Ternyata, Pendaftar SNMPTN Terus Menurun
Tambahan satu hari masa pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) ternyata tidak banyak mengubah jumlah total pendaftar di U
Laporan Wartawan Surya, Neneng Uswatun Hasanah
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Tambahan satu hari masa pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) ternyata tidak banyak mengubah jumlah total pendaftar di Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Brawijaya (UB).
Malahan, sesuai rincian dari Wakil Rektor 1 UM, Prof Dr Hariyono MPd, jumlah pendaftar cenderung menurun dari tahun lalu.
"Pendaftar SNMPTN UM tahun lalu mencapai angka 44.000 sementara tahun ini (sampai pukul 11.15 WIB) masih berada di angka 37.411," katanya, Selasa (7/3/2017).
Penurunan tersebut, diprediksi Hariyono disebabkan oleh menurunnya kuota siswa yang bisa mendaftar lewat jalur SNMPTN.
"Tahun lalu sekolah yang terakreditasi A bisa mendaftarkan 75 persen siswa kelas XII nya, sementara tahun ini hanya 50 persen," jelasnya.
Baca: Pendaftar Sementara SNMPTN di Universitas Brawijaya Malang Lebih dari 10.000 Orang
Sementara di UB, penurunan jumlah pendaftar adalah dari angka 62.000 pada 2015 menjadi 48.000 pada 2016 dan menurun menjadi 35.620 tahun ini (per Selasa pagi pukul 07.00 WIB).
Menurut Wakil Rektor 1 UB, Prof Dr Ir Kusmartono, faktor yang menyebabkan terjadinya hal tersebut mungkin dari segi akreditasi sekolah dan anggapan bahwa berkompetisi untuk masuk ke UB cukup sulit.
"Tapi berdasarkan forum rektor tahun 2016, sebagian besar PTN mengalami penurunan jumlah pendaftar sebesar 20 persen dari 2015 ke 2016. Kemungkinan besar tahun ini terjadi lagi," ujar Kusmartono kepada TribunJatim.com.
Namun dengan jumlah pendaftar sebesar itu, peluang satu camaba untuk masuk UB adalah sekitar 1:10. "Karena kuota SNMPTN UB hanya 3.000," terang Kusmartono.
Kuota yang diterima UB tahun ini memang diturunkan sebanyak 2.000 mahasiswa. Dari 12.000 pada tahun 2016 menjadi 10.000 di tahun 2017, sehingga UB hanya menerima sebanyak 3.000 mahasiswa lewat jalur SNMPTN untuk 70 program studi di 15 fakultas.
"Memang diturunkan, sementara kuota pascasarjana kami naikkan dari 2.000 menjadi 2.500 untuk efektivitas pengajaran," katanya.