Berita Viral
Alasan Guru Nur Aini Keluhkan Jauhnya Tempat Mengajar, Singgung Ulah Kepsek, Sanksi Berat Menanti
Nur Aini (38), guru asal Bangil mengeluhkan jauhnya jarak tempat mengajar di SDN II Mororejo, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan.
Ringkasan Berita:
- Nur Aini (38), guru asal Bangil yang viral setelah mengeluhkan jauhnya jarak tempat mengajar di Pasuruan.
- Ia ingin menjelaskan alasan sebenarnya soal curhatan tersebut hingga dirinya rela podcast dengan Cak Sholeh dan menjadi viral.
- BKPSDM Kabupaten Pasuruan akhirnya buka suara soal viralnya guru, Nur Aini yang 'mengoceh' di podcast TikTok Cak Sholeh.
TRIBUNJATIM.COM - Curhatan guru Nur Aini viral di media sosial tentang keluhan dirinya mengajar sejauh 57 km.
Guru Pasuruan tersebut mengeluhkan jauhnya jarak mengajar hingga mengajukan untuk pindah sekolah.
Ia pun mencari cara agar suaranya didengar.
Namun, di sisi lain ia justru terancam dapat sanksi berat.
Sanksi berat menanti guru Nur Aini yang mengeluhkan jauhnya tempat mengajar.
Simak kisah guru Nur Aini selengkapnya.
Upaya untuk mencari keadilan terus dilakukan Nur Aini (38), guru asal Bangil yang viral setelah mengeluhkan jauhnya jarak tempat mengajar di SDN II Mororejo, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan.
Dia berharap dapat bertemu secara langsung dengan Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, untuk menjelaskan alasan sebenarnya hingga dirinya rela podcast dengan Cak Sholeh dan menjadi viral.
"Sebenarnya saya ingin ketemu Pak Bupati untuk menyampaikan hal sebenarnya. Bahwa saya pengajuan perpindahan itu sudah lama, tahun 2023, ke BKPSDM namun belum ada tanggapan. Padahal sudah lengkap," kata Nur Aini, Rabu (19/11/2025).
Ia menyampaikan bahwa alasan pengajuan pindah mengajar ke BKPSDM itu karena kondisi kesehatan dan iklim kerja di sekolah.
Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Dana 27 Nasabah Senilai Rp 7,1 M Dikuras Rafina - Guru Paimen Dihajar Bos Tambang
Jarak sekolah dengan rumah sejauh 57 kilometer dan jika total pulang pergi jadi 114 kilometer.
"Akibat jauh itu, kini mulai berdampak pada kesehatan saya. Karena saat ini saya sedang menjalani perawatan," tuturnya.
Dia juga menjelaskan soal data kehadiran yang selama ini direkayasa oleh Kepala Sekolah SDN II Mororejo, Endro Wibowo, dan operator sekolah.
Ia menyebut, bukti presensi yang dimiliki BKPSDM diduga hasil rekayasa, bukan yang sebenarnya, dan merugikan dirinya.
"Saat saya diperiksa oleh BKPSDM, saya sudah menyertakan dan memberikan bukti yang sebenarnya. Namun, untuk absensi yang dipegang BKPSDM tidak berkenan mengeluarkannya," katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa gaji yang diterima juga tidak utuh karena terpotong pinjaman koperasi akibat ulah kepala sekolah sehingga merugikan dirinya.
"Saya tidak merasa pinjam pada koperasi. Namun, tanda tangan saya dipalsukan oleh kepala sekolah. Gaji saya terpotong sebesar Rp 600.000 sekitar 5 bulan," ujar dia.
Dengan didampingi suaminya, M Ilham Burhanudin, Nur Aini berharap ada solusi setelah viral di tengah proses pemeriksaan kedisiplinan oleh BKPSDM.
Baca juga: Sosok Faisal Tanjung yang Ogah Disalahkan usai Laporkan 2 Guru Gegara Uang Rp 20 Ribu, PGRI: Selesai
Ia hanya berharap bisa pindah mengajar dekat dengan rumahnya.
"Saya berharap ada kebijakan Pak Bupati. Sehingga saya tetap menjadi guru, dekat dengan rumah," kata dia.
Keluhan Nur Aini, seorang guru SDN II Mororejo mendadak viral setelah ia curhat ke media sosial TikTok milik Cak Sholeh.
Video tersebut jadi perbincangan, sudah dilihat 464.000 kali dan dibagikan ulang 2064 netizen lainnya.
Sementara itu, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pasuruan menyebutkan bahwa Nur Aini sudah dilakukan pemeriksaan terhadap keluhan dan sejumlah tuduhan yang disebutkannya dalam podcast.
