Mahasiswa Universitas Brawijaya Kenalkan Budidaya Maggot pada Santri Pondok Raudhatul Madinah Batu
Para santri di Pondok Pesantren Raudhatul Madinah rupanya mengikuti budidaya maggot untuk sistem pertanian.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Agustina Widyastuti
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ada hal unik yang bisa ditemukan di Pondok Pesantren Raudhatul Madinah.
Para santri di pondok pesantren tersebut rupanya mengikuti budidaya maggot untuk sistem pertanian.
Tak sedikit orang yang merasa geli saat melihat maggot atau belatung, namun hal itu tak menciutkan antusias para santri pondok pesantren yang terletak di Junrejo, Batu itu.
Polisi Akhirnya Ketahui Siapa Pemilik Potongan Kaki di Pantai Tuban
Didampingi mahasiswa Universitas Brawijaya, para santri diajak untuk mengenal budidaya maggot atau larva untuk sistem pertanian.
Nurul Rodiyah, Koordinator PKM-M mengatakan timnya mengajarkan budidaya maggot kepada santri Pondok Raudhatul Madinah yang sebelumnya mengenal budidaya kambing.
"Kami berusaha melakukan penyuluhan budidaya maggot, membuat pupuk organik, membuat silase, dan pemeliharaan tanaman lainnya. Apalagi di pondok pesantren ini ada budidaya kambing, jadi bisa dipadukan," jelas Nurul Rodiyah kepada TribunJatim.com via telepon, Sabtu (30/6/2018).
Pada ember yang berisi ratusan maggot, santri diajak mengembangkan telurnya dengan cara memberi limbah organik seperti limbah nasi dan satu liter air di dalam wadah berisi maggot.
Jadi Gubernur Terpilih Versi Quick Count, Khofifah Lakukan Strategi Tekan Angka Urbanisasi
"Kami ajari cara budidaya maggot dari limbah organik yang ada di sana, terus maggot atau larva itu kami jadikan pakan ternak unggas dan bisa kami bantu jualkan pakan dari maggot itu," ujar nurul
"Ada juga budidaya manfaatnya bisa juga untuk alternatif cadangan pakan seperti pelet karena di Pondok Raudhatul Madinah ini pakan ternak masih menggunakan konsentrat," tambahnya.
Selain itu, lima mahasiswa ini juga memberikan penyuluhan pembuatan silase dari limbah tumbuh-tumbuhan untuk pakan cadangan domba dan pembuatan pellet, budidaya perikanan, perairan.
"Di mana sistem pertanian terpadu menekankan pada hubungan antara peternakan, perikanan, dan pertanian yang tidak saling terputus," kata Nurul.
Kurniawan Kartika Ajie Antusias Dapat Perhatian Khusus dari Pelatih Kiper Arema FC
Yuk subscribe Channel TribunJatim.com lainnya:
YouTube:
Instagram: