Sampah Popok hingga Kursi Bekas Menumpuk dan Menyumbat Rumah Pompa Surabaya
Masalah sampah turut berkontribusi pada persoalan banjir di Surabaya, sampah-sampah tersebut seringkali menghambat kerja rumah pompa
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Samsul Arifin
Ringkasan Berita:
- Sampah hingga 1 ton per hari menyumbat rumah pompa di Surabaya, menyebabkan gangguan dan kerusakan saat musim hujan.
- Pemkot Surabaya menugaskan petugas penyaring sampah 24 jam dan menyediakan TPS di tiap kecamatan, namun meminta kesadaran warga untuk tidak membuang sampah sembarangan.
- Bangunan liar di sempadan sungai mempersempit saluran air, DPRD Surabaya mendorong sosialisasi dan penertiban sesuai aturan pemerintah pusat.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi, mengungkapkan bahwa tumpukan sampah menjadi salah satu penyebab utama banjir di Surabaya.
Terutama saat musim penghujan.
Tiap hari, jumlah sampah yang diangkat dari masing-masing rumah pompa bisa mencapai 1 ton.
"Paling banyak itu, sampah di saluran Greges itu yang mau masuk ke bozem Morokrembangan. Itu banyak sampahnya di sana," ujar Syamsul ketika dikonfirmasi di Surabaya.
Menurutnya, jenis sampah yang ditemukan sangat variatif.
Baca juga: Respon Wali Kota Eri Cahyadi Terkait Penangkapan Pencuri Lampu Hias Kota Lama Surabaya: Sanksi Tegas
Kesadaran Warga Jadi Kunci Pencegahan Banjir
Mulai sampah organik, anorganik seperti popok sekali pakai, hingga benda-benda besar seperti kursi hingga kasur terjaring pada mechanical screen rumah pompa.
Selain menyumbat saluran, sampah juga mengakibatkan kerja pompa tidak maksimal. Tidak jarang, hal ini menyebabkan pompa rusak. Karenanya, pihaknya bahkan menyediakan petugas khusus untuk menyaring sampah yang bekerja penuh selama 24 jam (3 shift).
“Kalau untuk petugas penyarang sampah bertugas menyisir saluran air saat tidak hujan. Namun, ketika hujan turun, mereka langsung fokus bekerja di screen (saringan) rumah pompa untuk membersihkan sampah,” terangnya.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Surabaya, Diduga Kurang Hati-hati, Pemotor Tewas Dihantam Truk
Syamsul menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa bergerak sendiri. Karenanya, hal ini seharusnya menjadi perhatian bersama masyarakat. Warga harus memiliki kesadaran untuk sama-sama menjaga lingkungannya, bukann hanya dengan tidak membuang sampah di sungai, juga dengan melakukan pengawasan sekitar.
Syamsul berkoordinasi dengan dinas terkait memastikan Pemkot Surabaya telah memiliki Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah di masing-masing kecamatan.
Bangunan Liar di Sempadan Sungai Perparah Genangan
"Dengan penanganan yang maksimal ini, kami juga meminta kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan ke saluran air,” kata Syamsul.
Tak hanya soal tumpukan sampah, masalah genangan juga seringkali disebabkan penyempitan saluran imbas bangunan liar. Banyak warga membangun rumah di daerah sempadan yang mengakibatkan aliran air tersendat.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Eri Irawan berharap pemerintah melakukan sosialisasi terhadap bangunan liar yang berada di bantaran sungai.
Tidak hanya berdampak pada kesehatan penghuni setempat, kawasan tersebut mengakibatkan penyempitan saluran yang berujung munculnya genangan di banyak tempat.
penanganan banjir di Surabaya
DSDABM Surabaya
musim hujan
berita Surabaya Hari ini
meaningful
rumah pompa
TribunJatim.com
Tribun Jatim
jatim.tribunnews.com
| Hanya Dalam Dua Pekan, Polres Kediri Kota Gulung 10 Pelaku Berbagai Kasus |
|
|---|
| Ahmad Driver Ojol Narik Naik Sepeda Ontel karena Motornya Dicuri, Anak Sakit hingga Istri Meninggal |
|
|---|
| Pipa Air Putus Terkena Longsor, Warga Desa Tulungrejo Blitar Alami Krisis Air Bersih |
|
|---|
| Lirik Lagu Tarot - .Feast, Lengkap dengan Chord: Selalu Menertawakan Ramalan Bintang |
|
|---|
| Lelang Jabatan 6 Kepada OPD di Tulungagung, PNS Seluruh Indonesia Bisa Ikut |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/petugas-Pemkot-Surabaya-melakukan-pembersihan-sungai-dari-sampah.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.