Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

VIRAL TERPOPULER: Dendam Penjual Pecel Sabet Kapak Anggota Ormas - Ibu Hamil Meninggal karena Dioper

3 Berita viral terpopuler Sabtu, 22 November 2025. Dendam penjual pecel hingga ibu hamil meninggal karena dioper.

KOLASE TribunJatim.com/Dok. Istimewa via Tribun Bogor/KOMPAS.COM/FINDI RAKMENI
BERITA VIRAL TERPOPULER - (Kiri) Sebuah keributan antara seorang pedagang dan anggota organisasi masyarakat (ormas) terjadi di wilayah Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Rabu (19/11/2025) malam. (Kanan) Abraham Kabey dan kedua cucu (anak Almarhumah Irene Sokoy) sata berdiri di makam Irene Sokoy/ Findi dan Almarhumah Irene Sokoy saat berada di rumah sakit pada Selasa (18/11/2025). 
Ringkasan Berita:

TRIBUNJATIM.COM - Kumpulan berita peristiwa yang tersangkum dalam berita viral terpopuler hari Sabtu, 22 November 2025.

Berita pertama sebuah keributan antara seorang pedagang dan anggota organisasi masyarakat (ormas) terjadi di wilayah Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Rabu (19/11/2025) malam.

Ada juga aksi kontraktor bernama Hendrik mengamuk sampai membongkar drainase di sebuah jalan di Kota Pekanbaru, Riau.

Selanjutnya penjelasan tiga rumah sakit soal kematian ibu hamil karena dioper sana-sini bernama Irene Sokoy.

Berikut selengkapnya berita viral terpopuler hari ini, Sabtu (22/11/2025) di TribunJatim.com.

  1. Dendam Penjual Pecel Sabet Kapak Anggota Ormas karena Sering Ganggu, Gerobak Dikasih Kotoran Hewan
KERIBUTAN - Sebuah keributan antara seorang pedagang dan anggota organisasi masyarakat (ormas) terjadi di wilayah Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Rabu (19/11/2025) malam. Insiden tersebut bermula dari perselisihan yang terjadi di area tempat para pedagang berjualan, hingga akhirnya memicu tindakan kekerasan yang melibatkan senjata tajam.
KERIBUTAN - Sebuah keributan antara seorang pedagang dan anggota organisasi masyarakat (ormas) terjadi di wilayah Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Rabu (19/11/2025) malam. Insiden tersebut bermula dari perselisihan yang terjadi di area tempat para pedagang berjualan, hingga akhirnya memicu tindakan kekerasan yang melibatkan senjata tajam. (Dok. Istimewa via Tribun Bogor)

Sebuah keributan antara seorang pedagang dan anggota organisasi masyarakat (ormas) terjadi di wilayah Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Rabu (19/11/2025) malam.

Insiden tersebut bermula dari perselisihan yang terjadi di area tempat para pedagang berjualan, hingga akhirnya memicu tindakan kekerasan yang melibatkan senjata tajam.

Pelaku, seorang penjual pecel lele yang berjualan di lokasi tersebut, diduga melakukan pembacokan menggunakan sebuah kapak terhadap salah satu anggota ormas berinisial U.

Korban U dikenal sebagai pedagang kopi yang biasa berjualan di sekitar tempat kejadian.

Tidak hanya U yang menjadi sasaran amukan, dua rekannya yang berada di lokasi pada saat kejadian turut mengalami luka akibat serangan tersebut.

Baca juga: Pecatan Polisi Ngaku Anggota Aktif Ribut dengan Warga, Paksa Masuk Meski Tak Sesuai Aturan

Ketiga korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Kapolsek Cileungsi, Kompol Edison membenarkan peristiwa itu terjadi di wilayah hukumnya.

Ia menjelaskan pihak kepolisian bergerak cepat setelah menerima laporan dari warga.

"Dua orang yang kita amankan, tukang pecel ayam dan keponakannya, tiga orang (luka) di rumah sakit," ujarnya kepada wartawan, Kamis (20/11/2025), dikutip dari Tribun Bogor.

Baca Selengkapnya

2. Imbas Belum Dibayar Pemkot Rp 800 Juta, Kontraktor Ngamuk Bongkar Drainase, Wali Kota Klarifikasi

BONGKAR - Sosok Hendrik adalah kontraktor asal Pekanbaru sekaligus pemilik CV Sultan Hamdan Halmahira. Ia membongkar drainase di Jalan Letkol Hasan Basri sebagai protes karena proyek akhir 2024 senilai Rp800 juta belum dibayar Pemkot Pekanbaru. Wali Kota Pekanbaru klarifikasi.
BONGKAR - Sosok Hendrik adalah kontraktor asal Pekanbaru sekaligus pemilik CV Sultan Hamdan Halmahira. Ia membongkar drainase di Jalan Letkol Hasan Basri sebagai protes karena proyek akhir 2024 senilai Rp800 juta belum dibayar Pemkot Pekanbaru. Wali Kota Pekanbaru klarifikasi. (Kompas.com/Idon)

Aksi kontraktor bernama Hendrik mengamuk sampai membongkar drainase di sebuah jalan di Kota Pekanbaru, Riau.

