja kami,” tambah Ayu.
Langkah TransJakarta menerima Zidan menjadi karyawan disambut positif oleh publik.
Kisah Zidan sempat viral karena keberaniannya datang langsung ke Job Fair Disabilitas untuk ‘menjemput bola’ mencari berbagai lowongan pekerjaan.
Dalam pertemuan tersebut, Pramono Anung berbincang langsung dengan Zidan yang dengan percaya diri memaparkan sejumlah kemampuan yang ia miliki dalam bidang ilmu komputer hingga desain grafis.
Keberhasilan Zidan diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat, khususnya bagi para penyandang disabilitas untuk terus berusaha dan percaya diri menembus dunia kerja.
Sebelumnya, penyandang disabilitas mendapat perlakuan khusus dan sulit diterima kerja.
Asoi contohnya, warga yang nyata merasakan hal tersebut.
Asroi merupakan penyandang disabilitas gangguan penglihatan yang menceritakan kesulitannya kuliah sambil kerja.
Kini terpaksa menghentikan kuliahnya sementara waktu karena kondisi ekonomi.
Baca juga: Banyuwangi Career Expo 2025 Tawarkan Lebih Dari 2.000 Lowongan Kerja, Termasuk untuk Disabilitas
“Saya kan kuliah sambil kerja ya. Jadi kalau enggak kerja ya cuti kuliah juga. Baru mau semester 5, cuma karena semester 5 ini saya nganggur. Enggak ada (uang) buat bayar. Udah lah, cuti dulu,” ujar Asroi kepada Kompas.com, Senin.
Asroi sudah pernah bekerja di sejumlah perusahaan ritel sebagai Sales Promotion Boy (SPB).
Namun, pengalaman tersebut menyisakan kesan pahit baginya.
“Kayak misalnya gajinya lebih kecil tapi targetnya sama. Itu kalau di sales ya. Yang pernah saya rasain aja sih,” ungkap dia.
"Karena mungkin ya menurutku tuh kayak yaudah lah lu difabel lu pasti butuh kerja. Lu kerja disini dengan gaji berapa aja lu mau pasti," lanjut dia.
Ia juga mengaku masih mengingat jelas pengalaman saat wawancara kerja di perusahaan umum.
Ia sering kali mendapat pertanyaan yang justru menyoroti kondisi fisiknya, bukan kemampuannya.
“Apalagi kan kayak loker difabel itu sedikit ya. Kayak terbatas. Jadi kita kadang melamarnya di yang loker umum. Dan itu penolakannya kenceng banget sih. Jadi HRD itu menanyakan, Jadi kayak sejak kapan begini, kenapa bisa begini. Terus kalau beraktifitas gimana, gitu-gitu sih,” kata dia.
Asroi menilai, regulasi yang mewajibkan perusahaan mempekerjakan penyandang disabilitas belum dijalankan secara maksimal karena tidak ada sanksi tegas bagi yang melanggar.
“Menurutku sistemnya tuh kurang maksimal karena nggak ada sistem denda gitu loh mas. Kayak misalnya perusahaan yang belum menerima disabilitas tuh walaupun diwajibkan 1 persen atau 2 persen dari seluruh karyawan, tapi kan masih ada perusahaan yang masih ngelanggar gitu loh,” ucap dia.
Senada, Dimas (30), warga Depok, juga merasakan sulitnya mendapatkan pekerjaan tetap meski sudah memiliki keterampilan di bidang desain grafis.
Ia menilai peluang kerja bagi penyandang disabilitas masih sangat terbatas.
Bahkan banyak perusahaan hanya memberikan kesempatan magang tanpa kejelasan jenjang karier.
"Kadang status 1 persen itu hanya untuk magang. Jadi untuk percobaan magang 3 bulan. Dan tidak ada perpanjangan lagi untuk ke depannya," kata Dimas.
Kondisi ini membuat banyak penyandang disabilitas sulit mandiri secara ekonomi karena tidak ada jaminan kelanjutan pekerjaan setelah masa magang berakhir.
"Itu yang saya temui dari teman saya disabilitas. Kadang ada dapat pekerjaan tapi statusnya magang. Dari statusnya itu dari setengah 3 bulan itu nggak ada perpanjangan lagi," ungkap dia.
Dimas kini mencoba memperluas peluangnya.
Ia berharap bisa mendapatkan pekerjaan tetap agar penghasilannya lebih stabil.
"Cari lowongan karena saya biasa di rumah kerjanya. Kerjanya kan freelance desain grafis. Saya basic dari desain grafis. Tapi karena freelance, nggak pasti dalam kerjanya. Jadi saya coba agak melangkah-langkah lagi mencari pekerjaan tetap," kata dia.
Ia mengaku penghasilan dari freelance yang ditekuni selama ini belum mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Kalau dari saya sih masih kurang ya, jadi masih berjuang juga buat penghasilan sehari-hari. Makanya itu saya mencoba untuk mencari pekerjaan lagi agar bisa kebutuhan sehariannya tercukupi," ujar dia.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
penyandang disabilitas
Pramono Agung
Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transjakarta
peserta Job Fair Disabilitas
Taman Ismail Marzuki
TribunJatim.com
berita viral
Multiangle
meaningful
| Guru Swasta Cemas Gaji 11 Bulan Tak Dibayar Padahal Rp 1 Juta Per Bulan, Terpaksa Kerja Serabutan |
|
|---|
| Seoharto dan Gus Dur sudah, Kini Giliran BJ Habibie yang akan Diusulkan Menjadi Pahlawan Nasional |
|
|---|
| Gemetar Suara Ayah Bilqis Akhirnya Anak Ditemukan usai Diculik, Warga Bawa Bunga dan Boneka |
|
|---|
| Ravi Bukan Mahasiswa Biasa usai Berpenghasilan Rp 15 Juta dari Bisnisnya, Belajarnya Autodidak |
|
|---|
| Kesaksian Penjual Teh saat Ledakan di SMAN 72 Jakarta 'Seperti Gas Meledak', Korban Ada 96 Orang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Zidan-senyum-segar-setelah-diterima-kerja.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.