Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Wahyu Hidayat Sebut Proyek Gorong-gorong di Suhat Malang Kurangi Dampak Banjir hingga 35 Persen

Wali Kota Wahyu Hidayat sebut proyek gorong-gorong di Jalan Suhat Malang akan mengurangi dampak banjir hingga 35 persen.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com/Prokopim Kota Malang
TINJAU LOKASI - Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat meninjau lokasi pelaksanaan pemasangan gorong-gorong di Jalan Soekarno-Hatta (Suhat) Malang. Ia menilai, jika proyek tersebut rampung, dapat mengurangi dampak banjir hingga 35 persen, Selasa (4/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengatakan, pemasangan gorong-gorong di Jalan Suhat Malang akan mengurangi dampak banjir.
  • Pemkot Malang menargetkan Kota Malang nol genangan pada 2028.
  • Intensitas hujan yang tinggi dan cuaca buruk bisa mempengaruhi jadwal penyelesaian pemasangan gorong-gorong di Jalan Suhat.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Proyek pemasangan gorong-gorong di Jalan Soekarno-Hatta (Suhat) Kota Malang, Jawa Timur, akan mengurangi dampak banjir hingga 35 persen.

Bahkan kata Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengatakan, proyek di Jalan Soekarno-Hatta akan berdampak ke kawasan sekitar seperti di Sudimoro dan Kedawung.

"Semoga bisa mengatasi kawasan di Sudimoro dan Kedawung. Setelah proyek ini selesai, warga bisa merasa aman dan nyaman," katanya, Selasa (4/11/2025).

Pemkot Malang memasukan proyek gorong-gorong di kawasan Jalan Soekarno-Hatta ke dalam masterplan drainase 2028.

Pemkot Malang menargetkan Kota Malang nol genangan pada 2028 mendatang sesuai perencanaan tertulis.

Wahyu mengungkapkan, Pemkot Malang melakukan pengawasan ketat dan meminta kontraktor mempercepat pekerjaan agar dampak gangguan aktivitas warga dan pelaku usaha tidak berlangsung lama.

Wahyu tetap memasang target penyelesaian pada akhir November 2025.

Namun ia mengakui intensitas hujan yang tinggi dan cuaca buruk bisa mempengaruhi jadwal.

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Kota Malang, Bayu Rekso Aji, menyoroti rendahnya realisasi belanja daerah hingga akhir Oktober 2025 yang baru mencapai sekitar 61,5 persen dari total anggaran.

Menurutnya, capaian tersebut tergolong rendah untuk periode 10 bulan berjalan, karena idealnya sudah berada di kisaran 75 hingga 80 persen.

Bayu menilai lambatnya penyerapan anggaran akan berdampak langsung terhadap efektivitas pembangunan di lapangan.

Dia menambahkan, pelaksanaan proyek di musim penghujan juga kerap menimbulkan keluhan dari masyarakat. 

Baca juga: Pengusaha Keluhkan Dampak Proyek Pembangunan Drainase Suhat Malang, Dewan akan Tinjau Langsung

Selain menurunkan kenyamanan dan memperparah kemacetan, aktivitas warga dan ekonomi lokal sering terganggu oleh proses pengerjaan yang lamban dan berlarut-larut.

Sebagai mitra pemerintah daerah, DPRD Kota Malang meminta agar pemkot segera melakukan evaluasi dan langkah percepatan. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved