Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pedagang Resah Pengunjung Datang-datang Bentak Minta Makan Gratis, Ditegur Malah Rusak Kaca Warung

Pedagang makanan di kawasan Terminal Sapuran Wonosobo, Jawa Tengah resah karena ulah pengunjung berinisial K (47).

Dok. Polres Wonosobo
MINTA MAKAN GRATIS - Pria berinisial (47) pelaku pengrusakan warung makan di kompleks Terminal Sepuran Wonosobo, Jawa Tengah ditangkap pihak kepolisian. Pria tersebut ngamuk karena tidak ditegur saat meminta makanan gratis. Dia merusak warung menggunakan parang, Rabu (12/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Pedagang di terminal resah karena ulah pengunjung yang datang-datang minta makan gratis.
  • Pengunjung rusak kaca etalase Ketika ditegur karena telah mengganggu.

 

TRIBUNJATIM.COM - Pedagang makanan di kawasan Terminal Sapuran Wonosobo, Jawa Tengah resah karena ulah pengunjung berinisial K (47).

Pengunjung tersebut datang-datang membentak minta makan gratis.

Ketika ditegur karena ulahnya mengganggu kenyamanan pembeli lainnya, K justru merusak kaca warung.

Pelaku kini ditangkap setelah sebelumnya membuat resah pemilik dan karyawan warung Lamongan di area Terminal Sapuran Wonosobo.

Baca juga: Pantas Pedagang Seafood Beri Nota Tulisan Tangan ke Pengunjung yang Habis Rp 16 Juta: Seolah Bohong

Rusak Kaca Warung

Kapolsek Sapuran, AKP Suryanto menjelaskan, pengerusakan itu terjadi pada Minggu (19/11/2025) sekira pukul 00.05.

Pelaku datang ke warung makan tersebut sambil membawa sebilah parang. 

Dia mengayunkan parang ke arah etalase kaca sebanyak tiga kali hingga pecah. 

Pecahan kaca mengenai salah satu karyawan dan menyebabkan luka ringan.

Pelaku yang merupakan warga Kecamatan Sapuran ini diketahui sering datang ke warung selama satu sepekan berturut-turut untuk meminta makanan gratis sambil membentak karyawan.

"Kejadian itu mengganggu kenyamanan pengunjung. Karena merasa terganggu, pemilik warung sempat menegur secara baik."

"Namun pelaku justru datang kembali dan melakukan pengerusakan,” terang AKP Suryanto, Rabu (12/11/2025).

Baca juga: 5 Tahun Merantau Jadi Pedagang Asongan, Zul Bangga Anak Dapat Beasiswa Kuliah: Biar Gak Kayak Saya

DITANGKAP - Pria pelaku pengrusakan warung makan di kompleks Terminal Sepuran Wonosobo ditangkap pihak kepolisian. Pria tersebut ngamuk karena tidak ditegur saat meminta makanan gratis. Dia merusak warung menggunakan parang.
DITANGKAP - Pria pelaku pengrusakan warung makan di kompleks Terminal Sepuran Wonosobo ditangkap pihak kepolisian. Pria tersebut ngamuk karena tidak ditegur saat meminta makanan gratis. Dia merusak warung menggunakan parang. (Dok. POLRES WONOSOBO)

Ditangkap saat Isi Bensin

Setelah menerima laporan dari korban, Unit Reskrim Polsek Sapuran bersama Tim Resmob Polres Wonosobo melakukan pencarian.

Pencarian itu membuahkan hasil pada Senin (10/11/2025) pelaku ditangkap di sekitar SPBU Kalikajar.

Saat itu pelaku hendak mengisi bahan bakar sepeda motornya. Pelaku pun langsung dibawa ke kantor polisi.

Dalam pemeriksaan, K mengakui perbuatannya.

Dia juga menunjukkan lokasi tempat menyembunyikan parang yang digunakan untuk merusak warung. 

Polisi menyita barang bukti berupa sebilah parang dan pecahan kaca etalase.

"Pelaku saat ini sudah berada di Mapolsek Sapuran. Pelaku dijerat tindak pidana penyalahgunaan senjata tajam atau pengrusakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 atau Pasal 406 KUHPidana."

"Ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara,” pungkas Kapolsek.

Baca juga: Sadar Diomeli di TikTok, Purbaya Janjikan Solusi Jitu Buat Pedagang Thrifting: Industri Mati

Kesadaran Hukum dan Tanggung Jawab Sosial

Tindakan seperti meminta makan secara paksa dan melakukan perusakan jelas melanggar hukum.

Ini mengingatkan masyarakat setiap tindakan memiliki konsekuensi hukum, dan tidak ada alasan yang membenarkan kekerasan atau intimidasi.

Pemilik warung sudah mencoba menegur dengan baik, namun pelaku tidak merespons secara dewasa.

Dari sini bisa dipelajari bahwa konflik sebaiknya diselesaikan dengan komunikasi terbuka dan tenang, bukan dengan kekerasan.

Ada kemungkinan pelaku mengalami tekanan ekonomi atau gangguan psikologis.

Kasus ini juga mengingatkan pentingnya perhatian sosial dan pendekatan kemanusiaan bagi individu yang rentan, agar masalah tidak berkembang menjadi tindakan kriminal.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved