Kesehatan
‘RHAPSODY’ CIMSA UNAIR Ajak Masyarakat VCT Gratis untuk Mengetahui Status HIV Seseorang
“Jika orangnya memang beresiko dan bersedia di test, maka dilanjutkan ke tahap dua yaitu pemeriksaan lab. Biasanya hasil VCT keluar setelah 1-2 jam.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Masih dalam memperingati Hari AIDS Sedunia, CIMSA Universitas Airlangga (Unair) memasuki sesi terakhir dalam rangkaian acara yang bertajuk ‘RHAPSODY : Raising Hope and Uplifting Youths on World AIDS Day’, dengan terjun langsung ke masyarakat dengan melakukan penyuluhan dan VCT gratis.
Voluntary Counseling and Testing (VCT) atau Konseling dan Tes Sukarela (KTS) adalah metode tes skrining untuk mengetahui status HIV seseorang.
• Wabup Bojonegoro, Budi Irawanto ungkap Penderita HIV Aids di Bojonegoro Mencapai 300 Orang
Acara dimulai dengan materi penyuluhan mengenai penularan, pencegahan, dan pengobatan HIV/AIDS yang diberikan oleh Alfisar Shidqi selaku Local Officer on Sexual and Reproductive Health including HIV/AIDS CIMSA UNAIR.
“Seperti penyakit diabetes atau penyakit jantung yang membutuhkan pengobatan jangka panjang, HIV dapat ditangani dengan terapi Anti Retroviral (ARV) yang tepat dan teratur sehingga tidak mencapai fase AIDS,” terang Shidqi, Sabtu, (8/12/2018).
Penyuluhan yang bertempat di Gedung Serbaguna Kedungdoro ini mengajak remaja-remaja yang berusia sebaya untuk sharing mengenai HIV/AIDS dan menekankan betapa pentingnya mengetahui status HIV sejak dini.
• Peringati Hari AIDS Se-Dunia, TKD Jatim Bagikan Bunga Mawar ke Pengendara di Surabaya
Kepala Puskesmas Kedungdoro, dr. Endang Dwihastutiningsih juga menyampaikan dalam tahapan VCT terdiri dari tiga tahap, yaitu pertama pre-test atau konseling.
“Jika orangnya memang beresiko dan bersedia di test, maka dilanjutkan ke tahap dua yaitu pemeriksaan lab. Biasanya hasil VCT akan keluar setelah 1-2 jam dan metode penyampaian hasil harus dilakukan secara privasi,” ujarnya.
• Jawa Timur Tercatat jadi Provinsi Kedua dengan Penderita HIV/AIDS Tertinggi di Indonesia
“Selain menyampaikan hasil, kami juga memberikan konseling. Bagi yang hasilnya positif, kami bantu mempersiapkan rencana pengobatan dan bagi yang hasilnya negatif, kami teguhkan untuk menerapkan ABCDE (Abstinence, Be Faithful, Condom, Drugs, Education),” tambahnya.
Diketahui, Saat ini Pemerintah Kota Surabaya sudah menyediakan layanan yang sangat memadai untuk HIV/AIDS mulai dari pemeriksaan VCT hingga terapi ARV gratis yang dapat diakses di berbagai puskesmas.