"Ya, soal keluhannya sudah kami dengarkan, yang bersangkutan sedang kami proses," kata Kabid Kepala Bidang Penilaian Kinerja Aparatur dan Penghargaan, BKPSDM Kabupaten Pasuruan, Devi Nilambarsari, Rabu (19/11/2025).
Sanksi Berat Menanti Guru Nur Aini yang Keluhkan Jauhnya Tempat Mengajar di Pasuruan
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur akhirnya buka suara soal viralnya guru, Nur Aini yang 'mengoceh' di podcast TikTok Cak Sholeh.
Pemkab Pasuruan menemukan pelanggaran berat yang dilakukan Nur Aini selama menjadi guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) di SDN II Mororejo, Kecamatan Tosari.
Kepala Bidang Penilaian Kinerja Aparatur dan Penghargaan, BKPSDM Kabupaten Pasuruan, Defi Nilambarsari menjelaskan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan dua kali terhadap dugaan pelanggaran disiplin Nur Aini.
Pemeriksaan pertama bulan September 2025 lalu, namun pemeriksaan tidak tuntas karena Nur Aini mengaku kurang sehat.
"Selanjutnya, pada pemeriksaan kedua di Bulan Oktober yang bersangkutan tiba-tiba izin keluar dan tidak balik lagi ke ruangan saat proses pemeriksaan. Padahal saat itu sudah masuk materi pertanyaan inti terkait absensi dan alasan tidak masuk mengajar," kata Defi, Kamis (20/11/2025).
Baca juga: Awal Perkara Guru Paimen Dihajar Bos Tambang Emas di Sekolah, Perkara Izin Tanah Dilewati Alat Berat
Lebih lanjut, Defi menejelaskan sesuai aturan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) bahwa pemeriksaan hanya dapat dilakukan 2 kali.
Menurutnya, jika ada keberatan atau sanggahan yang disertai bukti seharusnya pada pemeriksaan kedua.
"Baik pada pemeriksaan pertama maupun kedua, yang bersangkutan tidak ada sanggahan atas bukti pelanggarannya. Sedangkan dari temuan, yang bersangkutan tidak masuk atau tidak mengajar sebanyak 90 hari," tegasnya.
Atas hasil pemeriksaan tersebut, pihak BKPSDM menilai yang bersangkutan sudah melanggar disiplin PNS kategori berat.
Karena dalam regulasi, kategori pelanggan berat yakni tidak masuk 10 hari berturut-turut tanpa alasan atau 28 hari komulatif dalam satu tahun.
"Nanti semua hasil pemeriksaan ini dikirim ke BKN melalui sistem dan ada hasil seperti apa sangsi yang dijatuhkannya," jelasnya.
Untuk diketahui, nama Nur Aini (38) guru SDN II Mororejo, Kecamatan Tosari mendadak viral setalah podcast dengan Cak Sholeh yang mengeluhkan jarak mengajar sejauh 57 kilometer dari rumahnya di Bangil.
Dirinya juga mengaku atas jauhnya jarak tersebut, kini sering sakit.
Bahkan dia menuding jika Kepala Sekolah SDN II Mororejo, Endro Wibowo sudah mendzaliminya karena mengotak-atik absensi sehingga menjadikan dasar bukti pemeriksaan di BKPSDM.
"Saya sebenarnya tetap ingin menjadi menjadi guru. Tetapi tidak di sana karena jauh dan iklim kerjanya sudah tidak nyaman," kata Nur Aini, Rabu (19/11/2025).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
TribunJatim.com
viral di media sosial
Nur Aini
Tribun Jatim
Cak Sholeh
Bangil
jatim.tribunnews.com
Pasuruan
meaningful
| Sosok dan Harta Ali Alwi yang Minta Menkeu Purbaya Hati-hati di Tengah 'Serigala' yang Begitu Banyak |
|
|---|
| Ogah Antre BBM, Oknum Petugas Mitra PLN Sengaja Matikan Gardu Dekat SPBU, Bupati: Seenaknya |
|
|---|
| Rizki Nur Fadhilah Ternyata Bukan Korban TPPO, Keluarga Malah Ngaku Dimintai Ganti Rugi Rp 42 Juta |
|
|---|
| Sosok Choirul Warga Pasuruan Beri Mahar Sound Horeg Rp 4 Juta saat Menikah, Wiwid sang Istri Senang |
|
|---|
| Sosok Faisal Tanjung yang Ogah Disalahkan usai Laporkan 2 Guru Gegara Uang Rp 20 Ribu, PGRI: Selesai |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Keluhan-guru-Nur-Aini.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.