Pekanbaru adalah kota di Provinsi Riau yang berada di tengah Pulau Sumatera, terletak di dataran rendah di tepian Sungai Siak.

Kontraktor itu mengamuk lantaran drainase yang ia bangun melalui CV Sultan Hamdan Halmahira yang ia miliki, tak kunjung dibayar oleh pihak Pemkot Pekanbaru.

Merespon kejadian itu, Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho memberikan klarifikasinya terkait aksi kontraktor bongkar drainase.

Viral sebelumnya seorang kontraktor bernama Hendrik membongkar drainase karena kesal.

Baca juga: Operasi Drainase Besar-besaran, Pemkot Surabaya Gempur Titik Rawan Banjir Jelang Puncak Musim Hujan

Utang Rp800 juta biaya pembangunan tak kunjung dibayarkan pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru.

Selama dua tahun Hendrik hanya bisa menunggu.

Hingga akhirnya kesabarannya habis dan memutuskan membongkar drainase di Jalan Letkol Hasan Basri, Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru, Riau, pada Senin (17/11/2025).

Agung Nugroho dalam klarifikasinya mengungkap, proyek drainase yang dikerjakan Hendrik dijalankan oleh pemerintahan sebelumnya.

"Utang tersebut terjadi pada rentang waktu 2023-2024 (dua tahun) ini sebelum saya dan Pak Markarius menjabat Walikota."

Baca Selengkapnya

3. Pengakuan Rumah Sakit Soal Ibu Hamil Meninggal karena Dioper Sana-sini, Keluarga: Lebih Penting Uang

IBU HAMIL MENINGGAL - Abraham Kabey dan kedua cucu (anak Almarhumah Irene Sokoy) sata berdiri di makam Irene Sokoy/ Findi dan Almarhumah Irene Sokoy saat berada di rumah sakit pada Selasa (18/11/2025)
IBU HAMIL MENINGGAL - Abraham Kabey dan kedua cucu (anak Almarhumah Irene Sokoy) sata berdiri di makam Irene Sokoy/ Findi dan Almarhumah Irene Sokoy saat berada di rumah sakit pada Selasa (18/11/2025) (KOMPAS.COM/FINDI RAKMENI)

Inilah penjelasan tiga rumah sakit soal kematian ibu hamil karena dioper sana-sini bernama Irene Sokoy.

Sebelumnya, Irene diketahui meninggal dunia karena terlambat mendapatkan pelayanan medis dari sejumlah rumah sakit di Kota dan Kabupaten Jayapura, Papua.

Kini, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Yowari, Maryen Braweri memberikan klarifikasi atas meninggalnya Irene Sokoy dan bayinya.

Maryen Braweri mengatakan, pasien diantar oleh keluarga ke RSUD Yowari pada Minggu (16/11/2025) sore dan rencananya melahirkan secara normal di RSUD Yowari.

“Pada saat pasien datang itu sudah pembukaan lima dan sampai 22.10 WIT baru pembukaan lengkap dan bayi sudah kelihatan. Namun karena kondisi jantung janin menurun, maka dokter menyarankan untuk operasi,” katanya ketika dikonfirmasi pada Jumat (21/11/2025).

Baca juga: Hamil 5 Bulan & Ditinggal Suami, Guru Gelapkan Tabungan Siswa Rp95 Juta Kini Dihukum Penjara

Namun, karena dokter kandungan di RSUD Yowari tak berada ditempat, pihak rumah sakit merujuk pasien ke RS Dian Harapan.

“Untuk dokter kandungan di rumah sakit Yowari hanya ada satu orang, namun sedang ada kegiatan di luar kota, sehingga kami koordinasi dengan RS Dian Harapan untuk dirujuk ke sana,” kata dia, melansir dari Kompas.com.

Dari koordinasi itu, pasien Irine Sokoy dirujuk ke RS Dian Harapan didampingi oleh dua perawat bersama keluarga menggunakan ambulans RSUD Yowari.

Namun dalam perjalanan, kata dia, RS Dian Harapan mengabarkan melalui sambungan telephone bahwa ruang untuk BPJS Kesehatan kelas III sedang penuh dan dokter spesialis anastesi juga tidak ada.

"Makanya pasien dibawa ke RSUD Abepura dengan alasan lokasi terdekat,” ucap dia.

Baca Selengkapnya

---

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved