Setahun Beraksi, Saber Pungli dari Kota Batu Ajak Peduli Kebersihan Sungai Brantas
Warga Kota Batu terus berupaya untuk menjadikan sungai Brantas yang berhulu di kota mereka menjadi sungai yang bersih.
Penulis: Benni Indo | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM, BATU - Kota Batu memiliki peran yang sangat vital bagi keberlangsungan Sungai Brantas secara utuh dari hulu hingga hilir.
Kota Wisata Batu yang berada di ketinggian kisaran 600- 1.800 m dpl sangat lekat dengan ciri daerah hulu.
Pada sistem Wilayah Sungai Brantas, Kota Batu menjadi bagian DAS yang disebut “Hulu Brantas”.
Kota Batu menjadi tempat mata air pertama Sungai Brantas, yaitu di Arboretum, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji.
Di belahan Kota Batu yang elevasinya paling rendah pun, masih banyak dijumpai mata air yang sangat dapat diandalkan alirannya sepanjang tahun, seperti sumber-sumber air di Desa Junrejo.
Sumber-sumber air itu tidak pernah mengecil debitnya dan terus mengisi aliran Sungai Brantas.
Warga Kota Batu terus berupaya untuk menjadikan sungai Brantas yang berhulu di kota mereka menjadi sungai yang bersih.
Hal ini dilakukan dengan membentuk komunitas Sabers Pungli (Sapu Bersih Sampah, Nyemplung Kali).
Sudah setahun aksi membersihkan sungai ini dilakukan guna membangun kesadaran lingkungan.
“Sabers Pungli kini sudah berusia setahun. Dan komunitas ini merupakan gerakan sosial berbasis sosio-hidrolik atau water culture. Yaitu, pemahaman sosial masyarakat tentang masalah keairan dan konservasinya,” ujar Herman Aga, salah satu penggagas Sabers Pungli, Sabtu (6/10/2018).
Hampir setiap pekan Sabers Pungli melakukan aksi bersih-bersih sampah di sungai Kota Batu yang menjadi urat nadi kehidupan.
Sedikitnya sudah 50 kali mereka bergerak rutin dengan turun langsung membersihkan sampah di sungai.
Satu tahun Sapu Bersih Pungut Sampah di Kali (Saber Pungli) dilaksanakan di Kota Batu, sejumlah aktivis lingkungan di Kota Batu menggelar kegiatan Rembug Agung Bhakti Ekologi di Wana Wisata Coban Talun, Sabtu (6/10/2018).
Dr Ir Dwi Sudarto MSi, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, Badan Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, Kementerian LH memberikan apresiasi terselenggaranya kegiatan yang sudah berjalan satu tahun.
“Pemkot Batu dan aktivis lingkungan sudah menginisiasi kegiatan yang bagus, sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap sampah,” ujar Dwi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/komunitas-sambung-dulur_20181006_210914.jpg)