Kisah Mahfudz Sulaiman, Dosen dari Desa di Probolinggo yang Raih Gelar Doktor Pendidikan
Mahfudz Sulaiman meraih gelar Doktor dengan predikat Cumlaude dalam bidang Pendidikan Agama Islam Interdisipliner UIN Maliki Malang
Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Samsul Arifin
Poin Penting :
- Mahfudz Sulaiman meraih gelar Doktor dengan predikat Cumlaude dalam bidang Pendidikan Agama Islam Interdisipliner Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
- Aktivitas Dr. Mahfudz setiap harinya menjadi narasumber inspirator pendidikan, Guru dan Dosen di lingkungan Fakultas Tadris Umum dan sebagai Direktur PSBA di UNZAH Genggong
- Ia mengaku semuanya bermula dari mimpi yang diyakini sebagai jalan untuk menjadi manusia bermanfaat
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahsan Faradisi
TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Universitas Islam Zainul Hasan (UNZAH) Genggong, Probolinggo, Jawa Timur kini telah memiliki sebanyak 24 dosen dengan gelar Doktor.
Terakhir, gelar tersebut diraih oleh Mahfudz Sulaiman yang menjabat sebagai Direktur Pusat Studi Bahasa Asing (PSBA).
Dr. Mahfudz Sulaiman meraih gelar Doktor dengan predikat Cumlaude dalam bidang Pendidikan Agama Islam Interdisipliner Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (Uin Maliki) Malang yang diumumkan dalam prosesi promosi Doktor Pascasarjana Kamis (4/9/2025).
Dr. Mahfudz Sulaiman sendiri merupakan anak kedua yang lahir di Kabupaten Probolinggo pada 23 Mei 1992 dari pasangan Almarhum KH.Abdul Manan Ahmadi dan Ibu Hj Siti Maryam asal Desa Ganting Kulon, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Dia menempuh pendidikan formal di SDN Puspan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo 2005 lalu melanjutkan pendidikan ke Pondok Pesantren Mambaus Sholihin Suci Manyar, Gresik, dari Mts, MA Sampai Perguruan Tinggi di Universitas Kyai Abdullah Faqih (UNKAFA) hingga tahun 2015.
Baca juga: Sosok Jizun Anak Penggembala Kuda Dulu Tak Bisa Bahasa Inggris, Kini Raih Gelar Doktor di AS
Kemudian melanjutkan program S2 di Universitas Kanjuruhan Malang (UNIKAMA) dan menyelesaikan program magister pendidikan di Universitas Kanjuruhan Malang pada tahun 2017 serta menyelesaikan Program Short Course Malaysia dan Singapore Tahun 2018.
Tak sampai di situ, meski dengan perekonomian menengah ke bawah dia melanjutkan pendidikan program Doktor Pendidikan Agama Islam berbasis interdisipliner di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang 2025.
Di lain sisi, pada tahun 2017, Dr. Mahfudz menikah dengan perempuan bernama Qurrotul Aini.,M.Pd yang sudah dikaruniai Putra-Putri terbaik yaitu Abdul Hadi Al-Abqary, Ainiya Ahlaa Aisy, Chaninah Zahro Al-batul. Namun, dia cukup mahir dalam mengatur waktu.
Setelah menyelesaikan seluruh pendidikan, kini aktivitas Dr. Mahfudz setiap harinya menjadi narasumber inspirator pendidikan, Guru dan Dosen di lingkungan Fakultas Tadris Umum dan sebagai Direktur PSBA di UNZAH Genggong.
Selain itu, dia juga aktif menulis beberapa karya ilmiah yang salah satunya sebuah buku berjudul 'Catatan Mas Doktor Perjalanan Intelektual dan Percikan Pemikiran' serta memiliki ketertarikan dalam bidang pemasaran konten Bidang Pendidikan di beberapa Platform Media Sosial (Medsos).
Baca juga: Bapak dan Anak di Probolinggo Diamankan Polisi, Jadi Pelaku Pembacokan Pemuda di Kios Bensin
"Semuanya bermula dari mimpi yang diyakini sebagai jalan untuk menjadi manusia bermanfaat. Sehingga di tahun 2005 kami melangkahkan kaki di Pondok Pesantren Mambaus Sholihin Suci Manyar Gresik guna mencari ilmu dan meninggalkan tanah kelahiran," kata Dr. Mahfudz, Selasa (9/9/2025).
Dari keyakinan itu, menurut Dr. Mahfudz, ternyata bisa berbuah manis. Di tengah menjalani pendidikan dengan berbekal pengalaman dan wawasan khazanah keilmuan yang dimiliki, juga mencoba keberuntungan dengan jadi tenaga pendidik dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi.
"Pada intinya, dunia pendidikan sama dengan dunia bisnis yang semuanya bisa saja terjadi. Jatuh bangun sudah hal biasanya, namun mereka yang sukses itu butuh mental kuat untuk bangkit dari kegagalan," ujar Dr. Mahfudz.
Baca juga: Kebakaran Hebat Kandang Ternak Milik Perangkat Desa di Probolinggo, Ribuan Anak Ayam Terpanggang
Menurut Dr. Mahfudz, tahun 2018 sempat mengikuti program Shorct Course di luar negri tepatnya di Negara Jiran Malaysia, Singapore dan Thailand.
Dengan bekal itulah, kemudian dijadikan kesempatan dalam membangun relasi dan edukasi keilmuan sehingga bisa berkolaborasi dengan mahasiswa mahasiswa luar negri berbagai negara.
"Baik itu dari india, Pakistan, Australia dan negara lain. Inilah menjadikan point penting ketika kita menguasai bidang skill Bahasa Asing maka kita akan enjoy dalam bercakap dengan mahasiswa negara lain. Bahkan beberapa karya pribadi sudah kami hasilkan," ungkap Dr. Mahfudz.
Dalam mengejar gelar Doktor, lanjut Dr. Mahfudz, dirinya juga memiliki beberapa alasan, salah satunya kewajiban bagi setiap orang untuk menuntut ilmu yang mana hal itu tidak terbatasi waktu, namun sepanjang hayat atau dari lahir hingga ke liang lahad.
"Alasan mengejar gelar doktor untuk berkontribusi dalam pendidikan, pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat serta meningkatkan kualitas karir yang lebih sempurna. Alhamdulillah Kamis 4 September 2025 kami meraih akademik tertinggi S3 Doktor dengan nilai cumlaude," pungkasnya.
Dr. Mahfudz Sulaiman
gelar Doktor
UIN Maliki Malang
Universitas Islam Zainul Hasan (UNZAH) Genggong
berita Probolinggo hari ini
TribunHis
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Viral Pencurian Sekolah SD di Lumajang, Maling Bobol Pintu, Laptop hingga LCD Proyektor Raib |
![]() |
---|
Khawatir Perekonomian Terancam, Puluhan Pelaku UMKM Jatisari Malang Tolak Pembangunan Minimarket |
![]() |
---|
Isi Dompet Pelajar Bikin Satpol PP Madiun Geleng Kepala, Temukan Alat Kontrasepsi saat Bolos Sekolah |
![]() |
---|
Telaga Ngebel Ponorogo Ketiban Berkah Libur Panjang Maulid Nabi 2025, Sumbang PAD Dua kali Lipat |
![]() |
---|
Naiknya Tunjangan DPRD Jombang Jadi Sorotan, Ketua Dewan Tegaskan Transparansi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.