Mahasiswa ITS Surabaya Manfaatkan Ampas Tebu untuk Cegah Bahaya Merkuri
Merkuri berbahaya bila terakumulasi di dalam tubuh manusia. Logam merkuri biasanya dapat ditemui dalam tambang emas di Indonesia.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Merkuri berbahaya bila terakumulasi di dalam tubuh manusia.
Logam merkuri biasanya dapat ditemui dalam tambang emas di Indonesia.
Berangkat dari hal itu, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menciptakan metode biosorben dari ampas tebu yang dapat mengikat merkuri.
• Ikatan Alumni ITS Surabaya Ikut Bantah Dukung Prabowo-Sandiaga, Urusan Politik itu Hak Pribadi
Tim ini terdiri dari Vicario Baroroh, Irmariza Shafitri Caralin, dan Alvin Rahmad Widyanto.
Untuk diketahui, biosorben adalah bahan yang memiliki pori-pori banyak.
Sehingga proses adsorpsi (kondisi di mana sesuatu memasuki zat lain) dapat berlangsung pada dinding pori atau terjadi pada daerah tertentu di dalam partikel tersebut.
Mahasiswa dari Departemen Kimia tersebut mengaku memilih metode biosorben karena dapat mengurangi kadar bahaya merkuri hingga 92 persen.
• Ikuti GPBL di Jepang, Mahasiswa ITS Surabaya dan Kelompoknya Tawarkan Pemecahan Masalah Lalu Lintas
• Mahasiswa Unair Surabaya Lakukan Penelitian Bersama Mahasiswa Master dan PhD di Taiwan
Setelah kadar berkurang, merkuri masih dapat digunakan kembali untuk memurnikan emas.
“Penggunaannya efektif hingga 100 kali permunian,” ujar Vicario Baroroh, Jumat (4/1/2019).
Proses uji biosorben merkuri tersebut dilakukan dengan menggunakan karbon aktif dari ampas tebu.
• Lestarikan Makanan dan Budaya Gresik, Mahasiswa UMM Adakan Festival Badhogan dan Budaya Gresik
• Nilai Ceroboh Analisis Isu 7 Kontainer Surat Suara, Aktivis 98 Kirim Suplemen Otak ke Andi Arief
Wanita yang akrab disapa Roroh itu menjelaskan, setelah ampas tebu diaktivasi oleh larutan natrium hidroksida dan hidrogen klorida, hasil aktivasinya dilanjutkan dengan adsorpsi logam merkuri.
Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi kapasitas adsorpsi dan isoterm, yaitu nilai perubahan keadaan gas pada suhu yang tetap.