Pemkot Surabaya Alokasikan Rp 5 Juta per RW untuk Pembinaan Pemuda Gen Z, Arif Fathoni: Harus Kokoh

‎"Pemkot Surabaya satu-satunya pemerintah daerah di Jawa Timur yang punya anggaran khusus untuk pembinaan generasi muda, sebesar Rp 5 juta per RW. Anggaran ini adalah jembatan. Kalau digunakan dengan benar, akan lahir pemuda yang tidak hanya cerdas digital, tapi juga punya kepedulian sosial dan daya saing tinggi.” ‎Arif Fathoni, ‎Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya

‎‎Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengalokasikan anggaran Rp 5 juta per RW untuk pembinaan generasi muda pada tahun 2026.

Para pemuda di setiap kelurahan berhak memanfaatkan anggaran itu untuk mengangkat potensi kampung mereka.

‎Dengan skill kekinian yang mereka miliki, para gen Z di seluruh kampung diharapkan bisa menjadi pelopor kemajuan di setiap kampung. Seluruh potensi kampung harus maju sesuai karakteristik dan warna kampungnya.

‎Bagi mereka yang berjiwa kreatif dan berkemajuan, akrab dengan medsos maupun IT akan menjadi pelopor memajukan kampung. Inilah kesempatan Gen Z untuk unjuk gigi bagi kampung mereka. Pemkot akan memfasilitasi.

‎Program pembinaan pemuda lewat Gen Z ini mendapat apresiasi dari Wakil Ketua DPRD Surabaya Arif Fathoni. Kebijakan tersebut dinilai sebagai wujud nyata keberpihakan pemkot terhadap masa depan generasi penerus.

Baca juga: DPRD Surabaya Ingatkan Pentingnya Ketahanan Pangan, Arif Fathoni: Optimalkan Potensi Lokal

‎Dia menyebut, Surabaya menjadi satu-satunya daerah di Jawa Timur yang berani menyediakan anggaran khusus bagi pemuda.

‎Menurutnya, perhatian pemerintah terhadap kalangan muda adalah langkah strategis yang menunjukkan visi jangka panjang Surabaya sebagai kota yang tidak hanya kuat secara infrastruktur, tapi juga kokoh dalam sumber daya manusia (SDM).

‎“Pemkot Surabaya satu-satunya pemerintah daerah di Jawa Timur yang punya anggaran khusus untuk pembinaan generasi muda, sebesar Rp 5 juta per RW,” ujar Fathoni di Gedung DPRD Surabaya, Kamis (13/11/2025).

‎Menurut politisi Partai Golkar itu, arah kebijakan tersebut sejalan dengan semangat membangun Surabaya hari esok melalui pemberdayaan pemuda. Generasi muda, terutama Gen Z dan Gen Alpha, disebutnya sebagai kelompok yang akan menentukan wajah kota dalam beberapa dekade ke depan.‎

‎“Kalau kita melihat generasi muda, maka sebenarnya kita sedang melihat Surabaya di masa depan,” urai pria kelahiran Lamongan ini.

‎Angkat Potensi Lokal

‎Meski nominal Rp 5 juta per RW tergolong kecil, Fathoni menilai nilai tersebut akan berdampak besar bila dikelola dengan kreativitas dan kepekaan sosial. Para generasi muda itulah yang mengangkat potensi kampung.

‎Toni, sapaan Arif Fathoni, meyakini bahwa program tersebut bisa menjadi pintu bagi lahirnya pemuda-pemudi pelopor kemajuan Kota Surabaya. Mereka yang mampu memanfaatkan teknologi, menggerakkan ekonomi lokal, dan menebarkan nilai-nilai kebangsaan.

Baca juga: DPRD Surabaya: Koperasi Merah Putih untuk Distribusi Hasil Pertanian Lokal

‎Jadi, mereka yang mendapat anggaran, bisa melalui organisasi kepemudaan Karang Taruna. Namun mereka diwajibkan untuk membuat laporan pertanggungjawaban.

‎Terkait laporannya, nantinya dari pemuda akan disampaikan ke kelurahan. Sebab, anggaran untuk memajukan potensi lokal lewat pemuda itu melalui kecamatan setempat.

‎“Anggaran ini adalah jembatan. Kalau digunakan dengan benar, akan lahir pemuda yang tidak hanya cerdas digital, tapi juga punya kepedulian sosial dan daya saing tinggi,” pungkas Toni.