Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Serangan Bom di Surabaya

Alasan Kuat Aksi Ledakan Bom Libatkan Anak, dari Kurangi Kecurigaan hingga Bawa Pesan 'Mengerikan'

Fakta aksi terorisme di Surabaya dan Sidoarjo yang melibatkan anak-anak sebagai pelaku memang sangat miris. Apa alasannya?

Penulis: Ani Susanti | Editor: Agustina Widyastuti
tribun video
Bom Bunuh Diri di Surabaya yang Melibatkan Wanita dan Anak-anak 

TRIBUNJATIM.COM - Peristiwa berdarah yang membuat Indonesia berduka pada Minggu (13/5/2018) membuat negara ini sangat terpukul.

3 bom yang meledak di waktu bersamaan di gereja Surabaya menciptakan duka sangat mendalam.

Diiringi dengan serangan susulan lain yang bertubi-tubi terus datang di berbagai wilayah.

Pertama kali dipicu dari kejadian di Mako Brimob tepat seminggu sebelum insiden 3 Gereja Surabaya terjadi.

Jadwal Piala Dunia 2018 Grup G, Perjumpaan Dua Raksasa Wakil Eropa Jadi Laga yang Ditunggu-tunggu

Ditambah ledakan bom bunuh diri Polrestabes Surabaya hingga Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo.

Sekarang ini, pihak kepolisian yang terdiri dari Densus 88 dan Gegana selalu siap waspada.

Selain itu, pemerintah juga sudah menjalankan kegiatannya untuk menyisir semua warga Indonesia yang berpotensi sebagai teroris.

Nyaris di semua kota di Indonesia sekarang sedang digalakkan untuk menangkap para teroris tersebut.

Teror Bom Indonesia, Peneliti Luar Negeri Ungkap Kemungkinan Lokasi Target Teroris Selama Ramadhan

Satu hal yang menonjol tentang serangan yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo adalah bahwa serangan itu dilakukan oleh dua keluarga—dua pasang orang tua, yang bersama dengan anak-anak mereka sendiri.

Kepala Pusat Internasional untuk Kekerasan Politik dan Riset Terorisme di Singapura, Rohan Gunaratna, mengatakan, orangtua yang telah mengooptasi anak-anak mereka sendiri untuk melakukan serangan adalah tren baru yang mengkhawatirkan.

"Ini bukan serta merta. Kami cenderung akan melihat lebih banyak serangan semacam ini," katanya, dikutip dari Kompas.com.

Sedangkan, pakar terorisme Institut Analisis Kebijakan Konflik di Jakarta, Sidney Jones, mengatakan bahwa fenomena ini baru saja dilihatnya.

Foto Ipda H Auzar Sebelum Gugur yang Bikin Terenyuh, Bahagia Meski Cuma Makan di Pinggir Jalan

"Ini pertama kalinya kami melihat keluarga dan pertama kalinya kami melihat anak-anak kecil terlibat," kata Sidney Jones.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved