Rasa Sesal Bu Tien Seusai Bertemu Peramal, Ramalannya Terbukti Saat Soeharto Jadi Presiden Indonesia
Ada sebuah penyesalan yang dialami Tien Soeharto seusai diramal pria tersebut. Namun, ramalannya terbukti saat Soeharto jadi presiden
Penulis: Januar AS | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM - Sebuah peristiwa penting di Indonesia terjadi pada dekade 60-an.
Kekuasaan Soekarno sebagai seorang presiden berakhir.
Posisi Soekarno kemudian digantikan oleh Soeharto.
Tak lepas dari dua momen penting sebagai batu loncatan, yaitu meletusnya peristiwa G30S/PKI dan lahirnya Supersemar.
Namun, sebelum Soeharto menapaki kekuasaannya, ada sebuah kisah yang dialami oleh sang istri, Tien Soeharto.
• Mahfud MD Pernah Minta Jabatan Menteri ke Gus Dur, Tapi Langsung Ditolak dan Disuruh Belajar ke SBY
Dilansir dari Intisari, saat itu Tien ditemui seorang pria.
Postur tubuh pria itu tak terlalu tinggi.
Umurnya, kira-kira lebih dari 50 tahun.
Ketika berbicara, laki-laki tak dikenal itu selalu menggunakan bahasa Inggris dan Indonesia.
Pria keturunan India itu, suatu hari mampir ke rumah Soeharto di Jl Agus Salim, Jakarta.
Ketika itu Soeharto berpangkat mayor jenderal dan menduduki posisi cukup penting Pangkostrad.
Entah siapa yang mengajak pria itu mampir ke rumah Pangkostrad.
Yang jelas, pria itu diterima Ibu Tien Soeharto, sang pemilik rumah.
Setelah dipersilakan duduk, pria itu menawarkan barang dagangannya, berupa batu-batu permata yang berwarna-warni.
Sayangnya ketika berbagai jenis permata itu ditunjukan, Ibu Tien tidak begitu tertarik.