Usai Resmikan Science Techno Park di ITS, Kemenristekdikti Berencana Bangun 22 STP di Indonesia

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Direktur Jenderal (Dirjen) Kelembagaan dan Ilmu Pengetahuan Teknologi (Iptek) Pendidikan Tinggi (Dikti), Patdono Suwignjo turut hadiri acara Peresmian Fasilitas Science Techno Park (STP) dan Inkubator Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Kamis, (17/1/2019).

Peresmian tersebut merupakan komitmen ITS dalam mewujudkan visinya menjadi Innovation and Research University.

Dikatakan Patdono, saat ini Kemenristekdikti berencana akan membangun 22 Science Techno Park, (STP) di seluruh Indonesia.

• Resmikan Science Techno Park dan Inkubator, ITS Ingin Jembatani Riset dan Dunia Industri

“Kalau di Perguruan Tinggi (PT), ini ITS bukan yang terakhir. Setelah ITS masih ada, namun belum diresmikan karena belum begitu siap,” ujarnya, Kamis, (17/1/2019).

Adapun Perguruan Tinggi yang sudah diresmikan di antaranya ITB, UGM, ITS Undip, UNHAS lalu salah satu PTS yang berada di Malang.

Patdono menjelaskan belum banyak STP di PT karena PTN yang diberi tugas kementerian untuk membangun STP hanya PTN klaster satu.

“Terbaik karena penelitiannya sudah inovatif karena input paling banyak dan penting dari STP adalah harus research yang inovatif. Sedangkan Perguruan tinggi yang masih kecil itu masih sibuk mengurus pembelajaran saja,” bebernya.

• Science Techno Park Sudah Diresmikan, Rektor ITS Joni Hermana Harap Bisa Kembangkan Startup

“Sehingga tidak banyak PTN yang kami tugaskan membangun dan mengembangkan STP,” tambah Patdono.  

Lebih lanjut, dia menuturkan bila melihat ranking saat ini ITS, menduduki peringkat kelima atau enam di antara 560 PT.

“Oleh karena itu kami berharap dengan dibangunnya STP ini menjadi tempat startup company lahir semakin banyak inovasi yang akhirnya nanti dihilirkan,” tandasnya.