Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Demi Pakan Ikan Probiotik, Negara se-ASEAN Kumpul di Batu, Padahal

Seluruh negara di ASEAN bertemu di Kota Batu membahas berbagai permasalahan perikanan dan kelautan di penjuru dunia, hingga ...

Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Mujib Anwar
SURYA/SANY EKA PUTRI
Pemateri menyampaikan paparannya di Projecting ASEAN FEN - Plus for Sustainable Aquaculture, Fisheries and Aquatic Ecosystem, and the International Fisheries Symposium (IFS2017), di Kota Batu, Rabu (8/11/2017). 

TRIBUNJATIM.COM, BATU - Seluruh negara di ASEAN bertemu membahas tentang permasalahan perikanan dan kelautan dari seluruh penjuru dunia, di Kusuma Agro Wisata, Kota Batu, Rabu (8/11/2017).

Mereka hadir dalam Projecting ASEAN FEN-Plus for Sustainable Aquaculture, Fisheries and Aquatic Ecosystem, and the International Fisheries Symposium (IFS2017).

Dalam seminar kali ini, yang dibahas ialah tentang apa saja permasalahan dibidang pertanian.

Adapun pemateri dari perwakilan beberapa negara dalam kegiatan ini, salah satunya Patric Sorgeloos, dari Ghent University, Belgium.

Bidik Tiga Negara Petrodolar ini, 333 Orang Dicekal Imigrasi Kediri

Patric mengatakan bagaimana caranya tidak sampai terjadi pada produksi over fishing. Yakni semakin banyaknya budidaya perikanan memberikan dampak buruk pada lingkungan.

"Seperti membuka lahan baru untuk produksi, agar tidak sampai memberikan dampak lingkungan, tidak usah membuka lahan baru, tetapi produksi yang ada ini ditingkatkan," katanya.

Caranya, dengan mengganti penggunaan antibiotik dalam budidaya udang. Karena budidaya udang masih banyak petani yang masih menggunakan antibiotik sebagai antisipasi pencegahan penyakit pada udang, membunuh mikroorganisme dalam pakan sehingga pakan menjadi lebih awet.

"Dalam hal ini bisa mengganti pakan ikan dengan probiotik berdasarkan Mikroba. Dengan begitu, dampaknya lebih bagus dalam produksi," imbuh dia.

Diburu Kolektor Dalam dan Luar Negeri, Harga Wayang Kulit Istanto Tembus Miliaran, Keunikannya?

Terungkap, Inilah 6 Perbedaan Pernikahan Kahiyang-Bobby dan Gibran-Selvy, Nomor 2 Njomplang!

Menurut Patric, 10 tahun dari sekarang akan membutuhkan pasokan makanan laut lebih dari 50 persen. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dari sistem produksi.

Sementara itu, Chairman ASEAN FEN 2017, Asep Awaludin Prihanto menambahkan, dari kegiatan ini, bisa memberikan masukan dari setiap negara terkait permasalahan di negara masing-masing. Kegiatan ini merupakam kegiatan ke tujuh.

"Kami harap nanti outputnya berupa dokumen dan formula yang tepat untuk bisa diaplikasikan ke masyarakat. Terutama kepada peternak ikan," kata dia.

Jelang Penetapan UMK 2018, Begini Warning Pakde Karwo ke Kabupaten/Kota di Jatim

Apalagi, lanjutnya di Malang Raya ini juga banyak hasil budidaya ikan yang harus diperbaiki. (Surya/Sany Eka Putri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved