Bank Indonesia dan LPPOM MUI Bagi-bagi Sertifikasi Halal untuk 100 UMKM Jatim
Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur menggandeng Lembaga Pengkajian Pangan melakukan sertifikasi halal produk UMKM di Jatim.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur menggandeng Lembaga Pengkajian Pangan melakukan sertifikasi halal produk UMKM di Jatim.
Dalam kegiatan ini, Bank Indonesia turut menggandeng Lembaga Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI.
Hingga saat ini, tercatat sudah ada 100 UMKM yang sudah mendapatkan sertifikat halal ini.
"Selama ini para pelaku UMKM masih belum begitu memerdulikan kehalalan produknya," kata Difi Ahmad Johansyah, Kepala BI KPW Jatim, di sela kegiatan BBM bertema roadshow to ISEF 2018 di Surabaya, Jumat (23/11/2018).
(Persebaya Surabaya Bisa Taklukkan Tim Yang Dipoles Pelatih Asing, Djanur : Melihat Materi Pemain)
(Proyek Pelebaran Jalan Simpang Dukuh Dilanjutkan, ini Kendala yang Sempat Dialami Pemkot)
Saat ini sertifikasi halal dinilai ini sangat dibutuhkan untuk jaminan produk bagi konsumen, terutama untuk dijual secara ekspor.
“Sementara 100 UMKM di tahun ini. Tapi sampai saat ini masih 80 an. Masih ada kuota. Bisa daftar ke BI,” tambah Difi.
Sertifikasi ini dalam rangkaian menyambut Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) 2018 Desember mendatang di Surabaya.
“Semua kami berikan gratis dan prosesnya cepat. Harusnya ini dimanfaatkan dengan baik,” jelas Difi.
Tahun depan BI akan menyediakan kuota lagi bagi para pelaku UMKM untuk mengurus sertifiksi halal.
“Untuk tahun depan kami buka pendaftarannya di ajang ISEF. Silahkan daftar,” ungkap Difi.
Kesempatann ini memang harus dimanfaatkan bagi para pelaku UMKM.
Selain karena prosesnya dipercepat, pelaku UMKM pun tidak dikenai biaya apapun alias gratis.
Padahal, pengurusan sertifikasi halal biasanya mencapai 3 juta hingga Rp 5 juta.
Forum UMKM Jatim, Oscar mengatakan saat ini pelaku yang menjadi anggota forum ini mencapai 3.000 UMKM.
Namun sampai saat ini, masih 45 persen saja yang memiliki sertifikasi halal.
(Rektor ITS Sebut Ada 3 Poin Penting yang Dilakukan Perguruan Tinggi Sambut Revolusi Industri 4.0)