Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Senyum Petani Mumuh Bisnisnya Malah Laris Dijual ke Eropa, Padahal Panen Produk dari Kampung Kecil

Inilah senyum petani Mumuh yang bisnisnya malah laris saat dijual di Eropa, berawal dari kampung kecil kini omzet menggiurkan.

Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
TribunnewsBogor.com
SUKSES DI EROPA - Mumuh Muhtar (56), seorang petani Cigombong yang kini dikenal sebagai pelaku usaha inovatif berkat olahan cabainya yang sukses merambah pasar Eropa. Olahan cabai kini menuai omzet yang besar 

Mumuh Muhtar kini menjelma inspirasi bagi banyak petani lain di wilayah Cigombong.

Ia berharap, petani Cigombong san sekitarnya untuk mulai berpikir kreatif dalam mengelola hasil pertanian. 

Melalui inovasi dan kolaborasi, potensi desa pun terbukti mampu bersaing di tingkat.

Baca juga: Resep Mango Sticky Rice Cocok Dibuat saat Musim Mangga, Cukup Masak Pakai Rice Cooker di Rumah

Kisah serupa dialami sebuah rumah pembuatan batik, yang karyanya justru diterima di luar Indonesia.

Dulunya bukan apa-apa, sebuah rumah batik di Kalimantan Timur akhirnya menjadi sorotan.

Hal itu karena mereka memiliki omzet fantastis tiap bulan berkat 'Goresan Cinta'

Dari tangan-tangan terampil para pembatik di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, lahir karya-karya kain batik yang tidak hanya indah tetapi juga sarat dengan cerita dan cinta.

Rumah Batik Putri Maluang, yang terletak di Jalan Poros Tanjung Batu, kini menjelma menjadi sentra batik yang tidak hanya menawarkan oleh-oleh khas daerah, tetapi juga berhasil menembus pasar internasional.

Pemilik Batik Putri Maluang, Putri Arofah, menjelaskan bahwa inspirasi motif batiknya berasal dari kecintaannya terhadap keindahan alam Bumi Batiwakkal.

Ia seringkali mengangkat unsur sungai yang menjadi ciri khas Kalimantan Timur dalam setiap karyanya.

“Goresan cerita cinta, digoreskan dengan rasa cinta menghasilkan sebuah cerita. Kami terinspirasi dari alam, khususnya sungai di Berau dan Kalimantan Timur, yang keindahannya tidak bisa ditandingi negara mana pun,” ungkap Arofah dalam wawancaranya pada Kamis (14/8/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Jumat (15/8/2025).

Harga batik di gerai ini bervariasi, mulai dari Rp 250.000 hingga jutaan rupiah, tergantung pada motif dan bahan yang digunakan.

Pemasarannya pun tidak terbatas di Berau saja.

Produk Batik Putri Maluang sudah merambah ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan sempat menembus pasar Malaysia dan sering dibeli oleh wisatawan sebagai oleh-oleh untuk dibawa ke luar negeri.

Baca juga: Kemenko PM Gus Imin Umumkan Pemenang Innovilleague 2025, Mahasiswa Adu Gagasan Pemberdayaan Desa

“Sekarang omzetnya Rp 130 juta sampai Rp 150 juta per bulan,” jelas Arofah dengan bangga.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved