Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Anak Guru Rasnal Lega Nama Baik Ayah Kembali Pulih, Keluarga sempat Terpuruk, Tabungan Habis

Alfaraby, putra Rasnal tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya setelah nama ayah dipulihkan.

Tangkap layar kanal YouTube Sekretariat Presiden
HAK REHABILITASI - Dua guru asal Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, yaitu Abdul Moeis dan Rasnal memberikan keterangan pers kepada awak media usai menerima surat rehabilitasi dari Presiden Prabowo Subianto, Kamis (13/11/2025), di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta. Bagi Abdul Muis dan Rasnal, rehabilitasi bukan sekadar pemulihan nama baik, tetapi juga penegasan perjuangan menemukan keadilan. 
Ringkasan Berita:

 

TRIBUNJATIM.COM - Dua mantan guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN), Rasnal dan Abdul Muis yang sempat dipecat imbas kasus sumbangan sukarela Rp20.000 kini mendapat rehabilitasi dari Presiden Prabowo Subianto.

Rehabilitasi untuk mantan guru ASN di SMAN 1 Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan ini merujuk pada pemulihan nama baik, hak dan kedudukan guru setelah dilakukan pemecatan.

Keluarga pun menyambut baik atas pemulihan nama baik dua guru tersebut.

Alfaraby, putra Rasnal tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya setelah nama ayah dipulihkan.

Kehidupan keluarga Rasnal sempat terpuruk setelah Rasnal, sang tulang punggung keluarga harus mendekam di penjara.

Sang guru sempat dinilai bersalah atas kasus pungutan dana Rp20 ribu ke orang tua siswa demi membayar gaji tenaga pendidik berstatus honorer.

Selama 1 tahun 2 bulan, Rasnal bersama rekannya, Abdul Muis sempat merasakan dinginnya dinding penjara.

Tak hanya dipenjara, Rasnal bebas harus mendapati jika status PNS dihapuskan setelah dipecat dengan tidak hormat.

Namun kini Rasnal dan Abdul Muis beserta keluarga kini bisa bernapas lega.

"Alhamdulilah ya Allah," tulis chat Alfaraby membalas pesan sang ayah di WhatsApp, dikutip dari Tribun Timur pada Sabtu (15/11/2025).

Baca juga: Sosok Polisi yang Bikin 2 Guru Abdul Muis Dipecat PTDH Lalu Dipenjarakan, Karir Pun Terancam Lengser

Keluarga Terpuruk hingga Tabungan Terkuras

Kendati demikian, Alfaraby masih ingat bagaimana syoknya tahu sang ayah ditahan kasus komite uang Rp20 ribu tersebut.

Pasalnya, di mata Alfaraby, Rasnal merupakan guru yang jujur, tapi tiba-tiba harus dieksekusi di hadapan publik.

"Kami kaget, keluarga shock sekali. Saya sempat antar bapak ke Lapas Makassar. 'Saya ini tidak salah, saya ini seorang pendidik, bagaimana pandangannya orang kepada saya dibawa ke tempat seperti ini'," ucap Alfaraby menirukan perkataan ayahnya.

Bahkan diakui Alfaraby sang ayah sampai menangis di dalam rutan. Ia memahami, ayahnya mengalami konflik batin yang hebat.

Selain menghadapi masalah hukum, ditambah sempat ada sedikit permasalahan keluarga di rumah.

Bahkan dengan ditahannya Rasnal berdampak ke keluarga sampai menjual mobil hingga tabungan terkuras.

"Sangat berpengaruh sekali ke kondisi dapur rumah. Sampai dijual itu mobil Rush, tabungan juga dikuras. Uang betul-betul habis. Bahkan nol, dan meminjam ke keluarga," ungkapnya.

Meski begitu, di tengah keterpurukan itu, Alfaraby merasakan kekuatan moral dari banyak pihak.

Selain dari guru, orang tua siswa juga mendukung secara moral maupun materil.

"Semua guru, orang tua siswa, dan siswa mendukung secara moral dan bahkan materil. Itu yang membuat saya merasa, kita sudah dikriminalisasi dan diskriminasi," jelasnya.

Raut lega dan haru terpancar dari wajah dua guru asal Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Abdul Muis dan Rasnal, setelah menerima langsung surat rehabilitasi yang diberikan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (13/11/2025).
Raut lega dan haru terpancar dari wajah dua guru asal Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Abdul Muis dan Rasnal, setelah menerima langsung surat rehabilitasi yang diberikan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (13/11/2025). (Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)

Dapat Rehabilitasi dari Presiden

Kini, perjuangan Rasnal dan Abdul Muis mencari keadilan berbuah manis. Keduanya menerima secara langsung rehabilitasi dari Presiden Prabowo Subianto di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (13/11/2025) dini hari. 

Melalui akun media sosialnya, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan rasa syukur dengan diterimanya rehabilitasi ini, hak dan martabat kedua guru tersebut dipulihkan.

"Alhamdulillah Bapak Presiden Prabowo Subianto menggunakan hak rehabilitasi dengan memberikan kepada dua guru Bapak Drs. Abdul Muis dan Drs. Rasnal, M.Pd untuk pemulihan hak kepegawaian, harkat dan martabat kepada kedua Guru tersebut," tulis Andi Sudirman pada unggahan Instagramnya.

Andi Sudirman juga menggarisbawahi pentingnya dukungan dari berbagai elemen dalam mengawal kasus ini, mulai dari tingkat lokal hingga nasional.

"Apresiasi kepada Presiden RI Bapak Prabowo Subianto beserta seluruh jajaran kementrian dan juga dukungan seluruh lapisan masyarakat, DPRD Sulsel dan DPR RI serta semua pihak yang telah membantu," katanya.

Ia menegaskan keputusan ini merupakan hasil dari proses hukum yang berliku-liku di tingkat daerah hingga Mahkamah Agung (MA) dan akhirnya tuntas di tingkat Presiden.

Baca juga: Alasan Faisal Tanjung Polisikan Guru Abdul Muis Imbas Sumbangan Rp 20 Ribu, Bantah Isu Disogok

"Setelah inkrah putusan pada proses hukum yang panjang dari daerah hingga pusat akhir di MA dan berakhir dengan pemberian Hak Rehabilitasi Presiden RI oleh Bapak Presiden Prabowo," sambungnya.

Dalam unggahannnya, memperlihatkan Rasnal dan Abdul Muis berfoto bersama Presiden RI Bapak Prabowo setelah menerima surat rehabilitasi.

Rehabilitasi ini mengakhiri perjuangan hukum panjang yang membuat mereka kehilangan status ASN dan bahkan sempat divonis bersalah karena niat baik membantu guru honorer.

Rasnal dengan mata yang berkaca-kaca menahan tangis saat menceritakan perjalanan panjang yang mereka lalui untuk mencari keadilan.

"Ini adalah sebuah perjalanan yang sangat melelahkan, kami telah berjuang dari bawah dari dasar sampai ke Provinsi, sayangnya kami tidak mendapat keadilan," kata Rasnal, dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden.

Namun, perjuangan keduanya itu berakhir manis setelah bertemu Presiden.

Rasnal menyebut keputusan Prabowo sebagai anugerah terbesar yang memulihkan nama baiknya.

"Setelah kami bertemu dengan bapak Presiden, Alhamdulillah bapak Presiden telah memberikan kami rehabilitasi dan itu sebuah.. kami tidak bisa menyampaikan sesuatu untuk bapak Presiden, terima kasih bapak Presiden, terima kasih pada bapak Mensesneg, dan pada teman-teman Gerindra,"

"Saya bersyukur pada Allah SWT dengan jalan ini kami telah memperoleh keadilan dan sekarang direhab kami punya nama baik," ungkap Rasnal menahan tangis.

Dalam keterangannya, Rasnal berharap kejadian pahit yang menimpa dirinya dan Abdul Muis tidak terulang pada guru-guru lain di Indonesia.

“Semoga ke depan tidak ada lagi kriminalisasi terhadap guru-guru yang sedang berjuang di lapangan,” ujar Rasnal.

Ia tidak memungkiri selama ini banyak rekan guru yang dihantui rasa takut, merasa hukuman tidak pantas selalu membayangi jika mereka sedikit saja berbuat salah.

"Sekarang ini teman-teman guru selalu dihantui bahwa kalau sedikit berbuat salah, selalu ada hukuman-hukuman yang tidak pantas,” tuturnya.

Baca juga: Presiden Prabowo Pulihkan Langsung Nama dan Status Guru dan Kepsek yang Bantu Gaji Guru Honorer

Alasan Prabowo Rehabilitasi

Melansir dari Kompas.com, Mensesneg Prasetyo mengungkapkan pemerintah pusat mendengar dan mendapat aduan berjenjang dari masyarakat soal kasus yang menimpa Rasnal dan Abdil Muis. 

"Kami, pemerintah, mendapatkan informasi dan mendapatkan permohonan yang secara berjenjang dari masyarakat baik secara langsung maupun melalui lembaga legislatif di tingkat provinsi," kata Prasetyo Hadi dilihat dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (13/11/2025).

Aduan tersebut kemudian dikoordinasikan dengan Pimpinan DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. 

Kasus tersebut juga dibahas selama satu minggu terakhir sebelum akhirnya keduanya mendapat rehabilitasi dari Kepala Negara. 

"Kemudian berkoordinasi ke DPR RI melalui bapak wakil ketua DPR RI kemudian kami selama satu minggu terakhir, berkoordinasi minta petunjuk kepada Bapak Presiden untuk memberikan rehabilitasi kepada kedua orang Guru dari SMA 1 ya Luwu Utara," ucapnya.

Prasetyo pun mengingatkan kejadian ini harus menjadi pembelajaran bagi semua. 

Ia menegaskan guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa yang harus dilindungi dan dihormati.

"Dengan harapan dapat mengembalikan nama baik dan apapun yang sudah terjadi menjadi pembelajaran bagi kita semua," kata Prasetyo. 

"Bagaimanapun, guru adalah pahlawan-pahlawan tanpa tanda jasa harus kita hormati, juga harus kita lindungi bahwa ada masalah-masalah atau ada dinamika-dinamika kita cari mencari penyelesaian yang baik," imbuhnya.

Keputusan ini diharapkan memberi rasa keadilan bagi guru dan masyarakat Indonesia.

"Semoga keputusan ini dapat memberikan rasa keadilan untuk guru yang kita hormati, dan juga kepada masyarakat tidak hanya di Luwu Utara, Sulawesi Selatan, bahkan di seluruh Indonesia," ucap dia.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved