Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Anggota DPRD Tolak Pengaspalan Jalan di Depan Rumahnya, Sebut Proyek Tidak Tepat Sasaran: Empati

Anggota DPRD Sulsel bernama Hamzah Hamid viral di media sosial menolak pengaspalan di depan rumahnya.

Penulis: Alga | Editor: Alga W
Tribun-Timur.com/Renaldi - Dok pribadi
PENGASPALAN - Anggota DPRD Sulawesi Selatan, Hamzah Hamid, menolak pengaspalan jalan di depan rumahnya di Jl Borong Raya Baru 1, Antang, Kecamatan Manggala. Hamzah menilai proyek jalan yang dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar tersebut tidak tepat sasaran dan Jl Borong Raya Baru 7 yang seharusnya diprioritaskan. 

TRIBUNJATIM.COM - Menolak pengaspalan di depan rumahnya, Jalan Borong Raya Baru I, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, seorang anggota DPRD Sulawesi Selatan viral di media sosial.

Anggota DPRD Sulsel bernama Hamzah Hamid menolak pengaspalan karena proyek Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar menurutnya tidak tepat sasaran.

Baca juga: Curi Jutaan Rupiah dari Toko Gas & Air, Aksi Pria Pakai Modus Lama Viral Terekam CCTV: Ibu Tidur

Pasalnya, ia merasa masih banyak titik di Kota Makassar yang jauh lebih membutuhkan perbaikan jalan dibandingkan di area kediamannya. 

"Saya tolak pengaspalan depan rumah," tegas anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan, Jumat (21/11/2025), dikutip dari Tribun Timur.

"Bukan karena tidak mau, tapi masih ada yang jauh lebih prioritas," imbuhnya.

Menurut Hamzah, titik yang butuh perbaikan jalan justru berada di Jalan Borong Raya 7, yang tidak pernah tersentuh selama puluhan tahun. 

Bahkan, area tersebut menjadi langganan banjir saat musim penghujan.

Dia mengaku terus memperjuangkan perbaikan jalanan tersebut sejak ia masih di kursi DPRD Makassar. 

Namun, belum ada tindak lanjut dari perangkat daerah terkait. 

"Itu warga sudah puluhan tahun tinggal di situ, jalannya tidak pernah dikerja," tutur Hamzah.

"Sementara depan rumah saya baru diaspal tahun lalu, sekarang mau disambung lagi. Saya tidak mau dianggap tidak punya empati," jelasnya.

"Saya berharap diutamakan itu yang, yang memang jalan yang tidak pernah disentuh," sambung dia. 

Terpisah, Plt Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar, Muh Amin, mengaku akan menindaklanjuti laporan tersebut. 

Pengerjaan jalan memungkinkan untuk dipindahkan apabila ada persetujuan dari warga setempat. 

"Bisa dipindahkan ke ruas jalan lain, nanti ada surat keterangan warga menolak dan bersedia dipindahkan ke ruas baru," sebut Amin. 

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved