Tinggalkan Istri Hadiri Pelantikan, Pengantin Pria Berseragam Korpri di Pelaminan: Kata Orang Rezeki
Pengantin pria tersebut sampai meninggalkan istrinya di pelaminan untuk ikut pelantikan PPPK.
TRIBUNJATIM.COM - Kisah pengantin pria pakai seragam Korpri saat di pelaminan, tengah viral di media sosial.
Bukan hanya itu saja, pengantin pria itu pun sampai meninggalkan istrinya di pelaminan untuk ikut pelantikan PPPK.
Baca juga: Nikahi Gadis Lebih Muda Beda 42 Tahun, Kakek Pengusaha Berusia 61 Tahun Beri Mahar Mobil Mewah
Umumnya seragam Korpri digunakan sebagai pakaian dinas resmi bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia.
Seragam Korpri merupakan simbol identitas profesional, kedisiplinan, dan kebersamaan.
Namun, hal berbeda dilakukan oleh pengantin pria asal Kota Tanjungbalai, Sumatera Barat, Yandi Putra Marpaung.
Bukan tanpa alasan Yandi Putra Marpaung nekat mengenakan seragam Korpri di hari bahagianya tersebut.
Usut punya usut, ternyata ia baru dilantik dan diangkat sebagai pegawai pemerintah tepat di hari resepsi pernikahannya dengan istri, Khulidah Nauriah, digelar.
Diketahui, Yandi Putra Marpaung mempersunting istrinya, Khulidah Nauriah, tepat di hari dirinya dilantik oleh Wali Kota Tanjungbalai sebagai P3K di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tanjungbalai.
Momen langka ini diabadikan menjadi sejarah bagi hidup sang honorer yang sudah mengabdi selama 13 tahun di Dispora Tanjungbalai tersebut.
Prosesi pernikahan dilakukan pada Rabu (19/11/2025).
Lalu dilanjutkan ke acara resepsi pada Kamis (20/11/2025), yang berbarengan jadwal dengan dirinya dilantik.
Meski terpaksa dicampur rasa senang, Yandi meninggalkan pelaminan.
Ia dilepas oleh sang istri untuk mengambil mandat sebagai seorang P3K di Pemko Tanjungbalai.
"Akad nikahnya sehari sebelum resepsi, jadi hari resepsinya pas dengan hari saya dilantik sebagai P3K," kata Yandi, Sabtu (22/11/2025).
"Setengah hari siang balik ke rumah dan ganti baju," imbuhnya, melansir Tribun Medan.
Katanya, satu hari terjadi dua momen bahagia dalam hidupnya yang jarang bisa terjadi.
"Memang sudah tahu lulus P3K, tapi belum tahu kapan dilantik."
"Kami lakukanlah pernikahan, dan ternyata tanggal resepsi dan tanggal pelantikan saya berbarengan," katanya.
Baginya, momen ini menjadi hadiah dan sekaligus tanggung jawab baru bagi pernikahannya.
Ia mengaku bersyukur dapat mengabdikan diri sebagai abdi negara .
"Alhamdulillah, mungkin inilah yang kata orang rezeki menikah itu," ungkapnya.
Baca juga: Anggota DPRD Tolak Pengaspalan Jalan di Depan Rumahnya, Sebut Proyek Tidak Tepat Sasaran: Empati
Sementara Wali Kota Tanjungbalai, Mahyaruddin Salim Batubara mengaku, ada 2.126 orang P3K paruh waktu yang dilantik oleh Pemko Tanjungbalai.
Pelantikan tersebut dilakukan serentak di lapangan Alun-alun Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah, Kota Tanjungbalai.
Menurut pria yang akrab disapa Kadek ini, para P3K paruh waktu tidak ada perbedaan perlakuan dengan pegawai lainnya.
"Seperti yang saya bilang, tidak ada perbedaan, semua sama saja," kata Wali Kota Tanjungbalai, Mahyaruddin Salim Batubara.
"Intinya, bantu Pemko Tanjungbalai agar bisa melayani masyarakat dengan prima, bekerja dan disiplin," tambahnya
Ia berharap, dengan pengangkatan ini, program Tanjungbalai Emas dapat segera terwujud dan Tanjungbalai dapat lebih baik lagi, dari sektor ekonomi, hingga ke pelayanan publik.
Kejadian lainnya
Sementara itu di Jawa Timur, pernikahan dengan mahar tak biasa yakni sound horeg di Kabupaten Pasuruan, ramai diperbincangkan hingga viral di media sosial.
Pernikahan tersebut datang dari pasangan bernama Choirul Ricky Angkoso (39), seorang pemuda asal Desa Bulukandang, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, saat menikahi istrinya, Wiwid (36), asal Kabupaten Probolinggo.
Wiwid, pengantin wanita memilih dua buah speaker sound system berukuran besar, atau yang populer disebut sound horeg sebagai mahar pernikahannya.
Pilihan mahar ini di Indonesia tak biasa, sebab umumnya berupa uang atau perhiasan.
Selain speaker sound horeg, Choirul juga memberikan mahar seperangkat alat salat.
Keduanya melangsungkan akad nikah pada Jumat (7/11/2025).
Baca juga: Curi Jutaan Rupiah dari Toko Gas & Air, Aksi Pria Pakai Modus Lama Viral Terekam CCTV: Ibu Tidur
Dalam video berdurasi 44 detik tersebut, Choirul sangat meyakinkan saat mengucapkan ijab kabul dengan mahar sound system senilai Rp4 juta dan seperangkat alat salat.
Akhirnya, Wiwid memutuskan untuk memeluk perangkat sound horeg.
Sejumlah dukungan serta ucapan selamat datang dari netizen.
Di balik itu, rupanya Choirul sudah memberikan pilihan sejumlah barang kepada calon istrinya untuk dijadikan mahar.
Choirul yang sehari-hari berprofesi sebagai pengusaha penyewaan sound system, mengungkapkan pilihan mahar tersebut murni berasal dari sang istri.
Alih-alih memilih perhiasan emas, uang tunai, atau seperangkat alat rumah tangga seperti pada umumnya, Wiwid justru secara khusus meminta mahar berupa dua buah speaker Sound Queen 18 inci senilai sekitar Rp4 juta.
"Awalnya saya menawari beberapa pilihan barang untuk mahar, namun lebih memilih perangkat meminta mahar dua speaker soundqueen 18 inci," kata Choirul, Kamis (12/11/2025).
Wiwid memiliki alasan kuat di balik permintaannya yang anti mainstream.
Ia berharap mahar tersebut tidak habis seperti uang tunai atau rentan dijual seperti perhiasan.
Apalagi, istrinya juga pecinta sound horeg, sehingga bisa digunakan usaha bersama setelah menikah.
"Istri juga senang sound horeg. Sementara saya juga usaha di penyewaan sound system," terangnya sembari senyum.
Sementara itu, Kepala KUA Prigen, Ali Sodikin membenarkan mahar unik tersebut memang sudah tercatat sejak pemeriksaan dokumen sebelum akad.
"Benar, akad berlangsung kemarin. Mahar yang disepakati memang berupa Sound Queen 18 inci. Dan itu sah," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
Kisah mahar sound horeg ini menjadi bukti mahar pernikahan tidak harus selalu mahal atau berbentuk tradisional.
Bagi pasangan ini, speaker sound system bukan hanya simbol cinta, tetapi juga wujud dukungan terhadap profesi pasangan sekaligus modal awal untuk membangun kemandirian ekonomi bersama.
Kecintaan pada sound horeg bagi sebagian warga Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, juga dikenal sudah mendarah daging.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Yandi-menikahi-Khulidah-sambil-mengenakan-seragam-Korpri.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.