Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Rintihan Doa Siswa SMP Korban Bully Teman Sekelas, Minta Kesembuhan Sebelum Meninggal: YaAllah

Seorang siswa SMPN 19 Tangerang Selatan, berinisial MH (13) meninggal dunia setelah diduga dibully oleh teman sekelas.

Dok. Warta Kota
RUMAH DUKA KORBAN BULLY - Suasana rumah duka siswa SMPN 19 Tangerang Selatan, MH (13). MH meninggal dunia setelah menjadi korban bully di sekolahnya, Minggu (16/11/2025). Sebelum meninggal, ia berdoa minta kesembuhan karena ingin bahagiakan orangtua. 
Ringkasan Berita:
  • Siswa SMPN 19 Tangerang Selatan berinisial MH meninggal diduga usai dibully merintih berdoa minta kesembuhan sebelum wafat.
  • MH mengalami gangguan penglihatan akibat pukulan keras dari kursi besi.
  • Pelaku pembullyan dan pemukulan lepas tangan dari tanggung jawab. Awalnya bakal tanggung biaya pengobatan malah menyuruh keluarga korban cari pinjaman.

 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang siswa SMPN 19 Tangerang Selatan, berinisial MH (13) meninggal dunia setelah diduga dibully oleh teman sekelas, R (13).

Kondisi MH memburuk akibat pukulan keras dari kursi besi.

R diduga memukul kepala MH dengan kursi besi pada 20 Oktober 2025 silam.

Noviyanti, ibunda MH menjelaskan, putranya mulai kehilangan penglihatan setelah insiden pembullyan tersebut.

Baca juga: Nasib Siswa Pemicu Persoalan Rp 20 Ribu untuk Honorer Sampai Presiden Turun, Jejak Perbuatan Terkuak

Merintih Berdoa Minta Kesembuhan

Sebelum meninggal dunia, MH sempat merintih berdoa diberikan kesembuhan atas kondisinya dan ingin membahagiakan orangtua dengan membelikan mereka rumah.

Hal ini diungkapkan oleh tante MH, Silfia.

Silfia menyebut saat masih menjalani perawatan di rumah, keponakannya tersebut pernah terdengar berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa.

Bocah itu memohon kepada Tuhan untuk mengangkat penyakitnya dan memberikannya kesembuhan.

Pasalnya MH mengaku ingin sekali membanggakan kedua orangtuanya dan membelikan mereka rumah.

"Pas masih sakit di rumah, abang berdoa sama Allah sambil agak sedikit teriak 'Ya Allah angkat penyakit hamba, hamba mau ngebanggain kedua orangtua hamba, mau angkat derajat orangtua gamba, mau bikin rumah buat orangtua hamba'," tulis Silfia di media sosial TikTok, dikutip dari Tribun Jakarta pada Kamis (20/11/2025).

RUMAH DUKA KORBAN BULLY - Suasana rumah duka siswa SMPN 19 Tangerang Selatan, MH (13). MH meninggal dunia setelah menjadi korban bully di sekolahnya.
RUMAH DUKA KORBAN BULLY - Suasana rumah duka siswa SMPN 19 Tangerang Selatan, MH (13). MH meninggal dunia setelah menjadi korban bully di sekolahnya. (WartaKota)

Saraf Terganggu hingga Meninggal Dunia

Akan tetapi takdir berkata lain, bukannya membaik, kondisi MH kian memburuk, bahkan mulai kehilangan kesadaran.

MH lalu dirawat di sebuah rumah sakit di Tangerang Selatan.

Tak kunjung membaik, MH dirujuk ke RS Fatmawati pada 9 November. 

Kondisi bocah tersebut terus menurun dan akhirnya masuk ICU pada 11 November.

Menurut Noviyanti dokter kala itu menyebut saraf di kepala anaknya terganggu.

Enam hari menjalani perawatan di ICU, MH meninggal pada Minggu (16/11/2025). 

Baca juga: Calon Pegawai PPPK Batal Diangkat usai Bully Remaja Tunagrahita Sampai Tewas, Pemda: Kami Tarik

Keluarga Pelaku Lepas Tangan

Pihak keluarga korban sudah bertemu dengan keluarga pelaku. 

Kesepakatan sempat didapat bahwa biaya pengobatan korban akan ditanggung.

Namun pada prosesnya, saat MH masih dirawat di RSUP Fatmawati, keluarga pelaku lepas tangan.

"Awalnya pihak pelaku mau tanggung jawab penuh. Tapi waktu korban dibawa ke RS Fatmawati, keluarga pelaku malah lepas tangan, sampai nyuruh orangtua korban cari pinjaman uang sendiri,” kata RF (29), kakak sepupu korban.

Pihak keluarga hanya ingin MH bisa kembali sembuh seperti sedia kala.

“Kondisinya lemah, agak linglung. Sejak Jumat dia sempat pingsan dan belum sadar penuh,” kata dia.

“Yang kami inginkan sekarang cuma kesembuhan adik saya. Itu saja,” harapnya.

Kepala Sekolah SMP tersebut, Firda, membenarkan, pihaknya telah melakukan mediasi pada 22 Oktober 2025. Dalam pertemuan itu, kedua belah pihak disebut sudah mencapai kesepakatan.

“Sudah ada kesepakatan, pihak pelaku bertanggung jawab untuk biaya pengobatan korban,” ujar Firda.

Baca juga: Awal Yanti Tahu Anaknya Jadi Korban Bully hingga Sering Linglung, Pelaku Ogah Tanggung Jawab Penuh

Saksi Sudah Diperiksa

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel, Deden Deni mengatakan roses hukum sepenuhnya berada di tangan kepolisian. 

Beberapa siswa dan guru telah dimintai keterangan untuk mengungkap fakta yang sesungguhnya. 

“Hari kemarin sudah ada beberapa siswa yang dimintai keterangan, termasuk juga teman-teman guru,” kata Deden. 

Proses pemeriksaan disebut terus berlanjut untuk mengungkap fakta yang sebenarnya. 

Oleh karena itu, kasus dugaan bullying yang melibatkan MH dan R sepenuhnya diserahkan ke kepolisian. 

“Kami serahkan sepenuhnya ke kepolisian untuk pembuktian fakta yang sesungguhnya,” ujar dia. 

Begitu pula dengan hasil pemeriksaan medis terkait kemungkinan riwayat penyakit MH yang nantinya akan disampaikan oleh polisi. 

“Itu nanti dari yang punya kewenangan dan rumah sakit. Kami menunggu dan mengikuti prosesnya,” jelas Deden. 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved