Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dibully Teman Sekelas, Siswa SMP Rabun hingga Lumpuh, Ibu Menangis: Ditabokin 3 Kali

MH, siswa SMP Negeri di Tangerang Selatan (Tangsel), diduga menjadi korban kekerasan oleh teman sekelasnya.

Dok. TRC PPA Kaltim via Kompas.com
PERUNDUNGAN - MH (13), siswa SMP Negeri di Tangerang Selatan (Tangsel) diduga menjadi korban kekerasan oleh teman sekelasnya. Korban mengalami gangguan penglihatan dan kelumpuhan pada sebagian tubuh, Selasa (11/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • MH (13), siswa SMP Negeri di Tangerang Selatan (Tangsel) diduga menjadi korban kekerasan oleh teman sekelasnya.
  • Korban mengalami gangguan penglihatan dan kelumpuhan pada sebagian tubuh.
  • Ibu korban menuturkan kekerasan terhadap anaknya sudah terjadi sejak hari-hari pertama sekolah.

 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus dugaan perundungan atau bullying kembali terjadi di dunia pendidikan.

Seorang siswa berinisial MH (13), pelajar di salah satu SMP Negeri di Tangerang Selatan (Tangsel), diduga menjadi korban kekerasan oleh teman sekelasnya.

Akibat kejadian itu, MH kini terbaring lemah di ruang perawatan RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan, dengan kondisi mengalami gangguan penglihatan dan kelumpuhan pada sebagian tubuh.

Menurut keterangan keluarga, dugaan perundungan yang dialami MH bukanlah peristiwa tunggal, melainkan sudah terjadi sejak awal tahun ajaran baru, tepatnya saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Baca juga: Awal Yanti Tahu Anaknya Jadi Korban Bully hingga Sering Linglung, Pelaku Ogah Tanggung Jawab Penuh

Berawal dari MPLS

Ibu korban, Y (38), menuturkan kekerasan terhadap anaknya sudah terjadi sejak hari-hari pertama sekolah.

“Awal dari MPLS udah kena juga dia, ditabokin sampai tiga kali,” ujarnya saat ditemui di Serpong, Senin (10/11/2025), dikutip dari Kompas.com.

Y menyebut, setelah MPLS berakhir, perlakuan kasar itu terus berlanjut. MH kerap mengalami kekerasan fisik di kelas.

“Sering ditusuk pakai sedotan di tangan. Waktu belajar, lengannya ditendang, punggungnya juga pernah dipukul,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

Puncak kekerasan terjadi pada Senin (20/10/2025).

Saat itu, MH diduga dipukul menggunakan kursi besi oleh teman sebangkunya hingga mengalami benjolan di kepala.

Korban tidak langsung melapor karena khawatir kondisi ibunya yang baru keluar dari ruang ICU.

Ia baru bercerita sehari kemudian setelah didesak oleh sang ibu yang melihat adanya perubahan pada perilaku dan kondisi fisiknya.

“Saya tanya, ‘Abang kenapa?’ Dia bilang, ‘Tapi mama jangan kaget, jangan takut, jangan nyesek. Aku dijedotin sama teman.’ Setelah saya desak lagi, dia akhirnya bilang, ‘Bukan dijedotin, tapi dipukul pakai kursi besi,’” tutur Y.

Baca juga: Bikin Siswa Akhiri Hidup, Guru Fisika Ngotot Tak Bully, Ucapannya Bikin Ayah Korban Bergetar Emosi

Kondisi Kesehatan Memburuk

Pasca kejadian itu, kondisi MH semakin memburuk.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved