Berita Viral
Sosok Direktur RSUD yang akan Dicopot Gubernur Papua, Nasib Ibu Hamil Ditolak RS Berakhir Meninggal
Gubernur Papua, Mathius D Fakhiri, memastikan akan mengganti Direktur RSUD Yowari dan RSUD Abepura.
Ringkasan Berita:
- Dua direktur RSUD di Kabupaten Jayapura, Papua, bakal dicopot buntut meninggalnya seorang ibu hamil.
- Gubernur Papua, Mathius D Fakhiri, memastikan akan mengganti Direktur RSUD Yowari dan RSUD Abepura.
- Kasus Irene Sokoy bermula saat korban hendak melahirkan pada Minggu (16/11/2025) sore.
TRIBUNJATIM. COM - Berikut ini sosok dua direktur RSUD yang akan dicopot Gubernur Papua.
Pencopotan tersebut imbas kasus ibu hamil dan bayinya meninggal karena ditolak.
Dua direktur RSUD di Kabupaten Jayapura, Papua, bakal dicopot buntut meninggalnya seorang ibu hamil, Irene Sokoy, dan bayinya setelah ditolak empat rumah sakit.
Empat rumah sakit yang disebut menolak adalah RSUD Yowari, RSUD Abepura, RS Bhayangkara, dan RS Dian Harapan.
Gubernur Papua, Mathius D Fakhiri, memastikan akan mengganti Direktur RSUD Yowari dan RSUD Abepura.
Baca juga: Pengakuan Rumah Sakit soal Ibu Hamil Meninggal karena Dioper Sana-sini, Keluarga: Lebih Penting Uang
Sementara itu, untuk dua rumah sakit lainnya, Mathius mengungkapkan akan berkoordinasi dengan para pimpinan.
"Saya pastikan bahwa rumah sakit yang di bawah pemerintah, minggu depan akan saya copot semua direkturnya."
"Untuk rumah sakit lainnya, kita akan koordinasi untuk evaluasi terhadap direkturnya," ujar Fakhiri saat diwawancarai usai bertemu keluarga Irene di Kampung Hobong, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat (21/11/2025) malam, dilansir Kompas.com.
Sosok 2 Direktur
1. Maryen Brewari
Maryen Brewari merupakan Direktur RSUD Yowari, yang menjabat sejak Mei 2025, menggantikan Petronella M Risamasu, dikutip dari Instagram @yowaripks.
Nama lengkap beserta gelarnya adalah drg. Maryen Braweri, M.Kes.
Artinya, Maryen adalah seorang dokter gigi.
Ia pernah menjadi anggota Seksi Organisasi dalam kepengurusan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Jayapura periode 2014-2017.
Pada 2019, Maryen pernah mengikuti Seleksi Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Pemerintah Provinsi Papu.
Kala itu, ia mendaftar untuk mengisi jabatan Direktur RSUD Abepura.
Maryen bersaing dengan empat orang lainnya, yaitu Micahel Richard Demetouw, Adrian Jusuf Engel Ansanay, Fredrika Liliana Wanane, dan Daisy Chostance Urbinas.
2. Daisy C Urbinas
Menurut laman resmi RSUD Abepura, jabatan Direktur diisi oleh dr. Daisy C Urbinas.
Dilihar dari Nomor Induk Pegawai (NIP) miliknya, Daisy lahir pada 31 Desember 1967.
Ia diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil pada Februari 2005.
Daisy termasuk lama menduduki jabatan sebagai Direktur RSUD Abepura.
Ia mulai menjabat pada awal 2020, menggantikan dr. Niko Barends yang memasuki masa pensiun.
Daisy juga pernah menjadi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Biak dan Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Abepura.
Baca juga: Viral Keluarga Ngamuk karena Pasien Tak Dapat Brankar di RSUD Grati Pasuruan, Begini Kronologinya
Kronologi Kejadian
Kasus Irene Sokoy bermula saat korban hendak melahirkan pada Minggu (16/11/2025) sore.
Ia pun dibawa ke RSUD Yowari dan masuk ke Unit Gawat Darurat (UGD).
Pihak keluarga mengatakan, setelah Irene dibawa ke ruangan bersalin, air ketubannya sudah pecah dan akan melahirkan.
Namun, hingga Senin (17/11/2025) dini hari, bayi Irene tidak kunjung keluar.
Perawat mengatakan Irene harus dioperasi, namun dokter Obgyn sedang tidak berada di rumah sakit sebab tengah di luar kota.
"(Katanya) jalan keluar sempit karena berat anak (bayi) 4 kilogram. Kalau begitu (perawat bilang) bisa jalan lain operasi, (tapi) mereka (perawat) bilang tidak ada dokter. Saya bilang kenapa tidak berkata dari tadi," ungkap mertua Irene, Abraham Kabey, Jumat (21/11/2025), dikutip dari Tribun-Papua.com.
Setelahnya, dokter jaga RSUD Yowari mengatakan sudah ada rujukan untuk Iren ke RS Dian Harapan.
Sayang, setibanya di RS Dian Harapan, pihak rumah disebut menolak memeriksa kondisi pasien.
"Mereka bilang tidak bisa, itu saja yang mereka bilang," kata Abraham.
Akhirnya, pihak keluarga memutuskan membawa Irene ke RSUD Abepura.
Di RSUD Abepura, dokter yang berjaga juga disebutkan menolak memeriksa hingga terjadi keributan antara suami dan mertua Irene dengan petugas.
"Kami cari jalan ke RSUD Abepura tetapi tidak diterima juga. Kami ribut di situ, tetapi petugas juga malas tahu, akhirnya kami pikir untuk ke Rumah Sakit Dok II (RSUD Jayapura),tetapi dalam perjalanan kami belok ke Rumah Sakit Bhayangkara," cerita Abraham.
Petugas RS Bhayangkara mengatakan ruangan yang tersisa hanya VIP dengan biaya perawatan sebesar Rp10 juta.
Namun, karena uang keluarga Irene tak cukup, mereka meminta agar diperbolehkan membayar Rp4 juta terlebih dulu, sedangkan sisanya dilunasi esok hari.
Pihak keluarga memohon agar Irene dan bayinya diselamatkan terlebih dulu.
Tapi, menurut Abraham, Irene hanya diperiksa di dalam ambulans, tanpa dibawa turun.
"Kami bilang tolong dulu, uang nanti kami urus, kami tidak lari. Mereka tidak menurunkan pasien dari ambulans untuk diperiksa," ungkap Abraham.
Akhirnya, keluarga memutuskan untuk membawa Irene ke RSUD Jayapura.
Sayang, dalam perjalanan, Irene mengembuskan napas terakhirnya.
Keluarga pun memutuskan kembali ke RS Bhayangkara dan menerima surat kematian Irene.
Pihak keluarga sempat kembali ke RSUD Yowari dan terjadi keributan.
"Ditolak-tolak dari rumah sakit ke rumah sakit kami lewati, berakhir dengan kematian," pungkas Abraham.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
TribunJatim.com
viral di media sosial
Jayapura
Tribun Jatim
Papua
Irene Sokoy
jatim.tribunnews.com
meaningful
| Hakim Meringis Harta Rp 480 Juta Lenyap dari Rumah, Eks Sopir Bakar Rumah Imbas Sakit Hati |
|
|---|
| Masih Ingat Melda Safitri? Istri Dicampakkan Suami yang Dilantik PPPK, Kini Mantap Bercerai |
|
|---|
| Daftar Anggota dalam KK AKBP Basuki Ternyata Ada 3 Wanita, Keluarga Asli Sulit Urus Akta Kematian |
|
|---|
| 19 Tahun Mbah Suwardi Tinggal di Makam Sejak Istri Meninggal, Tiap Kamis Kumpulkan Uang Rp 100 Ribu |
|
|---|
| Sosok Ning Robwah Diduga Anak Kyai Madura, MUA Kuak Alasan Nikah Berambut Merah: Jangan Pada Berisik |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Kasus-Irene-di-Papua.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.