Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Mendiknas Dukung Program Samsung Smart Learning Class

Komitmen Samsung membantu kemajuan pendidikan Indonesia dapat apresiasi dari Kementrian Pendidikan.

Penulis: Alfi Syhari Ramadana | Editor: Mujib Anwar
SURYA/ALFI SYHARI RAMADANA
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Dr Muhajir Effendy saat meninjau Samsung Smart Learning Class (SSLC) di SMA Pangudi Luhur, Jakarta, Selasa (20/3/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Komitmen Samsung untuk membantu kemajuan pendidikan Indonesia mendapat apresiasi dari Kementrian Pendidikan Indonesia.

Seperti diketahui, Samsung baru saja meluncurkan program "Samsung Smart Learning Class (SSLC)" di empat SMA dari empat kota berbeda.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.Ap menyambut positif hal tersebut. Ia menyebut bahwa teknologi saat ini memang tidak bisa dipisahkan dari dunia pendidikan.

Tentunya dengan semakin berkembangnya teknologi, maka hal itu harus bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menunjang pendidikan.

"Indonesia ini sangat luas. Untuk dunia pendidikan juga banyak problem yang dihadapi. Tentunya dengan support dari banyak pihak akan mempermudah untuk menyelesaikan masalah yang ada," terangnya Selasa (20/3/2018).

Sehari Setelah Ditemukan, Goa Indah di Perut Bumi Kabupaten Tuban Langsung Ditutup

Datang ke Bank Untuk Lunasi Kredit Macet, Mujiono Bawa Uang Miliaran Sekardus, Ternyata

Lebih lanjut, mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu berharap Samsung bisa memberikan hal yang sama untuk daerah lain.

Sebab, masih banyak sekolah-sekolah di kota lain yang juga memerlukan bantuan untuk mengejar ketertinggalan dari daerah yang sudah memiliki akses teknologi.

Apalagi ada sekolah-sekolah di kota besar yang dinilai sudah sangat berkembang dalam penggunaan teknologi.

Tentunya agar tak terlalu tertinggal jauh, perlu adanya pemerataan agar sekolah yang berada di daerah bisa juga mendapatkan fasilitas serupa.

"Sekarang kesulitanya adalah untuk penentuan kebijakan pendidikan. Utamanya untuk mengurangi jarak ini. Sebab, kalau ini jarak ini semakin melebar, maka akan menjadi bahaya," tutupnya.

Mau Balik Kerja ke Surabaya, Tubuh Pasutri Diseruduk Fortuner, Diseret dan Dihantamkan ke Pohon

(Surya/Alfi)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved