Diklatsar Banser PAC GP Ansor Tuban Kota Diserbu
Diklatsar Banser PAC Tuban Kota akan digelar selama tiga hari, 19 - 21 Januari 2018 di Bumi Manunggal, Kota Tuban.
Penulis: Mujib Anwar | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Pengurus Anak Cabang (PAC) GP Ansor Tuban Kota menggelar Pendidikan dan Pelatihan Tingkat Dasar (Diklatsar) Banser Angkatan I.
Diklatsar Banser akan digelar selama tiga hari, mulai Jumat (19/1/2018) hingga Minggu (21/1/2018) di Bumi Manunggal, Kota Tuban.
Pembukaan dilakukan oleh Ketua PCNU tuban KH Mustain Syukur.
Ketua PAC GP Ansor Tuban Kota Ja'far Ali mengatakan, Diklatsar Banser Angkatan I mendapat sambutan luar biasa. Animo kaum muda Nahdliyin untuk mengikutinya cukup tinggi.
"Jumlah pesertanya mencapai sekitar 210 orang. Kami benar-benar tidak menyangka jumlahnya akan sebesar itu," ujarnya, Jumat (19/1/2017), didampingi Sekretaris PAC GP Ansor Tuban Kota Syaifullah.
Ketika Tuah Para Jenderal Tak Lagi Sakti di Pilkada Jawa Timur
Luar biasanya, para peserta tersebut, kata Gus Afa, panggilan Ja'far Ali, tidak hanya berasal dari Kecamatan Tuban Kota, tapi juga berasal dari 10 kecamatan lain di Kabupaten Tuban.
Seperti Kecamatan Semanding, Merakurak, Montong, Palang, Widang, Jenu, Plumpang, Bancar, dan Rengel.
"Bahkan peserta dari luar Kabupaten Tuban juga ada, seperti dari Lumajang," jelasnya.
Menurut Gus Afa, membludaknya jumlah peserta Diklatsar Banser Angkata I ini benar-benar diluar perkiraan. Karena kegiatan ini adalah perdana dan belum pernah digelar oleh PAC Tuban Kota sebelumnya.
"Kita sampai kaget dan surprise dengan tingginya animo peserta, khususnya kaum muda Nahdlatul Ulama untuk mengikuti Diklatsar Banser," tegasnya.
Number One Semua, Pemprov Jawa Timur Raih Dana Rakca Award Gold dari Presiden
Hal itu, tambah Syaifullah, menunjukkan, bahwa meskipun masyarakat Tuban Kota sangat heterogen, tapi Islam kulturalnya masih cukup kuat.
"Tidak kalah dengan masyarakat yang ada di wilayah pedesaan," ucapnya.
Fakta tersebut, kata Syaifullah, sangat penting terutama untuk mentransfer akidah ahlusunnah wal jamaah annahdiyah, sebagai benteng terhadap faham yang tidak menyepakati Pancasila dan NKRI sebagai kesepakatan final bangsa Indonesia.